Berita Terkini Nasional
Disebut Jadi Mendag, Zulkifli Hasan Tiba di Istana Presiden Jelang Reshuffle Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya akan mengganti dua menteri, yakni Menteri Perdagangan dan Menteri ATR/BPN.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Jelang reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Zulkifli Hasan, ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang.
Zulkifli Hasan tiba di Istana Kepresidenan menjelang pengumuman reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju.
Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya akan mengganti dua menteri yakni Zulkifli Hasan diisukan menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi.
Kemudian, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dikabarkan mengganti Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN.
Kini, sejumlah pejabat sudah datang ke Istana Negara.
Baca juga: Anggota Khilafatul Muslimin Capai Puluhan Ribu, Punya NIW Menggantikan e-KTP
Baca juga: Sebut Pilpres 2004 dan 2009 Lebih Baik, Ketum PAN Zulkifli Hasan Ingin Ada 3 Paslon di Pilpres 2024
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di kanal YouTube Kompas TV, Zulkifli Hasan datang mengenakan jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah.
Zulkifli Hasan juga memakai peci berwarna hitam.
Ia tampak melambaikan tangan awak media.
Selain Zulkifli Hasan, terlihat Menteri Pertahanan Prabowo, Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Diberitakan Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle jajaran menteri pada Rabu (15/6/2022) siang ini.
Berdasarkan sumber Tribunnews di pemerintahan, pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode tahun 2022-2024 akan dilakukan pukul 14.00 WIB di Istana Negara.
Sumber tersebut, juga menyebut, ada dua nama menteri baru yang akan dilantik.
Baca juga: Beda Pernyataan Nicholas Sean dan Ayu Thalia soal Tidur Bareng
Baca juga: Curhat Vincent Verhaag Usai Nikahi Jessica Iskandar, Kangen Hidupnya yang Dulu
"Iya dua (di-reshuffle--red)," kata sumber tersebut.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan disebut, akan menempati pos Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Sementara, Mantan Panglima TNI Marsekal purnawirawan Hadi Tjahjanto akan menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Selain dua Menteri, Presiden juga disebut akan melantik tiga wakil menteri.
Namun, belum diketahui wakil menteri mana saja yang akan dilantik.
Dinilai Tak Ada Gunanya
Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi soal reshuffle atau perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang akan dilakukan hari ini, Rabu (15/6/2022).
Ubedilah Badrun mengatakan, reshuffle kabinet saat ini tidak ada gunanya.
"Apalagi yang di-reshuffle menteri yang tidak begitu strategis atau hanya tambal sulam, ada yang diganti tapi ada yang hanya sekedar digeser-geser."
"Misalnya LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), Erick Thohir, Bahlil digeser, lalu yang diganti M Luthfi, Yasin Limpo," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (15/6/2022).
"Pergantian yang tidak bermakna straregis apalagi diberikan kepada partai koalisi baru yang sosoknya kurang kredibel atau sekedar transaksional. Ini memprihatinkan."
"Kesan yang muncul di hadapan publik nasional dan internasional adalah pemerintahan ini semakin tidak kredibel," jelasnya.
Ubedilah menambahkan, akar persoalan sebenarnya justru pada ketidakmampuan Presiden merekrut menteri berkualitas dan ketidakmampuan Presiden memanaj para menterinya.
Sebab, menterinya justru sering mengatur Presiden di luar rapat kabinet.
"Apalagi jika menteri yang membuat masalah seperti masalah keinginan tiga periode, tingginya harga minyak goreng, sibuk kampanye capres cawapres, tidak bisa urus BBM, gas dan listrik, itu tidak diganti hanya digeser, seperti LBP, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, M. Luthfi, Erick Thohir, termasuk menterinya Golkar, PKB dan PAN tidak diganti."
"Maka tidak akan membangkitkan kepercayaan publik nasional dan internasional kepada pemerintahan ini," ucap Ubedilah.
Selain itu, Ubedilah menyebut, reshuffle kabinet ini tak mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah.
"Jadi reshuffle geser-geser posisi semacam itu hanya sekedar langkah instrumental biasa yang tidak menarik dan tidak memberi efek kejut mengembalikan trust publik kepada pemerintah saat ini. Sayang sekali jika itu terjadi," tuturnya.
Diketahui, kabar reshuffle kabinet kian menguat lantaran sejumlah menteri dan wakil menteri dipanggil ke Istana Negara pada Selasa sore.
Para tokoh yang dipanggil Jokowi, yakni Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hingga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Selain itu, juga ada mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, serta Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fransiskus Adhiyuda Prasetia, Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com