Berita Terkini Artis
Kapten Vincent Raditya Segera Diperiksa Polisi Atas Dugaan Penipuan Trading
Polda Metro Jaya saat ini tengah mendalami laporan tersebut untuk ditentukan kapan pemeriksaan terhadap Kapten Vincent bisa dilakukan.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kapten Vincent Raditya tersandung kasus dugaan penipuan trading binary option Oxtrade. Sang pilot dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Dalam kasus ini, kapten Vincent dilaporkan dua korban berbeda dalam waktu berdekatan.
Polda Metro Jaya saat ini tengah mendalami laporan tersebut untuk ditentukan kapan pemeriksaan terhadap Kapten Vincent bisa dilakukan.
"Penyidik sedang mendalami laloran itu. Untuk tanggal pemeriksaan kemungkinan dalam minggu depan bisa diagendakan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Sabtu (2/4/2022).
Zulpan menambahkan kasus itu telah memasuki tahap penyelidikan.
Baca juga: Kapten Vincent Raditya Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pencucian Uang dan Penipuan Aplikasi Oxtrade
Baca juga: Korban Trading Affiliator Bermunculan, Giliran Kapten Vincent Raditya Dilaporkan ke Polisi
Dalam tahap ini, penyidik akan mengundang pelapor dalam rangka klarifikasi.
Hal itu untuk memastikan ada-tidaknya unsur pidana yang dilaporkan oleh pelapor kepada Kapten Vincent dalam kasus dugaan penipuan ini.
"Laporan sudah diterima polisi untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan. Dalam hal ini Polda Metro akan memanggil dan memeriksa pelapor dulu dengan membawa bukti-bukti yang dimiliki pelapor terkait kerugian yang dialami atau pun penipuan, penggelapan, termasuk TPPU yang dilaporkan pelapor," jelas Zulpan.
Selain itu, polisi berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara profesional.
Pemeriksaan kepada pelapor akan dilakukan dalam waktu dekat sebelum penyidik memeriksa Kapten Vincent sebagai terlapor.
"Sebisa mungkin dijadwalkan secepat mungkin oleh penyidik. Kita polisi profesional akan memanggil secepat mungkin. Sekarang masih kita dalami dulu laporannya," jelas Zulpan.
Dalam kasus dugaan penipuan binary option melalui aplikasi Oxtrade, Kapten Vincent Raditya dipolisikan dengan dua laporan berbeda.
Baca juga: Dicurigai Jadi Affiliator Trading, Chat Vincent Raditya Soal Judi Bocor
Baca juga: Sindiran Vegen Acni untuk Vincent Raditya, Mantan Istri yang Legowo Lepaskan Vincent untuk Novita
Terdapat dua laporan polisi atas Kapten Vincent Raditya sebagai terlapor yang merupakan korban Oxtrade.
Kedua laporan itu menjerat Kapten Vincent atas dugaan penipuan hingga pencucian uang karena diduga sebagai aflliator binary option Oxtrade.
Laporan pertama itu dilayangkan oleh pria inisial MMH. ke Polda Metro Jaya pada 28 Maret 2022.
Laporan ini teregister dengan nomor LP/B/1578/III/2022/SPKT Polda Metro Jaya, tanggal 28 Maret 20222.
Tiga hari berselang Kapten Vincent Raditya juga dipolisikan oleh korban inisial FF. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/1665/III/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 31 Maret 2022.
Dalam laporan tertulis nama terlapor Kapten Vincent, dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 378 soal penipuan, UU Pasal 27 dan 28 UU ITE, serta UU 8 Tahun 2010 soal TPPU.
Chat pribadinya bocor
Di tengah dugaan Vincent Raditya affiliator investasi bodong, chat pribadinya di grup Telegram bocor.
Dalam potongan pesan yang beredar, mantan suami Novita Condro itu tengah berusaha mempromosikan trading binary option kepada anggota Telegram lainnya.
Sayangnya promosi yang dilakukannya itu sempat disebut melawan hukum serta dapat ditindak pidana.
Tak terima, Vincent kemudian mempertanyakan dasar hukum terkait permasalahan tersebut.
"Kalo pidana dasar hukumnya apa? Hehe kalo ada yang ga suka silahkan pergi," tulis Vincent Raditya di Telegram, dikutip Tribunlampung.co.id, Senin (21/3/2022).
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa trading yang dipromosikannya bukanlah bagian dari judi.
Sebab, menurutnya, judi merupakan hal yang memiliki tingkat prediksi rendah.
"Judi itu segala sesuatu yang ga bisa diprediksi kurang dari 50 persen," katanya.
"Kalo kita bisa," tambahnya lagi.
Usut punya usut, chat Vincent Raditya yang bocor itu terjadi sebelum kasus trading binary option menjadi perbincangan hangat publik.
Tak hanya itu, hal tersebut juga terjadi sebelum Doni Salmanan dan Indra Kenz ditangkap atas kasus investasi bodong melalui trading.
Dugaan Vincent Raditya affiliator trading ilegal mencuat lantaran pria yang berprofesi sebagai pilot itu pernah mengakui kendaraan mewahnya merupakan hasil dari ikutan trading di Oxtrade.
"Hai guys good morning, hari ini kita akan melakukan aktivitas yang cukup padat nanti kita akan menaiki mobil ini yang kita dapatkan hasilnya dari Oxtrade," ucap Vincent Raditya.
Bahkan ia digadang-gadang akan menyusul Doni Salmanan dan Indra Kenz ke penjara.
Bakal polisikan YouTuber
Tak terima disebut sebagai affiliator investasi bodong, Vincent Raditya bakal polisikan Tjandra Tedja, salah seorang YouTuber.
Pasalnya, Tjandra diketahui sempat mengunggah video terkait dengan mantan suami Novita Condro itu yang berjudul "Inikah Nasib Robot Trading ATG dan Capt. Vincent Affiliator Binary Option, Minggu Depan?"
Niatan Vincent untuk meneruskan permasalahan ini ke jalur hukum diungkap langsung oleh Tjandra Tedja.
"Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas tentang ancaman. Ancamannya sih halus ya dari seorang affiliator binary option, yaitu Kapten Vincent Raditya," katanya dalam kanal YouTube Tjandra Tedja (17/3/2022).
"Jadi Anda lihat di sini (menunjukkan video yang menjadi masalah), saya review 3 hari yang lalu. Jadi kalau Anda nonton video ini kira-kira 4 hari yang lalu ya? Di situ saya mereview Kapten Vincent dan ATG, yang beritanya sudah marak."
"Bahkan media massa sekaliber Tempo memberitakan soal Kapten Vincent ini dan saya review berita yang ada di media Tempo itu kemudian juga dari wowkeren com," ujarnya.
Rupanya pasca video itu ditayangkan, Tjandra mendapatkan pesan pribadi dari Vincent Raditya di Instagram.
Di sana, ia mengaku ingin membicarakan sesuatu sambil meminta nomor ponsel sang YouTuber.
"Kalau saya lihat dia pernah minta, mengajukan pertemanan (di Instagram) tapi saya tidak terima karena saya tahu lah malas nih kalau approve atau menerima pertemanan saya terus dia minta kontak nomor telepon saya karena katanya ada yang mau dibicarakan."
"Saya udah tahu lah maksudnya ke mana. Tapi saya tidak punya waktu, jadi saya delete (pesannya)."
"Kebesokan harinya atau dua hari kemudian, hari itu tepat saya mengupload lagi video saya (tentang Vincent Raditya), saya membahas teknik flexing yang diperagakannya."
"Nah pada hari itu, agak sore, jam 4.40, dia dapat nomor WA saya. Kemudian dia kirim WA ke saya," ujar pria yang bekerja sebagai seorang pengusaha itu.
Dalam kesempatan yang sama pula, Tjandar Tedja mengungkap isi pesan yang dikirimkan Vincent Raditya.
"Syalom pak pendeta. Salam kenal sy dgn captain vincent. Jika ada waktu berkenan kita bs ngbrl
pak," tulis Vincent.
Tak lekas mendapatkan balasan, pilot yang sempat membongkar perselingkuhan mantan istri itu kemudian mengirimkan pesan lain.
Di sana ia mengancam akan membawa permasalahan ini ke kepolisian.
"Kalau memang tidak berkenan ya gpp pak mungkin akan sy proses aja..yg penting jalur mediasi sudah saya coba..trims pak," kata dia lagi.
Menurut Tjandra, mekanisme pelaporan yang akan dilayangkan kapten Vincent terkesan lucu.
Pasalnya belum sampai empat menit pesan tersebut dikirimkan, sudah menyimpulkan untuk memproses Tjandra ke pihak berwajib lantaran dianggap tak ingin merespons.
"Harusnya mekanismenya mengajukan somasi terlebih dahulu, lalu setelah tidak ada respon baru ada pelaporan," jelas Tjandra.
Meski begitu, dirinya mengaku siap dilaporkan dan akan dengan senang hati menjalani prosesnya.
"Silakan layangkan saja dengan senang hati saya akan mengikuti alur permainan Anda. Nanti kita lihat, tandasnya.
Dirinya juga sangat terbuka apabila Vincent Raditya berniat untuk mensomasi dirinya.
Usut punya usut, rupanya sikap santai YouTube Tjandra Tedja itu timbul lantaran sudah terbiasa mendapatkan ancaman serupa.
Bahkan ia sudah mengalaminya sejak 1,5 tahun yang lalu.
"Ya ini sih udah sering lah ya ancaman seperti ini saya dapat. Dari awal 1,5 tahun lebih yang lalu ketika saya mulai aktif mengkritisi money game ponzi."
"Yang paling besar awalnya Alimama, yang menguras puluhan mungkin ratusan ribu pemainnya. Maksudnya uang para pemainnya."
"Kemudian siapa lagi? VTube, yang katanya berhasil menjaring 17 juta member. Saya pun waktu itu ketika mengulas VTube sempat diancam mau dilaporkan karena mencemarkan nama baik."
"Tapi saya tunggu, nggak ada tuh laporannya. Padahal saya senang sekali gitu kalau saya dilaporkan," katanya.
(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)