Halo Dokter, Cara Atasi Gigi Geraham Bungsu Miring

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ada orang yang muncul gigi geraham bungsu atau gigi geraham ketiga dalam posisi miring atau impaksi.

Kemunculannya ini tidak bisa dibiarkan. 

Owner Klinik HappydentA drg Aprilia Denta W mengatakan, harus segera datang ke dokter gigi spesialis bedah mulut.

Langkah pertama yang akan dilakukan dokter adalah melakukan rontgen, sebab posisi gigi geraham bungsu sulit terlihat.

Lalu dokter akan memberikan obat, karena gigi geraham bungsu yang miring ini menimbulkan sakit gigi, gusi bengkak, dan sakit kepala.

Baca juga: Halo Dokter Apa Itu Gigi Geraham Bungsu

Setelah itu dokter akan meminta pasien datang kembali untuk mencabut gigi geraham bungsu yang miring ini.

"Pencabutan itu harus dilakukan sesegera mungkin, karena jika dibiarkan, sakit gigi, sakit kepala, dan gusi bengkak akan datang terus menerus," kata drg Aprilia.

Tak hanya itu gigi geraham bungsu yang miring ini bisa berisiko berlubang dan akar giginya rusak, yang bisa membuat sakit giginya semakin bertambah, dan bisa berisiko menimbulkan nanah. 

Kalau nanah ini masuk ke tenggorokan, bisa menimbulkan phlegmon yang berisiko menyebabkan kematian.

Lubang dan akar gigi rusak, bisa juga terjadi pada gigi geraham dua yang letaknya ada didepan gigi geraham bungsu, apabila gigi geraham bungsu yang miring mendorong gigi geraham dua itu.

"Kalau gigi geraham dua berlubang dan akarnya rusak, sakitnya bisa semakin bertambah. Bahkan bukan tidak mungkin sakitnya sampai tidak tertahankan lagi," urai drg Aprilia.

drg Aprilia menjelaskan, gigi geraham bungsu ada juga yang posisinya tidak miring.

Posisinya lurus sempurna.

Gigi geraham bungsu ini bisa dibiarkan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Asalkan gigi geraham bungsu ini disikat dengan benar setiap hari, tidak akan menimbulkan lubang dan kerusakan akar gigi.

Gigi geraham bungsu atau gigi geraham ketiga adalah gigi geraham yang biasanya muncul mulai usia 18 tahun, dan letaknya paling belakang

Kemunculan gigi geraham bungsu tidak ada faktor pencetusnya. Sebab kemunculannya secara alami, sama seperti gigi yang lainnya. 

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)