Wawancara Eksklusif

Dari Lampung Meraih Medali di SEA Games, Ari Saputra: Vietnam Lawan Terberat

Berikut petikan Wawancara Eksklusif Tribun dengan atlet Ari Saputra yang menyabet medali emas dan perak.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama
Atlet karate Lampung Ari Saputra. Dari Lampung meraih medali di SEA Games. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Provinsi Lampung kembali mengukir prestasi.

Dua atlet asal Bumi Ruwa Jurai sukses menyumbangkan medali bagi Indonesia dalam ajang SEA Games Vietnam 2022.

Keduanya merupakan atlet karate: Ari Saputra dan Nurhalim Arlendi.

Bagaimana perjalanan dua atlet Lampung ini hingga berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam SEA Games?

Berikut petikan Wawancara Eksklusif Tribun dengan atlet Ari Saputra yang menyabet medali emas dan perak.

Bagaimana perasaannya berhasil menyumbang medali emas dan perak bagi Indonesia dalam ajang SEA Games?

Ya tentu perasaannya sangat bangga bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia dan juga untuk Lampung. Terharu, senang, dan bahagia bisa dapat emas dan perak.

Selain untuk negara, untuk siapa lagi medali ini didedikasikan?

Yang pastinya untuk orangtua, keluarga, pelatih, kawan-kawan, dan para pengurus- FORKI (Federasi Olahraga Karate Indonesia) dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Lampung.

Apakah karate memang hobi sejak kecil atau bagaimana?

Ya, saya melihat olahraga karate ini ‘kan kayak olahraga lelaki banget gitu.

Jadi, saya memilih untuk ikut karate. Saya sudah ikut karate sejak kelas 2 SD dan sampai saat ini alhamdulillah masih ditekuni.

Bagaimana awal merintis karier menjadi atlet karate?

Setelah ikut karate dan berlatih, saya mencoba ikut kompetisi-kompetisi, kejuaraan yang ada di daerah.

Seperti di Way Kanan, Bandar Lampung, kemudian naik ke level provinsi, ikut pertandingan di Jakarta. 

Nah itu saya ikuti terus sampai akhirnya saya merasa senang dan sampai saat ini bisa sampai ke SEA Games.

Sembari kuliah, bagaimana membagi waktunya?

Secara terpaksa kuliah harus ditinggalkan jika sedang mengikuti kejuaraan.

Akan tetapi, dalam proses latihan, kuliah masih bisa dilakukan dengan cara daring. Jika masih ada waktu di sela latihan, maka masih bisa ikut kuliah.

Kalau tidak bisa ikut kuliah, maka saya akan memberikan surat keterangan dari FORKI supaya dosen tahu.

Untuk Lampung, apakah juga terjun di kejuaraan semacam PON? Bagaimana prestasinya?

Alhamdulillah kemarin di PON saya bisa mendapatkan medali emas dan bisa menyumbangkan juga untuk Lampung.

Pernah cedera berat gara-gara karate?

Cedera pernah, patah tulang di bagian kaki.

 Ya saya kira itu biasa dalam olahraga beladiri, karena itu termasuk bagian dari risiko setiap atlet karate.

Baik saat latihan maupun dalam pertandingan.

Untuk SEA Games, ini keikutsertaan pertama kali atau seperti apa?

Ini SEA Games yang kedua yang saya ikuti. Waktu itu pertama kali 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Saya kalah. Dan alhamdulillah di SEA Games kedua ini saya bisa menang dan membawa pulang emas.

Kemarin bagaimana pertandingan demi pertandingan di SEA Games?

Yang pasti pertandingannya cukup sulit dan menegangkan ya.

Lawan kami banyak dari berbagai daerah dengan skala internasional. Dan untuk mengikuti pertandingan ini, persiapannya tiga tahun.

Sejak tiga tahun lalu saya sudah beraltih untuk pertandingan di SEA Games yang hanya ditentukan dengan durasi waktu tiga menit.

Lawan mana yang terberat?

Lawan terberat itu Vietnam.

Dia lawan saya waktu di final.

Pertama, dia adalah tuan rumah.

Yang pasti persiapannya lebih matang.

Kemudian selanjutnya, pendukung-pendukungnya sangat banyak, yang bisa memberikan support kepadanya saat pertandingan. 

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved