Profil Tommy Sugiarto, Atlet Badminton yang Siap Tanding di Malaysia Masters

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Tommy Sugiarto akan menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang badminton Malaysia Masters 2022 yang digelar pada 5-10 Juli mendatang. Simak profil Tommy Sugiarto.

Dalam turnamen itu, ia akan diturunkan di nomor tunggal putra.

Tommy diketahui lahir di Jakarta, 31 Mei 1988 dari pasangan Icuk Sugiarto dan Nina Yaroh.

Lelaki 34 tahun itu memiliki dua saudara perempuan, yakni Natassia Octaviani Sugiarto dan Jauza Fadhilla Sugiarto.

Ketertarikannya pada dunia tepok bulu rupanya menurun dari sang ayah. Pasalnya, Icuk Sugiarto merupakan mantan atlet badminton di era 80-an yang legendaris.

Baca juga: Profil Amallia Cahaya Pratiwi, Atlet Muda yang Tampil di Indonesia Masters

Baca juga: Profil Krishna Adi Nugraha, Atlet Indonesia yang Tempur di Malaysia Masters 2022

Selama berkarier di dunia olahraga, sejumlah prestasi berhasil diukir olehnya.

Bahkan pencapaian itu sudah dicapainya sejak ia masih remaja.

Saat usianya masih 14 tahun, Tommy Sugiarto membawa klub bulutangkis Pelita Bakrie, tempatnya bernaung, menjadi juara umum di tingkat cabang PBSI jakarta Barat.

Ketika itu, ia bertanding di nomor tunggal remaja dan taruna, serta ganda putra.

Dirinya juga diketahui sempat tampil dalam ajang badminton nasional, Samsung SGS II di Bandung dan sukses menembus babak final untuk nomor tunggal.

Bahkan di usianya yang saat itu masih menginjak 16 tahun, Tommy Sugiarto sudah mampu menunjukkan bakat serta kemampuannya di kancah internasional, yakni pada Kejuaraan Malaysia Satelite 2004.

Tak tanggung-tanggung, atlet 34 tahun non-Pelatnas ini berhak melaju di babak semifinal.

Baca juga: Profil Pitha Haningtyas Mentari, Atlet Badminton yang Tempur di Indonesia Masters 2022

Baca juga: Profil Anisanaya Kamila, Pasangan Az Zahra Ditya Ramadhani di Ajang Indonesia Masters 2022

Prestasinya tak berhenti sampai di sana. Sebab pada tahun 2006, Tommy Sugiarto mampu meraih medali perak di kejuaraan bulutangkis dunia junior yang kemudian membuatnya dilirik menjadi pemain Pelatnas.

Kegigihannya dalam berlatih kemudian mengantarkannya masuk sebagai tunggal ke-4 Tim Piala Thomas Indonesia.

Dirinya juga berhasil menyabet gelar juara pada ajang Malaysia Internasional Challenge 2010 serta Bahrain International Challenge 2010.