Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Menikmati Segelas Kopi dengan Cita Rasa Khas di Tekoci
Saat Anda sedang berlibur atau sedang menjalankan tugas ke Bandung, jangan lupa menyempatkan waktu ke Tekoci.
Tribunlampung.co.id, Bandung - Saat Anda sedang berlibur atau sedang menjalankan tugas ke Bandung, jangan lupa menyempatkan waktu ke Tekoci.
Tempat nongkrong ini bernama Teras Coffee Cimeuhmal, atau lebih dikenal dengan sebutan Tekoci.
Di Tekoci pengunjung bisa menikmati sajian kopi bercita rasa khas.
Destinasi ini juga menawarkan pemandangan yang indah.
Terletak di dataran tinggi, para pengunjung dapat menikmati panorama pegunungan yang asri.
Baca juga: 15 Tempat Wisata di Bandung, Andalan untuk Rekreasi Keluarga
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Santap Aneka Kuliner Sunda di Sadrasa Kitchen & Bar
Bahkan saat malam, kerlap-kerlip lampu kota akan menghiasi langit malam.
Tak hanya itu, letaknya juga terbilang jauh dari bisingnya perkotaan.
Hal tersebut membuat tempat wisata di Bandung ini menjadi serbuan para pengunjung.
Tak perlu khawatir soal spot foto, karena Tekoci juga memiliki banyak lokasi untuk berfoto dengan latar belakang cantik.
Salah seorang pelanggan, Soraya (21) mengaku sering datang ke Teras Coffee Cimeuhmal (Tekoci) karena berbeda dengan kedai lainnya.
Ia menyebut suasana di sana jauh lebih adem dan memiliki pemandangan yang indah.
"Tekoci tempatnya lebih ke alam banget, pemandangan alamnya indah, jauh dari kebisingan nyaman banget. Jadi ngopinya lebih enak," ujar Soraya dilansir dari Tribun Jabar (14/11/2021).
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Sajian Menu All You Can Eat di Korean House Restaurant
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Uniknya Nongkrong di Garland Social House
Hal tersebut juga yang membuatnya tak keberatan harus menempuh jarak yang jauh demi bisa berkunjung ke Tekoci.
Apalagi rasa kopinya, kata Soraya, juga bercita rasa lezat dan khas.
"Buat yang sibuk kerja di kota, ngopi di sini cocok banget, buat refresh atau healing," kata Soraya, sambil tersenyum.
"Jadi wangi dan rasanya juga terasa beda, katanya kan kopi di sini merupakan kopi asli daerah sini," tuturnya.
Meski memiliki pemandangan yang bagus kopi yang khas, kata Soraya, harganya terjangkau dan makanannya terbilang lengkap ada makanan ringan dan makanan berat.
"Paling enak ke sini itu pagi hari, sore, dan malam, pagi melihat terbitnya matahari, sore melihat terbenamnya, sedangkan malam melihat city light Bandung," ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, pengelola Tekoci, Ahmad Saefullah mengatakan suasana dan pemandangan memang menjadi andalan tempat wisata yang dikelolanya.
Sajian kopi yang dihidangkan juga asli dari daerah tersebut, yakni Cimeuhmal.
"Jadi kopi yang kami sajikan merupakan kopi asli di daerah sini, yang merupakan arabika," kata dia.
Sedangkan untuk harga, Ahmad menuturkan menu yang ada di sana dibanderol paling murah di harga Rp 8 ribu, yakni kopi tubruk.
"Paling mahal hanya Rp 20 ribu, rata-rata di harga belasan ribu. Makanan ad makanan ringan dan makanan berat juga," ucapnya.
"Kami juga menjual beannya, harganya ya beragam, mulai dari Rp 35 ribu per seratus gram. Iya, kopi ini asli dari daerah sini," ucapnya.
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa Tekoci seringkali ramai pengunjung tepatnya saat akhir pekan.
"Memang kebanyakan yang datang saat weekend, tapi hari-hari biasa juga suka ada tergantung cuaca, kalau cerah lumayan banyak," kata dia.
Bahkan terdapat pengunjung dari luar Bandung yang sengaja berkunjung demi bisa menikmati sajian kuliner serta suasana di Tekoci.
"Banyak offroader yang singgah, tapi ada juga yang datang dari kuar kota sengaja untuk ke sini. Katanya tahu dari sosial media," katanya.
Bila tertarik, tempat wisata di Bandung ini terletak di Kampung Kiarapayung, Desa Banjaran Wetan, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Kunjungi pula destinasi Kota Kembang lainnya yang tak kalah menarik.
Misalnya Garis Pantai Coffee yang menghadirkan sensasi kuliner serasa di pantai.
Lokasinya terletak di Jalan Tata Surya Nomor 9A-3, Margahayu Metro, Kota Bandung.
Menempati bangunan ruko modern berlantai tiga, kafe ini mengangkat konsep minimalis indoor beach.
Demi mewujudkan konsep itu, Garis Pantai Coffee and Indoor Beach itu menggunakan pasir sebagai lantainya.
Hanya saja, pasir tersebut hanya ada di lantai dua.
Desain interior dan eksteriornya juga dibuat tak banyak hiasan, sehingga ruangan terasa sederhana.
Meski begitu, di beberapa bagian dindingnya terpasang stiker yang instagramable.
Setiap ruangannya juga dibalut kaca besar untuk memberikan panorama tambahan.
Dengan begitu, para pengunjung dapat berwisata kuliner dengan sensasi pantai sambil menikmati pemandangan Kota Bandung, khususnya suasana Jalan Tata Surya.
Pemilik Garis Pantai Coffee and Indoor Beach, M Riananda Pratama kafe sekaligus resto itu terinspirasi dari kampung halamannya, Lampung.
"Garis pantai ini terinspirasi dari kampung halaman saya di Lampung."
"Di sana banyak kafe-kafe yang bertemakan pantai. Berhubung di Bandung tidak pantai, makanya saya ingin menghadirkan suasana kafe pinggiran pantai ala indoor."
"Tujuannya biar unik dan berbeda dari yang lain," kata Rian dikutip dari Tribun Jabar (19/2/2022).
Rian menambahkan tempat wisata yang dikelolalnya itu menggunakan pasir laut yang diambil langsung dari pantai di Lampung.
"Alasan kami memilih menggunakan jenis pasir laut karena tidak mudah menempel di kaki dan tidak mengotorkan kaki juga."
"Sehingga pengunjung tidak merasa risih saat menginjakkan kaki di pasir tempat kami. Selain itu, kami juga akan mengganti atau menambah pasir baru supaya lebih higienis," sambungnya.
Rupanya pemilihan konsep kafenya yang unik itu membawa keberuntungan.
Sebab dalam waktu singkat, tempat wisata di Bandung ini populer dan dikunjungi oleh anak muda hingga orang tua.
"Pemakaian pasir di sini membawa keberuntungan. Bisnis kami menjadi sangat unik, karena pengunjung akan merasakan sensasi nongkrong di pinggir pantai."
Ini memang memberi pengalaman unik bagi para pengunjung," tandasnya.
Soal makanan, Garis Pantai Coffee and Indoor Beach menyajikan aneka kopi, kuliner khas Nusantara, hingga western.
Namun bagi yang tidak menyukai kopi, tersedia pula ragam minuman non-kopi.
Harga menu yang ditawarkan juga tergolong terjangkau, yakni mulai dari Rp 18 ribu.
Bila tertarik datang, tempat wisata di Bandung buka sejak pukul 10.00-21.00 WIB. (Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)