Bandar Lampung
Pemprov Lampung Warning Hepatitis Akut Serang Anak Usia 1 Bulan Hingga 16 Tahun
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengatakan kasus hepatitis akut memang sudah menjadi atensi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penulis: kiki adipratama | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai memberikan warning kepada seluruh pelayanan kesehatan terkait penularan hepatitis akut pada anak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengatakan kasus hepatitis akut memang sudah menjadi atensi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sehingga, dia meminta pelayanan kesehatan untuk segera melapor jika ditemukan kasus hepatitis akut pada anak.
"Hepatitis akut pada anak ini menurut surat edaran dari Kementrian Kesehatan akan menyerang anak usia 1 bulan hingga 16 tahun," kata Reihana, Rabu (11/5/2022).
Reihana juga mengungkapkan belum lama ini tim Kementerian Kesehatan telah berkunjung ke Lampung untuk menemui para surveilans yang ada di kabupaten/kota serta kembali meningkatkan sistem kewaspadaan dini.
Baca juga: Rektor Senior Hadiri Halal Bihalal Keluarga Besar Universitas Lampung
Baca juga: Tidak Ada Laka Lantas Menonjol Selama Mudik Lebaran 2022 di Mesuji Lampung
"Jadi sudah diantisipasi jauh hari sebelum kasus merebak tinggi. Kita berdoa saja mudah-mudahan di Provinsi Lampung tidak terjadi kasus demikian," tuturnya.
Ia mengungkapkan jika saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pemantauan terhadap anak baru lahir untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.
Dia menyebut salah satu ciri hepatitis akut terlihat dari kondisi badan anak yang kuning dan lebih dari seminggu.
Untuk itu, dia mengimbau kepada anak-anak terutama yang sekolah untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
Serta tidak menggunakan alat makan secara bergantian.
"Hepatitis ini menyerang ke perut mulai dari mual, diare, demam kalau berlanjut bisa ke kejang atau kehilangan kesadaran. Jika anak mengalami gejala tersebut harus segera dimasukkan ke ICU anak. Gejala ringan dan berat harus diantisipasi," jelas Reihana.
(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)