Bandar Lampung
Belasan Pelajar Terlibat Penyerang Siswa SMK di Bandar Lampung Diamankan Polisi
Pelajar tersebut diamankan, lantaran diduga terlibat melakukan penyerangan terhadap seorang siswa SMK BLK, Selasa (17/5/2022) kemarin.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim opsnal Polsek Sukarame mengamankan belasan siswa SMA di Bandar Lampung.
Pelajar tersebut diamankan, lantaran diduga terlibat melakukan penyerangan terhadap seorang siswa SMK BLK, Selasa (17/5/2022) kemarin.
Kapolsek Sukarame, Kompol Warsito menjelaskan pelajar yang diamankan tersebut berjumlah 13 orang.
Tak disebutkan asal sekolah 13 pelajar tersebut, namun yang jelas merupakan pelajar tingkat SMA yang ada di Bandar Lampung.
"Setelah menerima laporan adanya penyerangan siswa SMK BLK, kami langsung melakukan sweeping untuk mengamankan pelaku," kata Warsito, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Polresta Bandar Lampung Masih Selidiki Perkara Penusukan Anggota TNI di Kafe Tokyo Space
Baca juga: Tahapan Pemilu 2024 Akan Dimulai Juni 2022, Ini Persiapan KPU Lampung Jelang Pemilu
Warsito menjelaskan, penyerangan yang dilakukan sekelompok pelajar ini menyebabkan satu orang siswa SMK BLK berinisial Y (17) mengalami luka sabetan senjata tajam.
Menurutnya, korban terlebih dahulu ditunggu oleh para pelaku saat hendak keluar dari sekolah yang berada di Jalan Sentot Alibasya, Way Dadi, Sukarame, Bandar Lampung.
Nahas, korban yang tak mengetahui kedatangan rombongan pelaku ini menjadi sasaran penyerangan tersebut.
"Untuk motif dari penyerangan ini masih kita lakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," kata Warsito.
Warsito menambahkan, selain mengamankan 13 orang pelajar pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
Antara lain 5 unit sepeda motor serta berbagai jenis senjata tajam yang dilakukan untuk melakukan penyerangan tersebut.
"BB lainnya seperti gear motor yang diikat tali pinggang, golok, celurit yang tertinggal di lokasi kejadian," kata Warsito.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMK BLK Bidang Kesiswaan, Mardiani membenarkan peristiwa penyerangan tersebut.
Mardiani menjelaskan, kejadian Selasa sekira pukul 13.30 WIB saat sedang berlangsung ujian praktek.
"Saat itu, siswa kami yang menjadi korban penyerangan baru saja keluar setelah menyelesaikan ujian praktek," kata Mardiani.
Saat keluar gerbang sekolah, korban berinisial Y langsung menjadi sasaran penyerangan sekelompok pelajar.
"Tiba tiba dia diserang oleh kelompok pelajar dari sekolah lain. Karena luka di tangan kiri langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Mardiani.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)
