Bandar Lampung
Pondok Pesantren Khilafatul Muslimin di Batu Putuk Dibubarkan, Para Santri Terpaksa Pulang Kampung
Penangkapan Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja berdampak meluas.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Penangkapan Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja berdampak meluas.
Ratusan santri pondok pesantren Khilafatul Muslimin harus pulang kampung.
Diketahui pasca penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja, pada Selasa 7 Juni lalu, pihak kepolisian bersama TNI dan forkopimda Kota Bandar Lampung langsung menutup Kantor Pusat Khilafatul Muslimin yang terletak di Jl WR Supratman Telukbetung Bumi Waras Bandar Lampung, pada 11 Juni 2022.
Selain kantor pusat, pihak kepolisian juga membubarkan Pondok Pesantren Khilafatul Muslimin yang terletak di Kampung Citi'is Batuputuk, Bandar Lampung, yang membuat ratusan santri harus pulang kampung.
Baca juga: Khilafatul Muslimin Diduga Miliki Belasan Ponpes, Kemenag Lampung Sebut Tak Ada yang Memiliki Izin
Pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (15/6/2022), tak ada aktifitas lagi di ponpes Khilafatul Muslimin tersebut.
Aktifitas belajar mengajar fakum lantaran mendapat atensi khusus dari pihak berwajib.
Sejumlah gedung-gedung yang ada tampak kosong.
Selain itu, pembangunan gedung-gedung pondok pesantren juga tak dilanjutkan.
Terlihat tiga lokal bangunan gedung terbengkalai karena tak dilanjutkan pembangunannya.
Dari sejumlah gedung tersebut, ada satu hunian yang masih dihuni oleh sembilan santri yang menumpang.
Mereka terlihat sedang duduk-duduk mengobrol di tengah kesunyian pondok pesantren.
"Iya ini kemarin sudah ditutup sama polisi, katanya gak boleh ada aktifitas lagi. Kami yang di sini hanya menumpang saja," kata W salah satu santri.
W menuturkan, yang tersisa di pondok pesantren hanya beberapa santri saja yang juga akan turut pulang ke kampung halaman.
"Iya ini yang tersisa saja, mau pulang kampung juga," kata dia.
Iin, warga sekitar membenarkan jika ponpes Khilafatul Muslimin di kawasan Batuputuk sudah dibubarkan.
"Iya kemarin itu sudah dibubarkan grebekan sama polisi datang kesini,' kata Iin.
Terkait Khilafatul Muslimin sendiri, Iin mengatakan tak ada yang aneh. Dia pun mengaku kaget ketika pihak kepolisian datang dan membubarkan ponpes tersebut.
"Gatau sih kenapa, kayanya gak ada yang aneh. Tapi gak tau juga," kata dia.
(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)