Bandar Lampung

Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Tembus Rp 45 Ribu

Bahan pokok yang mengalami kenaikan antara lain bawang merah, cabai rawit, ayam potong, dan telur ayam.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter
Harga sejumlah bahan bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Harga sejumlah bahan bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan.

Bahan pokok yang mengalami kenaikan antara lain bawang merah, cabai rawit, ayam potong, dan telur ayam.

Berdasarkan pantauan harga di sejumlah pasar tradisional, Minggu (29/5/2022), harga bawang merah mulai mengalami kenaikan sejak tiga hari terakhir.

Di Pasar Pasir Gintung, harga bawang merah di tingkat pedagang Rp 42 ribu per kilogram.

Sedangkan harga cabai rawit hijau Rp 65 ribu per kilogram dan cabai rawit merah Rp 60 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Mesuji Terus Alami Kenaikan, Kini Rp 28 Ribu per Kg

Harga tersebut juga tak jauh berbeda di tingkat pedagang Pasar Way Halim, Bandar Lampung.

Untuk harga bawang merah Rp 45 ribu per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau Rp 65 ribu per kilogram.

Harga daging ayam di Pasar Way Halim Rp 38 ribu per kilogram.

Sedikit lebih murah dibandingkan harga di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Tamin yang menyentuh harga Rp 40 ribu per kg.

Untuk harga telur ayam di Pasar Tamin mengalami kenaikan dari 2 hari sebelumnya.

Kini harga telur ayam ras mencapai harga Rp 28 ribu per kilogram.

"Telur ayam masih belum stabil," kata Marzuki, pedagang sembako di Pasar Tamin.

Marzuki mengatakan, harga telur ayam sudah lebih satu pekan mengalami kenaikan.

Menurutnya, harga telur ayam sempat turun ke harga Rp 25 ribu per kilogram.

"Dari agen harganya sudah tinggi. Terpaksa harga jual ke pedagang juga ikut tinggi," tuturnya.

Marzuki menyebut harga telur ayam ras di tingkat peternak berkisar antara Rp 26 ribu-Rp 27 ribu per kilogram.

Dengan harga modal tersebut, Marzuki mengaku hanya mengambil untuk sedikit.

Sementara itu, kenaikan harga bawang merah juga dirasakan sejak sepekan terakhir.

Pedagang Pasar Pasir Gintung, Royana, mengaku tak mengetahui penyebab kenaikan harga bawang.

"Gak tahu kenapa (harga naik). Karena memang dari sana (distributor) sudah naik segitu," kata Royana.

Meski harga bawang naik, Royana mengaku hal itu tak menurunkan niat pembeli.

Hanya saja, kuantitas yang dibeli pelanggan mengalami penurunan.

"Jarang mereka beli kiloan. Paling seperempat kilo karena mungkin harganya mahal," jelas Royana.

Menanggapi naiknya sejumlah bahan pokok di Bandar Lampung, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung M Zimmi Skill mengungkapkan ada beberapa penyebabnya.

Khususnya harga bawang merah yang dipasok dari luar Lampung.

"Bawang merah dipasok dari Brebes. Sekarang di Brebes lagi banjir," kata Zimmi.

Sehingga bencana alam itu menyebabkan sejumlah petani bawang merah gagal panen.

Otomatis ketersediaan bawang merah untuk dipasok ke sejumlah wilayah termasuk Lampung mengalami penurunan.

"Barang sedikit sehingga harga mengalami peningkatan," kata Zimmi.

Jika dalam waktu satu pekan kedepan harga bawang merah belum stabil, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar.

Kendati demikian, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu anggaran sebelum melakukan operasi pasar bawang merah.

"Apabila ada anggarannya, kita beri subsidi ke masyarakat," kata Zimmi.

Mengenai harga telur ayam ras yang terus mengalami kenaikan, Zimmi menyikapi ini sebagai rezeki bagi peternak.

Pasalnya, harga telur ayam ras cenderung mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Harga telur ayam mulai mengalami kenaikan semenjak ada pelonggaran terkait aturan PPKM tiap wilayah.

"Sudah boleh dan banyak digelar resepsi pernikahan, acara-acara. Jadi otomatis hukum ekonomi berlaku. Banyak permintaan, harga meningkat," beber Zimmi.

Menurutnya, saat ini merupakan momen bagi para petani telur ayam ras menikmati keuntungan.

"Mereka mulai merasakan kenaikan. Bagus itu. Daripada turun terus kan kasihan mereka," imbuhnya.

Strategi untuk menekan tingginya harga bahan pokok, lanjut Zimmi, kemungkinan besar akan dilakukan operasi pasar bawang merah yang dibarengi dengan telur ayam.

"Telur ayam HET-nya Rp 24 ribu-Rp 25 ribu. Mungkin bisa bareng operasi pasar. Tapi kita dulu perkembangannya sepekan ke depan," kata Zimmi.

( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved