Indonesia Masters 2022
Profil Apriyani Rahayu, Atlet Badminton yang Kini Berpasangan dengan Siti Fadia
Indonesia kini memiliki pasangan ganda putri potensial Apriyani Rahayu dan Siti Fadia.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Indonesia kini memiliki pasangan ganda putri potensial Apriyani Rahayu dan Siti Fadia.
Kedua atlet badminton ini akan turun di Indonesia Masters 2022 pada 7-12 Juni di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.
Apriyani dan Siti Fadia merupakan pasangan yang baru ditandemkan.
Sebelumnya Apriyani Rahayu merupakan pasangan dari Greysia Polli.
Keduanya berhasil membuat bendera merah Putih berkibar di podium Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Profil Siti Fadia, Tandem Baru Apriyani Rahayu di Indonesia Masters 2022
Baca juga: Profil Tommy Sugiarto, Anak Pebulu Tangkis Era 80-an Ikut Indonesia Masters 2022
Keduanya berhasil mengalahkan pasangan China Chen Qingchen dan Jia Yifan di final.
Sebelum menjadi unggulan Indonesia, Apriyani Rahayu memulai karier bulu tangkisnya dengan keterbatasan ekonomi.
Pemilik nama lengkap Apriyani Rahayu ini lahir di Lawulo, Sulawesi Selatan pada 29 April 1998.
Ia ditinggal ibunya pada 2015 lalu.
Apriyani Rahayu mulai menyukai bulu tangkis sejak berusia 3 tahun.
Saat itu bulu tangkis adalah olahraga yang tengah populer di daerahnya.
Apriyani Rahayu mulai berlatih bulu tangkis dengan menggunakan raket milik ayahnya.
Kariernya di bulu tangkis dimulai sejak 2005 saat mengikuti pertandingan tingkat kecamatan.
Apriyani Rahayu juga mulai mengikuti Porda dan kejuaran tingkas nasional pada 2006.
Baca juga: Harga Tiket Indonesia Masters 2022, Mulai dari Rp 90 Ribuan
Baca juga: Sejarah Kejuaraan Indonesia Masters, Dulu Pernah Ganti Nama
Selama merintis karier bulu tangkisnya, ia mngaku sempat merasa pesimis dengan impiannya usaigagal seleksi ke Jakarta.
Kemudian Apriyani Rahayu bertemu dengan Apiuddin dan dilatih di Sekolah Atlet Rangunan.
Setelah berlatih dengan giat, ia akhirnya ke Jakarta saat masih duduk dibangku sekolah dasar.
Namun ia harus menelan pil pahit lagi karena kemampuannya masih kalah dengan anak lainnya, apalagi pelatihnya harus pindah ke Konawe.
Akhirnya Apriyani Rahayu memutuskan untuk pindah ke Konawe bersama keluarga pelatihnya dan sekolah disana.
Selama di Konawe ia terus berlatih sampai meraih beberapa perstasui.
Perjuangannya pun tak sia-sia, Apriyani Rahayu akhirnya dipanggil oleh pengurus PBSI Konawe untuk kembali ke Jakarta.
Pada 2011, Apriyani Rahayu bergabung dengan Klub Pelita Bakrie Jakarta.
Selama tiga bulan ia harus menunjukkan kemampuannya dan tampil di ajang Sirnas Djarum 2012 di Banjarmasin.
Saat itu Apriyani Rahayu bermain di tunggal putri dan harus tersingkir di babak awal.
Pelatihnya saat itu akhirnya membuat Apriyani Rahayu bermain di ganda dan akhirnya dapat melihat kemampuannya membaik saat berpasangan dengan Jauza Fadhillah Sugiarto.
Apriyani Rahayu akhirnya dipasangkan dengan Greysia Polli usai Nitya Krishinda cedera.
Saat itu Greysia Polli sempat merasa putus asa dan ingin pensiun, namun Apriyani Rahayu membujuknya.
Sejak 2017 akhirnya Greysia Polli dan Apriyani Rahayu berpasangan dan tampil di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup.
Kini Apriyani Rahayu dan Greysia Polli menjadi pasangan unggulan Indonesia disektor ganda putri.
Sejarah Indonesia Masters 2022
Mengutip dari TheSportGrail.com, Indonesia Masters pertama kali diadakan pada 2010 lalu.
Nama Indonesia Masters sebelumnya adalah Indonesia Open Grand Prix Gold dan berubah sejak 2014.
Indonesia Masters pertama kali digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat itu indonesia berhasil menjuarai tiga sektor yaitu tunggal putra lewat Taufik Hidayat, ganda putra dari Mohammad Ahsan/Bona Septano dan ganda campuran oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sejak digelar 2010 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara dengan peraih juara terbanyak.
Total 25 kali menjadi pemenang dengan distribusi 7 gelar tunggal putra, 1 gelar tunggal putri, 9 gelar ganda putra, 2 ganda putri dan 6 gelar ganda campuran.
Berada diposisi kedua ada China dengan 12 gelar dan disusul oleh Jepang diurutan ketiga dengan 6 gelar.
Untuk posisi keempat dipegang oleh Thailand dengan 4 gelar dan Korea Selatan di posisi kelima dengan 3 gelar.
2021 lalu Indonesia Masters digelar di Bali International Convention Centre menjadi pertandingan yang kurang memuaskan untuk Indonesia.
Pasalnya saat itu Indonesia hanya memiliki satu wakil yang tampil di final yaitu Gnada Putra oleh Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Namun sayang, Marcus dan Kevin harus berpuas diri dengan posisi sebagai runner up usai kalah dengan ganda putra asal Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi.
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukomuljo harus mengakui keunggulan pemain Jepang dengan skor rubber 11-21, 21-17 dan 19-21.
Berikut daftar juara Indonesia Masters sejak digelar pada 2010 lalu.
1. Tunggal Putra
2010 Taufik Hidayat Indonesia
2011 Dionysius Hayom Rumbaka Indonesia
2012 Sony Dwi Kuncoro Indonesia
2013 Simon Santoso Indonesia
2014 Prannoy Kumar India
2015 Tommy Sugiarto Indonesia
2016 Shi Yuqi China
2017 Turnamen Dibatalkan
2018 Anthony Sinisuka Ginting Indonesia
2019 Anders Antonsen Denmark
2020 Anthony Sinisuka Ginting Indonesia
2021 Kento Momota Jepang
2. Tunggal Putri
2010 Ratchanok Intanon Thailand
2011 Chen Xiaojia China
2012 Han Li China
2013 Suo Di China
2014 Adriyanti Firdasari Indonesia
2015 He Bingjiao China
2016 Busanan Ongbamrungphang Thailand
2017 Turnamen Dibatalkan
2018 Tai- Zu-ying Taiwan
2019 Saina Nehwal India
2020 Ratchanok Intanon Thailand
2021 An Seyoung Korea Selatan
3. Ganda Putra
2010 Mohammad Ahsan/Bona Septano Indonesia
2011 Mohammad Ahsan/Bona Septano Indonesia
2012 Kim-Gi-jung/Kim- Sa-rang Korea Selatan
2013 Angga Pratama/Rian Agung Saputro Indonesia
2014 Marcus Fernaldi Gideon/Markis Kido Indonesia
2015 Berry Angriawan/Rian Agung Saputro Indonesia
2016 Wahyu Nayaka/Kevin Sanjaya Sukamuljo Indonesia
2017 Turnamen Dibatalkan
2018 Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Indonesia
2019 Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Indonesia
2020 Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Indonesia
2021 Takuro Hoki/Yugo Kobayashi Jepang
4. Ganda Putri
2010 Luo Ying/Luo Yu China
2011 Vivian Hoo Kah Mun/Woo Khe Mei Malaysia
2012 Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi Jepang
2013 Luo Ying/Luo Yu China
2014 Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa Indonesia
2015 Tang Yuanting/Yu Yang China
2016 Chae Yoo-jung/Kim so-Yeoung Korea Selatan
2017 Turnamen Dibatalkan
2018 Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi Jepang
2019 Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi Jepang
2020 Greysia Polli/Apriyani Rahayu Indonesia
2021 Nami Matsuyama/Chiharu Shida Jepang
5. Ganda Campuran
2010 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Indonesia
2011 He Hanbin/Bao Yixin China
2012 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Indonesia
2013 Praveen Jordan/Vita Marissa Indonesia
2014 Riky Widianto/Richi Puspita Dili Indonesia
2015 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Indonesia
2016 Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti Indonesia
2017 Turnamen Dibatalkan
2018 Zheng Siwei/Huang Yaquiong China
2019 Zheng Siwei/Huang Yaquiong China
2020 Zheng Siwei/Huang Yaquiong China
2021 Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai Thailand.
Itulah profil Apriyani Rahayu yang merupakan partener baru Siti Fadia di Indonesia Masters 2022. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )