Tulangbawang
Pelaku Usaha Kuliner di Tulangbawang Menjerit, Harga Cabai Melonjak hingga Tembus Rp 100 Ribu Per Kg
Pelaku usaha kuliner di Tulangbawang menjerit akibat harga cabai naik hingga tembus Rp 100 Ribu per Kg karena menurunkan omzet yang didapat.
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Naiknya harga cabai hingga tembus Rp 100 ribu per kilogram, membuat para pelaku usaha kuliner di Tulangbawang ikut merasakan efek yang luar biasa.
Bahkan hingga berdampak pada turunnya omzet pelaku usaha secara drastis.
Edo Edwin (27), pemilik Warung Geprek Eng Rama di Kecamatan Menggala, ikut merasakan dampak dari naiknya harga cabai yang kini tembus Rp 100 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai di Tulangbawang Tembus Rp 100 Ribu, Ibu-ibu Kewalahan
Menurutnya, dengan naiknya harga cabai membuat omzet yang sebelumnya besar, kini menjadi menurun drastis.
Apalagi mengingat kuliner yang dirinya jual saat ini membutuhkan bahan baku cabai yang tidak sedikit setiap harinya, terutama untuk sambal dari menu yang disajikan.
"Dalam dua hari kami menghabiskan 10 kilogram cabai, sehingga harus mengeluarkan Rp 1 juta diharga yang saat ini mahal. Tetapi diwaktu normal saat itu, harga cabai masih Rp 30 ribu perkilogram sehingga tidak terlalu membengkak seperti saat ini," keluh Edo, kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (21/6/2022).
Walau harga cabai mahal, dirinya masih tetap mengutamakan kualitas makanan dengan tidak mengurangi jumlah porsi dari menu yang disajikan.
"Ini salah satu bentuk tantangan bagi kami juga sebagai pelaku usaha. Walau harga cabai dan beberapa bahan pokok naik, kami tetap menjaga kualitas masakan yang kami sajikan seperti sebelumnya," ungkapnya.
Selain harga cabai, beberapa bahan pokok seperti minyak goreng, bawang merah, dan bahan lainnya ikut mengalami kenaikan.
Sehingga membuat para pelaku usaha kuliner seperti Edo Edwin cukup kewalahan dalam menghadapi naiknya harga barang.
"Naiknya sejumlah bahan pokok selain cabai, juga ikut membuat kami selalu pelaku usaha kuliner kewalahan," tutur Edo Edwin.
Dirinya juga berharap, secepatnya harga bahan pokok khususnya cabai dapat kembali turun seperti sebelumnya sehingga dapat menaikan omzet yang saat ini menurun menjadi normal kembali.
(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)