Mudik Lebaran 2022
Warga Bali yang Terpental ke Laut Saat Mudik ke Banyuwangi Naik Sampan Belum Ditemukan
Hermanto hilang diperairan Bali ketika hendak mengarungi Samudera bersama istri, anak, dan keponakannya pada 27 April lalu.
Tribunlampung.co.id, Bali- Hampir sepekan hilang, Hermanto (41) yang disapu gelombang saat hendak mudik dari Bali ke Banyuwangi menaiki sampan hingga kini belum ditemukan.
Hermanto hilang diperairan Bali ketika hendak mengarungi Samudera bersama istri, anak, dan keponakannya pada 27 April lalu.
Istri, anak, dan keponakan Hermanto selamat ketika gelombang datang menghantam sampan yang mereka naiki ketika hendak mudik ke Banyuwangi.
Warga Ketapang Lampu Desa Pengambengan, Kecamatan Negara Jembrana hingga kini masih dalam pencarian.
Pada pencarian hari ke 6, korban masih belum ditemukan oleh tim Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, di perairan Jembrana.
Baca juga: Update Arus Mudik di Tol Lampung, Antrean Terjadi di Pintu Tol Gunung Sugih dan Terbanggi Besar
Baca juga: Kisah Pilu Nakhoda Kapal 11 Tahun Tak Pulang Lebaran
Koordinator pos pencarian dan pertolongan Jembrana, Dewa Putu Hendri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pencarian hingga hari ke 6.
Pencarian dilakukan dengan dua kali putaran menyusuri pantai Pengambengan ke arah timur hingga 10 kilometer.
Kemudian dilanjutkan siang dari pantai Cupel ke arah barat 5 sampai 10 kilometer.
“Dari dua kali putaran yang kami lakukan, hingga saat ini hasil masih nihil,” ucapnya Selasa 3 Mei 2022.
Menurut Hendri, pihaknya akan membatasi pencarian hingga hari ke tujuh esok hari.
Sehingga pihaknya akan melakukan lagi pencarian di titik atau koordinat korban pertama dilaporkan menghilang, dan prediksi arus laut yang membawa korban.
Dan ketika pada hari ke tujuh esok hari tidak ditemukan maka akan dihentikan untuk sementara waktu.
“Akan dihentikan untuk sementara waktu dengan batas pencarian selama satu Minggu atau tujuh hari,” jelasnya.
Untuk pencarian ini sendiri, sambung Hendri, Pencarian bersama Tim gabungan menerjunkan sedikitnya enam personel dari Basarnas, TNI AL, Kemudian dari Pos Polair Pengambengan, Potensi SAR 115 dan BPBD Jembrana.
Dan pihaknya juga dibantu nelayan sekitar untuk melakukan pencarian.
“Kami kana melakukan pencarian ketika memang ada tanda-tanda korban terlihat setelah batas pencarian dilakukan,” bebernya.
Sebelumnya, lima orang pemudik memanfaatkan sampan sebagai transportasi untuk mudik.
Sayangnya, niat berlebaran itu malah berakibat musibah.
Satu orang dinyatakan hilang itu berasal dari Desa Pengambengan Kecamatan Negara, Jembrana. Satu orang yakni Hermanto hingga kini masih dalam proses pencarian.
Sedangkan empat lain, dinyatakan selamat dan sudah pulang ke rumahnya.
Kejadian hilangnya satu pemudik ini terjadi pada Rabu 27 April 2022 pagi.
Satu keluarga ini ialah Hermanto 41 tahun, Erna Aprilia 34 tahun, bersama dengan dua orang anaknya dan satu keponakan, Febri.
Hermanto hingga saat ini belum ditemukan. Hermanto masih dinyatakan hilang karena terpental ke laut.
Saat kejadian, jaraknya belum jauh dari pantai Pengambengan.
Dari informasi menyebutkan yang bersangkutan terkena besi yang berfungsi untuk menghidupkan mesin.
Kemungkinan sesaat setelah sampan jalan, mesin mati. Saat menghidupkan lagi, ia kena besi yang biasa dipakai untuk menghidupkan mesin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com