Bandar Lampung

Kisah 2 Pemuda Lampung Punya Pendapatan Fantastis dari TikTok

Kisah dua pemuda asal Lampung meraup uang jutaan dari TikTok, dari penghasilan dari TikTok Rp 800 ribu per hari hingga Rp 15 juta per bulan.

Kolase Tribun Lampung
Aldi Jieh dan Rangga Juans. Pemuda asal Kabupaten Way Kanan, Aldi Jieh bisa mendulang penghasilan dari TikTok Rp 800 ribu per hari. Pemuda asal Bandar Lampung, Rangga dalam sebulan bisa mengantongi uang Rp 15 juta, juga dari TikTok. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kisah dua pemuda asal Lampung meraup uang jutaan dari TikTok. Pemuda asal Kabupaten Way Kanan, Aldi Jieh bisa mendulang penghasilan dari TikTok Rp 800 ribu per hari. Pemuda asal Bandar Lampung, Rangga dalam sebulan bisa mengantongi uang Rp 15 juta, juga dari TikTok.

Awalnya, TikToker asal Lampung tersebut hanya iseng membuat video dan tak menyangka karya mereka jadi viral dan bisa mendatangkan penghasilan hingga jutaan rupiah.

Setelah video mereka viral dan banyak disukai penonton, TikToker asal Lampung tersebut rutin membuat video yang unik dan menarik. 

"Tips agar follower banyak dan view juga banyak ditonton, selain harus rajin posting, kita juga harus konsekuen sama jam postingan dan juga video yang diberikan harus sesuai konsep dan tema," beber Rangga. 

"Biasanya postingan yang banyak ditonton pagi sekitar pukul 07.00, siang sekitar pukul 12.00, dan malam sekitar pukul 19.00. Di jam-jam ini orang-orang sedang santai. Pagi sebelum beraktivitas ataupun juga sedang istirahat jam makan siang atau sepulang kerja istirahat malam," terangnya.

Baca juga: Videonya Ditonton 30 Juta, Pemuda Lampung Raih Penghasilan Rp 800 Ribu Sehari dari TikTok

"Dan yang pasti, video yang kita post selain hiburan, yang pasti bermanfaat untuk follower-nya. Seperti yang aku berikan adalah konten tutorial makeup singkat padat dan jelas, tidak bertele-tele," kata dia.

Rangga, pemuda tampan asal Bandar Lampung, sukses mendapat penghasilan hingga Rp 15 juta per bulan dari aplikasi TikTok.

Pemilik akun TikTok @Ranggajuans ini menyampaikan, memiliki banyak follower menjadi syarat utama untuk mendapatkan penghasilan dari aplikasi tersebut.

"Cara mendapatkan penghasilan dari TikTok, yang pasti follower-nya sudah lumayan banyak. Kemudian cantumkan kontak di bio. Dengan sendirinya pihak brand akan kontak kreator untuk kerja sama endorses," ujar Rangga kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (21/6/2022).

Hingga Juni 2022, akun TikTok milik Rangga sudah memiliki 962 ribu pengikut dengan 12,2 juta like.

Dari unggahannya tersebut, Rangga mengaku mendapatkan penghasilan hingga Rp 15 juta per bulan dari jasa endorse.

"Penghasilan Rp 15 juta per bulan masih sedikit karena waktu untuk membuat kontennya yang belum siap," tandasnya.

Rp 800 Ribu Sehari

Sebelumnya, ada pemuda Lampung lainnya yang meraih pendapatan cukup besar dari TikTok.

Dia adalah Aldi Jieh. Berawal dari iseng, ia mendapat penghasilan dari akun TikTok.

Aldi Jieh, pemuda asal Way Kanan, Lampung, mendapat penghasilan hingga Rp 800 per hari dari aplikasi TikTok.

Aldi mengaku awal mula memulai karier di media sosial hanya sebatas iseng- iseng.

Ia tidak menduga akan menghasilkan uang.

"Awal mulanya di tahun 2021 kemarin, saya hanya iseng upload video di TikTok mengunakan speaker. Keesokan harinya saya lihat viewer-nya mencapai 30 juta. Setelah itu saya rutin upload dan video saya menjadi viral," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (6/6/2022).

"Berjalannya waktu, saya dihubungi oleh konten kreator di Lampung untuk mendalami konten-konten saya," imbuhnya.

Aldi mengaku konten TikTok @makjieh kini sudah mendapat pengahsilan per harinya.

"Sekarang di akun saya sudah ada pemberitahuan untuk live dengan jam yang ditentukan oleh pihak aplikasi. Dan saya harus konsisten menjalani live tersebut dengan jam yang telah ditentukan," tuturnya.

Lantas berapa penghasilan Aldi dari aplikasi TikTok?

"Paling sedikit penghasilan saya Rp 100 ribu setiap live. Tapi ada kalanya hasil live saya mencapai Rp 800 ribu," paparnya.

Ia mengajak anak muda tidak hanya menghabiskan waktu untuk bermain game online, tetapi mulailah belajar memanfaatkan media sosial.

"Daripada waktu habis main game online, lebih baik belajar untuk cari penghasilan dari media sosial. Dengan catatan jangan upload video-video yang melanggar norma," pungkasnya.

Bahasa Lampung

Sebagaimana diketahui, konten Aldi Jieh berisikan video-video yang indentik dengan budaya Lampung.

"Tujuan saya Ingin bawa ciri khas logat budaya Lampung agar orang lain tidak hanya menilai Provinsi Lampung ini hanya dengan begalnya saja," tuturnya.

Aldi berpesan kepada masyarakat Lampung agar tidak pernah malu menggunakan logat Lampung.

"Jangan malu mengakui jadi orang Lampung karena udah banyak orang kadang-kadang malu memakai logat Lampung, malah justru banyak yang memakai bahasa lu gue."

Lantas apa motivasi Aldi Jieh terjun di media sosial?

"Content creator yang suku Lampung ini jarang. Saya ingin jadi salah satu suku Lampung yang terjun ke dunia creator. Jadi kalau saya bisa yang lain harus bisa juga, tujuannya supaya Lampung makin di kenal," kata dia.

"Jangan pernah malu di sosial media, ditambah sekarang sosial media penghasilan cuannya lumayan," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved