Kesehatan
Penyebab dan Cara Menghilangkan Stretch Mark
dr Dina Fatmasari, Sp.DV dari RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung mengatakan, stretch mark bisa muncul pada wanita maupun pria.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Stretch mark banyak dikeluhkan oleh sebagian orang, terutama kaum hawa.
Stretch mark merupakan guratan pada kulit yang bentuknya menimbul serta berwarna merah pada stadium awal, dan guratan pada kulit berwarna putih disertai kulit agak melekuk pada stadium lanjut.
dr Dina Fatmasari, Sp.DV dari RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung mengatakan, stretch mark bisa muncul pada wanita maupun pria.
Pada wanita, biasanya stretch mark muncul di payudara, bokong, perut, dan punggung.
"Ibu hamil pasti stretch marknya muncul di perut. Biasanya stretch mark mulai muncul di usia kehamilan tujuh bulan," kata dokter yang juga praktek di RS DKT Bandar Lampung dan Apotek RNP itu dalam Bincang Kecantikan, Senin 23 Mei 2022.
Baca juga: Halo Dokter, Beda Kutu Rambut dengan Kutu Sarcoptes Scabiei
Sedangkan, pada pria biasanya stretch mark muncul di pinggang ke bawah dan paha.
Penyebab stretch mark adalah kehamilan, masa pubertas, dan penurunan berat badan akibat diet yang ekstrem.
Selain itu stretch mark juga bisa disebabkan karena konsumsi hormon steroid dalam jangka panjang pada obat-obatan, susu, dan ayam potong.
Kalau mengalami stretch mark, lebih baik langsung ke dokter untuk mendapatkan pengobatan agar stretch marknya memudar.
Perlu diketahui, stretch mark, tidak bisa hilang total walaupun sudah diobati dalam jangka waktu lama.
Pengobatan stretch mark menggunakan krim khusus serta laser PDL, mikrodermabrasi, atau radiofrekuensi.
Pasien bisa memilih pengobatan dengan krim dan laser, atau hanya krim.
"Tidak bisa memilih pengobatan stretch mark hanya dengan laser. Sebab sebelum laser harus dioleskan dengan krim dahulu," kata Anggota Perdoski Cabang Bandar Lampung itu.
Stretch mark bisa dicegah, dengan tidak melakukan diet ekstrem.
Kalau mau diet, berat badannya maksimal turun setengah kilogram perminggu.
Kemudian kurangi konsumsi ayam potong dan susu mengandung hormon steroid.
Jangan minum obat-obatan mengandung hormon steroid, kecuali dalam kondisi kesehatan tertentu membutuhkan obat itu untuk pengobatan.
Cara Atasi Kulit Kering
Kulit kering salah satu kondisi yang sering dialami banyak orang.
Kulit kering merupakan kondisi dimana kulit bagian atas kehilangan kelembapannya.
Kulit kering bisa terjadi ditubuh maupun wajah.
dr Ratu Suzanna Oswarie dari Lamierre Aesthetic mengatakan, cara atasi kulit kering dengan banyak minum air putih, dan menggunakan body lotion, body cream ataupun body butter jika kulit kering terjadi di tubuh.
Untuk kulit wajah, gunakan moisturizer walaupun kulit sedang berjerawat.
"Jangan salah, jerawat tidak hanya terjadi pada kulit berminyak. Kulit wajah kering dan normal pun bisa saja muncul jerawat karena penumpukan kulit mati. Selama ini kebanyakan orang tahu jerawat hanya muncul pada kulit wajah berminyak," urai dr Susan, sapaan akrabnya, Kamis 10 Maret 2022.
Untuk kulit wajah yang kering, juga bisa diatasi dengan treatment.
Di Lamierre Aesthetic ada beberapa treatment yang bisa dipilih.
Salah satunya DNA Salmon atau HA skin booster.
HA skin booster untuk mengatasi kulit wajah kering yang cenderung berjerawat.
Tapi kalau tidak cenderung berjerawat, bisa diatasi dengan DNA salmon skin booster.
dr Susan menerangkan penyebab kulit kering pada wajah maupun tubuh adalah kurang minum air putih, cuaca panas, terlalu sering mandi air hangat, dan kurang menggunakan pelembab.
"Kalau kulit kering terjadi pada wajah, bisa karena terlalu sering peeling dan penggunaan skincare yang tidak tepat," kata dr Susan.
Ciri-ciri kulit kering pada wajah maupun tubuh adalah kulit terasa kasar, tekstur kulit tidak merata, kulit seperti pecah, kulit terasa seperti ditarik, gatal, dan kalau digaruk akan ada bekas garukan berwarna putih
Satu lagi ciri-ciri kulit kering pada wajah adalah wajah terlihat lebih tua walaupun usia masih muda, karena kulit kering adalah salah satu tanda penuaan dini.
Kulit kering tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena bisa menyebabkan kulit menjadi terasa tidak nyaman, dan lebih rentan mengalami iritasi.
Sayangnya rata-rata orang datang ke dokter setelah kulit sudah mengalami iritasi.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)