Penangkapan Khilafatul Muslimin

Setelah Sang Pimpinan Ditangkap Polda Metro Jaya, Kegiatan di Kampung Khilafah Tetap Seperti Biasa

Pasca ditangkapnya Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, oleh Polda Metro Jaya tak mempengaruhi kegiatan organisasi keagamaan itu.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/joe vitter
Pasca ditangkapnya Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, oleh Polda Metro Jaya tak mempengaruhi kegiatan organisasi keagamaan yang berpusat di Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pasca ditangkapnya Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, oleh Polda Metro Jaya tak mempengaruhi kegiatan organisasi keagamaan yang berpusat di Bandar Lampung.

Bahkan sejumlah pengikut ormas tersebut di Kampung Khilafah, Karang Sari, Jati Agung, Lampung Selatan, tetap berjalan seperti biasa.

Ketua Syiar Khilafahtul Muslimin, Abu Bakar menyatakan, aktivitas organisasi tidak terhenti meski pimpinan tertinggi ditangkap polisi.

"Aktivitas terus berlanjut," kata Abu Bakar, Rabu (8/6/2022).

Abu Bakar mengaku penangkapan tersebut tidak mempengaruhi aktivitas seperti pengajian rutin dan syiar keagamaan lainnya.

"Karena memang itu merupakan program kami yang terus berjalan," kata Abu Bakar.

Baca juga: BNPT Ungkap Pola-pola Penyebaran Ideologi Khilafah oleh Khilafatul Muslimin

Lalu apa langkah yang dilakukan para pengikut Khilafahtul Muslimin pasca Pimpinan tertingginya ditangkap Polisi.

Abu Bakar menyatakan pihaknya belum mempunyai rencana khusus. Termasuk melakukan pendampingan secara hukum.

Namun menurut pria yang juga menjabat Amir Khilafahtul Muslimin wilayah Bandar Lampung ini akan didampingi oleh pengikut yang ada di Pulau Jawa.

"Ada saudara saudara kami di sana yang akan melakukan pendampingan selama beliau menjalani proses hukum di Polda Metro Jaya," kata Abu Bakar.

Abu Bakar menyampaikan keprihatinannya atas penangkapan yang dilakukan pada Selasa (7/6/2022) pagi kemarin.

Keprihatinan itu menurutnya bukan tanpa alasan. Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan pemimpin, sekaligus panutan bagi para pengikut ormas tersebut.

"Karena beliau itu ulil amri kami, imam kami," kata Abu Bakar.

Secara pribadi Abu Bakar menilai penangkapan yang dilakukan seusai Abdul Qadir Hasan Baraja solat subuh tidak beradab.

Seharusnya, lanjut Abu Bakar aparat penegak hukum dapat melakukan tugasnya setelah Khalifah Khilafahtul Muslimin berada di rumah.

"Kami merasa terzolimi, karena dalam proses nya (penangkapan) tidak memakai adab atau aturan yang baik," kata Abu Bakar.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Karang Anom, Karang Sari, Jati Agung, Lampung Selatan, Sariman menyatakan tidak ada hal yang dicurigai dari kegiatan di Kampung Khilafah tersebut.

Menurutnya, para warga yang bermukim di area Kampung Khilafah melakukan kegiatan keagamaan masih dalam batas kewajaran.

"Kami anggap wajar, pengajian yang mereka lakukan juga tidak meresahkan masyarakat lainnya," kata Sariman.

Sariman mengatakan para pengikut Khilafahtul Muslimin ini juga berbaur dengan masyarakat biasa.

Bahkan tetap menggelar solat berjamaah, meskipun bukan dari bagian kelompok mereka.

Baca juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Bumi Waras, Polisi: Khilafatul Muslimin Bagian dari NII

Sariman menjelaskan, berdasarkan jumlah pengikut Khilafahtul Muslimin yang melapor ke perangkat desa, tercatat ada sekitar 30 Kepala Keluarga.

Namun jumlah tersebut bisa saja mengalami penambahan maupun pengurangan.

"Karena ada beberapa yang belum tercatat ulang, misal pindah domisili ataupun hal lainnya," kata Sariman.

Disebutkan juga bahwa sejumlah pengikut yang mendiami Kampung Khilafah ini sejak awal tahun 2000 an.

Mayoritas pekerjaan untuk menopang ekonomi keluarga sebagai pedagang dan buruh bangunan.

Sariman menyatakan selama bermukim di wilayah tersebut, tidak pernah ada permasalahan dengan masyarakat sekitar.

Hanya saja, Sariman mengakui untuk kegiatan kebangsaan seperti peringatan HUT RI mereka tidak pernah mau memasang bendera Merah Putih.

"Tapi kalau ada warga sekitar yang pasang di wilayah mereka, mereka juga tidak mempermasalahkan hal itu," kata Sariman.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved