Lampung Timur
Terlilit Tali Jangkar, Nelayan Asal Labuhan Maringgai Ditemukan Mengambang Tak Bernyawa
Sat Polairud Res Lampung Timur, menemukan jasad seorang pemuda yang mengambang dan tak lagi bernyawa.
Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Sat Polairud) Res Lampung Timur, menemukan jasad seorang pemuda yang mengambang dan tak lagi bernyawa.
Jasad pemuda berinisial RY (18) yang merupakan warga asal Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai tersebut ditemukan di perairan laut Labuhan Maringgai, sekitar pukul 08.45 WIB, Jumat (3/6/2022).
Hal itu dibenarkan Kasat Pol Airud Res Lampung Timur, AKP Yus Mawardi, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/6/2022).
"RY (18) yang merupakan seorang nelayan asal Desa Muara Gading Mas ini kami temukan dalam keadaan meninggal dan mengambang sekitar pukul 08.45 WIB di Perairan Labuhan Maringgai," ujar Akp Yus Mawardi, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/6/2022).
Ia mengatakan, tim SAR beserta warga nelayan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban berhasil ditemukan oleh Tim Sar gabungan yang terdiri dari Sat Pol Airud Polres Lampung Timur, Dit Polairud Polda Lampung, TNI AL, Basarnas Provinsi Lampung, dan dibantu warga Nelayan, sudah kondisi meninggal dunia dalam posisi mengambang di perairan Labuhan maringgai pada koordinat -5.310173,105.853602 (sekitar 5 meter/0,14 Nm arah barat dari titik jatuh )," ungkapnya.
Akp Yus Mawardi juga menjelaskan, korban RY sebelumnya sempat terjatuh dan tenggelam di laut perairan Labuhan Maringgai satu hari sebelumnya.
"Korban sebelumnya terjatuh dan tenggelam pada Kamis (2/6/2022) sekitar pukul 11.10 WIB," bebernya.
Awalnya, ungkap Akp Yus, RY hendak pulang dari melaut dengan menggunakan perahu bersama Ayah kandungnya.
“Ketika sedang berada di antara perairan Muara Gading Mas dan Perairan laut Kuala kambas, kapal yang dinaiki mereka, mati mesin," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, RY jatuh dan tenggelam, lantaran tangannya terlilit tali jangkar yang hendak dilemparnya.
"Ketika Ayahnya sedang memperbaiki mesin, RY hendak melempar jangkar, dan akhirnya korban RY jatuh karena terlilit tali jangkar,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)