Berita Terkini Artis
Marshanda Linglung Sebelum Hilang di Los Angeles, Tidak Pakai Sepatu
Sheila Salsabila mengaku melihat Marshanda pertama kali di airport Los Angeles seperti orang linglung.
Tribunlampung.co.id - Aktris Marshanda sempat disebut linglung sebelum dikabarkan hilang di Los Angeles, Amerika Serikat.
Kondisi itu disampaikan oleh sahabat Marshanda, Sheila Salsabila yang juga berada di Los Angeles.
Marshanda berada di Los Angeles sudah tiga hari lalu, terhitung dari Senin (27/6/2022).
Sheila Salsabila mengungkapkan, bila dirinya bertemu dengan Marshanda sejak awal tiba di Los Angeles.
Sheila Salsabila menemui Marshanda di airport setelah menerima telepon dari aktris yang akrab disapa Caca tersebut.
Baca juga: Marshanda Hilang di Los Angeles, Denny Sumargo Mengaku Khawatir
Baca juga: Marshanda Rasakan Firasat Kematian, Denny Sumargo Panik
Ketika bertemu, Sheila Salsabila mengaku melihat Marshanda seperti orang linglung.
Saat itu, Marshanda juga tidak mengenakan sepatu.
Marshanda pun sempat mengutarakan keinginannya untuk pergi ke Las Vegas.
Parahnya, sampai saat ini keberadaan Marshanda tidak diketahui oleh sahabatnya itu.
Alhasil hilangnya Marshanda ini membuat geger jagat Tanah Air.
Sulit Dihubungi
Sheila pun menceritakan awal mula pertemuan dengan Mashanda di Los Angeles hingga kehilangan Caca.
Baca juga: Merasa Hidupnya Tak Lama Lagi, Marshanda Sudah Pamitan pada Anak
Baca juga: Marshanda Menangis Idap Penyakit Mematikan: Aku Mau Berjuang demi Hidupku
Sejak pertama tiba di Los Angeles, Marshanda sudah sulit dihubungi dan Sheila Salsabila sempat lapor polisi.
"Tiga hari yang lalu (tiba di Los Angeles). Dan itu seharusnya janjian sama kami jam 12 siang, tapi jam 9 malam baru ada kabar, (Marshanda telepon dan bilang lagi ketemu seseorang di bandara)," kata Sheila Salsabila kepada awak media melalui pesan singkat, Senin (27/6/2022).
Usai menerima telepon dari Marshanda, Sheila Salsabila langsung menuju bandara.
Terlihat linglung
"Aku sama David ke airport dan lapor polisi, akhirnya ketemu malam itu. Lalu kita ajak nginep, karena bagasinya kita tinggal di bandara. So, prioritas aku adalah ‘Caca harus Tidur dan Makan’," tulis Sheila lagi.
Tiba di bandara, Sheila Salsabila bertemu dengan Marshanda.
Ia melihat Caca, sapaan akrab Marshanda, seperti orang linglung.
Caca kala itu juga tidak menggunakan sepatu.
Keesokan harinya Sheila Salsabila sempat mengajak Marshanda untuk mengambil koper, tetapi ditolak.
Niat ke Las Vegas
"Lalu kita antar Caca pulang dan tidur. Besokannya pun masih sama, tapi lebih parah. Caca enggak mau diajak ambil koper. Maunya ke Las Vegas. Tapi juga mau ke pantai lihat Sunset," ujar Sheila.
Tiba-tiba, kata Sheila Salsabila, Marshanda hilang.
Kebaradaannya hingga kini tidak diketahui.
"Hari itu Caca mulai hilang, terus paginya ditemukan, tapi di jalanan lagi duduk di aspal," ungkap Sheila Salsabila.
Tiga Kali Hilang
Lebih lanjut, Sheila Salsabila mengungkapkan, setibanya ia di sana, Marshanda sudah tiga kali hilang.
Menghilangnya Marshanda untuk ketiga kali akhirnya membuat Sheila Salsabila mengabarkan peristiwa tersebut di Instagram story-nya.
"Jadi totalnya sudah hilang, 3 kali hilang sama sekarang selama di LA," jelas Sheila Salsabila.
Marshanda dalam kondisi manik, sahabat takut sang artis lakukan hal berbahaya
Kabarnya artis Marshanda hilang di Los Angeles dua hari lalu.
Sheila Salsabila, sahabat Marshanda, pertama kali menginformasikan kabar tersebut melalui akun Instagram miliknya.
Hingga kini menurut dia, Marshanda belum juga ditemukan.
"Hilang untuk pertama kali di Los Angeles, California, US," tulis Sheila dalam bahasa Inggris dikutip Tribunjakarta.com pada Senin (27/06/2022).
Selain itu, Sheila juga menerangkan bahwa Marshanda dinyatakan hilang dalam kondisi fase manik akibat penyakit bipolar yang diidapnya.
Hal inilah yang membuat sahabat Marshanda tersebut merasa khawatir karena takut jika Caca akan melakukan hal berbahaya pada dirinya.
Sebab, fase manik episode ini dapat berbahaya jika tak ditangani dengan tepat karena si penderita akan kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri.
Dikutip dari sejumlah literatur, episode manik atau mania adalah periode yang ditandai dengan peningkatan mood dan merasa bergembira yang terjadi secara tak wajar.
Episode manik juga ditandai perilaku berlebihan, pikiran yang berkelebat, mudah terdistraksi, serta dapat disertai gejala psikosis (halusinasi dan delusi).
Kondisi tersebut dapat berlangsung selama seminggu atau lebih. Terkadang diselingi dalam periode depresi yang menjadi lawan dari mania.
Pada episode depresi, penderitanya mengalami lelah mental, sedih berlebihan, dan keputusasaan.
Saking panik dan khawatirnya dengan kondisi Marshanda, Sheila sampai meminta bantuan kepada Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
"Mohon bantuannya Pak Jokowi. Kemarin dia sebut-sebut nama bapak dan Joe Biden," tulis Sheila dikutip dari akun Instagramnya.
Sejak hilangnya Marshanda, Sheila juga mengungkapkan jika saat video call terakhir mereka, sang sahabat bertingkah aneh dengan mengungkapkan sesuatu yang tak dimengerti.
"Ini video terakhir kita kemarin, ada yang ngerti Caca ngomong apa? Waktunya untuk mati?" tulisnya.
Diketahui bahwa Marshanda juga sempat menjadi bintang tamu dalam acara podcast milik Denny Sumargo.
Dalam podcast tersebut, beberapa kali Marshanda juga tampak menyinggung soal kematian setelah dirinya divonis mengidap tumor payudara.
Cerita Marshanda tentang kondisi kejiwaannya
Selebriti Andriani Marshanda atau kerap disapa Caca menceritakan pengalamannya saat mengidap gangguan kesehatan mental bipolar.
Bahkan, wanita kelahiran 10 Agustus 1989 itu mengalami depresi hingga berada di fase terburuk.
Meski berada di fase terburuk, Marshanda tak pernah memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya.
"Fase terparah dengan kondisi aku ini, aku nggak pernah punya niat untuk commit suicide nggak."
"Tapi aku pernah depresi banget sebelum aku sadar kayak 'Ca lo tuh seharusnya udah stop jangan maksain dan lo minta naikin dosis sekarang juga, telepon psikiater lo," ujar Marshanda dikutip dari YouTube Uya Kuya TV, Minggu (29/5/2022).
Marshanda pun juga sempat menulis surat yang berjudul Let Me Go.
Awalnya Marshanda tak berniat untuk memberi tahu isi surat itu kepada siapapun.
Namun, akhirnya ia kirim surat itu ke sang adik.
"Terus aku sempet ada poin yang aku tulis surat judulnya 'Let Me Go'.
"Tadinya aku mikir nggak mau dikirim ke siapa-siapa, cuma gue mikir kalau udah kejadian siapa yang mau baca?."
"Orang pesannya ada di note hape gue doang ke lock pula."
"Aku kirim ke adikku lewat email soalnya kan bisa aku pending, mikir-mikir dulu gitu, 6 bulan lagi deh."
"Ketika aku ada di titik terendah itu, ini naudzubillah min dzalik, tapi kalau memang takdir ya di luar kuasa ku juga, pada waktu itu aku berharap ada something yang terjadi sama aku," ujar wanita usia 32 tahun itu.
Setelah menulis surat tersebut Marshanda merasa lega.
Bahkan, menurutnya bagi orang yang depresi seperti dirinya, hidup itu rasanya sakit.
Sehingga kematian adalah rezeki yang ditunggunya.
"Setelah nulis itu, rasanya damai waktu itu."
"Jadi ketika orang depresi banget, ngerasa hidup tuh rasanya sakit aja."
"Kematian, kalau dikasih rezeki kematian sama Allah, kematian itu rezeki yang aku tunggu-tunggu."
"Dan itu akan memberikan aku jalan keluar dari hidup yang judulnya sakit setiap hari," terang Marshanda.
Marshanda juga merasa saat dirinya mengalami depresi berat, ia tak memiliki kekuatan.
"Orang yang sudah serendah itu kehancurannya kaya udah ngga punya kekuatan untuk menampung," katanya.
*Disclaimer:
Sebagai informasi, seseorang yang depresi kerap merasa bahwa dirinya rendah dan tak pantas untuk hidup di dunia.
Jika kalian ada tendesi untuk bunuh diri, kalian bisa menghubungi nomor darurat ini. Berikut adalah hotline cegah bunuh diri yang dapat dihubungi:
Into The Light Into adalah komunitas inklusif yang digerakkan oleh orang muda lintas identitas yang menjunjung tinggi pendekatan program berbasis bukti dan hak asasi manusia.
Into The Light berfokus pada upaya pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa kepada remaja beserta populasi khusus lain. Semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan moto Into The Light, yaitu untuk menghapus stigma, peduli sesama, dan sayangi jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui email intothelight.email@gmail.com atau langsung membuka laman ‘Pendampingan’ dalam situs mereka https://intothelightid.wordpress.com/.
Selain itu, kalian dapat mencari mereka lewat akun sosial media mereka di Twitter, Facebook, Instagram dengan @intolightid.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com