Lampung Barat
Bau Menyengat, Sampah Meluber Hingga Jalan Nasional Lintas Liwa Lampung Barat
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat masih menunggu inisiatif dari pekon dan kecamatan dalam menangani sampah tersebut.
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat- Masyarakat keluhkan tumpukan sampah yang berada di Ruas Jalan Nasional Lintas Liwa. Tepatnya di perbatasan Pekon (Desa) Kota Besi-Canggu Kecamatan Batu Brak Lampung Barat.
Pantauan TribunLampung.co.id, Rabu, (11/5/2022), tumpukan sampah tersebut sudah hampir memakan setengah badan Jalan Nasional Lintas Liwa.
Sampah yang menggunung itu didominasi oleh sampah rumah tangga serta sampah tumbuh-tumbuhan yang diduga berasal dari sisa gelaran budaya Pesta Budaya Sakura.
Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tumpukan sampah itu sudah ada sejak sepekan pasca lebaran hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022.
"Tak sedap di pandang mata, bau menyengat yang ditimbulkan dan sangat pengguna jalan," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Penyaki Kuku dan Mulut Ternak, Pemkab Batasi Lalu Lintas Pengiriman Hewan
Baca juga: Pasca Mobil Tekab 308 Diamuk Warga Situasi di Lampung Timur Kondusif
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat, Henry Faisal mengungkapkan dalam menangani persoalan sampah tersebut pihaknya masih menunggu inisiatif dari pihak Pekon dan Kecamatan.
" Penanganan sampah dan kebersihan di wilayah Kecamatan merupakan tanggung jawab Kecamatan dan Pekon, sebab DLH bertugas menangani pengelolaan sampah dan kebersihan di perkotaan Liwa," Katanya, Rabu, (11/5/2022).
Henry melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Pj. Sekretaris Daerah akan melayangkan surat ke Camat setempat agar segera melakukan aksi dalam hal penanganan sampah di lokasi tersebut.
"Siap ikut serta membantu menangani persoalan sampah di Pekon tersebut, Sebab penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama," Katanya. Rabu, (11/5/2022).
Terpisah, Camat Batu Brak, Sutian saat dikonfirmasi mengatakan permasalahan sampah di perbatasan Kota Besi-Canggu bukan permasalahan baru karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Berbagai upaya telah kita lakukan mulai dari sosialisasi ke masyarakat dan hal lain terkait larangan membuang sampah sembarangan, tetapi kesadaran masyarakat masih kurang dan tetap membuang sembarangan, padahal sudah ada kontainer sampah disana," ungkapnya.
Lanjutnya, Rendahnya kesadaran masyarakat tersebut yang membuat tumpukan sampah terus ada meskipun selalu dilakukan evakuasi.
Perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk menangani permasalahan sampah tersebut, bukan hanya di wilayah Batu Brak namun juga di wilayah lainnya.
"Kalau sudah numpuk mulai ribut dari berbagai elemen seolah olah dari Pekon dan Kecamatan tidak memperhatikan, saling menyalahkan, Camat bukan hanya ngurus sampah di dekat Canggu itu, karena bukan hanya masarakat dari Kotabesi dan Canggu yang buang sampah di situ dari Pekon lain juga," ungkap Camat Batu Berak tersebut.
(Tribunlampung.co.id/Arif Saidal)