Bandar Lampung
Materai Senilai Rp 1,5 M Dilaporkan Hilang Dicuri saat Bongkar Muat di Kantor Pos Bandar Lampung
PT Pos Indonesia cabang Bandar Lampung dilaporkan mengalami kehilangan materai senilai Rp 1,5 miliar.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - PT Pos Indonesia cabang Bandar Lampung dilaporkan mengalami kehilangan materai senilai Rp 1,5 miliar.
Kehilangan materai tersebut sudah dilaporkan ke SPKT Polresta Bandar Lampung.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana membenarkan laporan tersebut.
Menurutnya, laporan dari pihak PT Pos Indonesia cabang Bandar Lampung diterima dengan bukti laporan LP/B/1177/V/2022/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung.
Laporan tersebut dibuat salah satu karyawan PT Pos Indonesia cabang Bandar Lampung pada Selasa (31/5/2022) kemarin.
Baca juga: Pelaku Penusukan di Depan Kafe di Panjang Dibekuk Setelah Beberapa Jam Kejadian
Baca juga: Ciduk 9 Tersangka Penyalahgunaan Narkotika, Polresta Amankan Sabu dan Ganja
"Iya benar, sekarang laporan ini sedang dalam penyelidikan," kata Devi, Kamis (2/6/2022).
Devi menjelaskan peristiwa kehilangan materai senilai Rp 1,5 miliar terjadi pada hari Rabu (11/5/2022) sekira pukul 11.30 WIB yang lalu.
Namun baru dilaporkan oleh pihak PT Pos beberapa hari kemarin.
"Dari laporan yang kami terima ada sekitar 150 ribu lembar materai nominal Rp 10 ribu hilang di kantor pos tersebut," kata Devi.
Ratusan ribu lembar materai hilang saat sedang dilakukan bongkar muat di Kantor Pos Indonesia cabang Bandar Lampung di Jalan Ahmad Dahlan, Pahoman, Bandar Lampung.
Menurutnya, berdasarkan keterangan salah satu karyawan setempat didapat keterangan bahwa materai yang hilang tersebut berada dalam 1 karung.
Kekurangan 1 karung materai senilai Rp 1,5 miliar tersebut baru diketahui setelah proses bongkar muat.
"Setelah dihitung oleh karyawan, baru diketahui bahwa kurang satu karung berisi materai nominal Rp 10 ribu," kata Devi.
Dalam laporan tersebut, lanjut Devi pihak PT Pos Indonesia cabang Bandar Lampung melaporkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1, 5 miliar.
Atas dasar laporan tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian.
Kendati demikian, Devi belum dapat membeberkan lebih lanjut dari hasil penyelidikan tersebut.
"Masih kita lidik, mengumpulkan keterangan saksi saksi untuk mengungkap motif ataupun modus dari laporan kehilangan ini," kata Devi.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)