Penemuan Jasad di Lampung Tengah

Pembunuhan di Lampung Tengah Tak Cuma Masalah Cinta, Mobil Fortuner Korban Dirampas

Selain latar belakang asmara, pembunuhan di Lampung Tengah juga dilakukan dengan motif harta.

Penulis: syamsiralam | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id / Syamsiralam
Ilustrasi evakuasi penemuan jasad di Lampung Tengah. Selain latar belakang asmara, Pembunuhan di Lampung Tengah juga dilakukan dengan motif harta. 

Dari hasil penyelidikan di lapangan, akhirnya diketahui penemuan jasad berjenis kelamin laki-laki itu merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman wanita korban.

Identitas korban akhirnya diketahui bernama Tarmizi (57) warga Rajabasa, Bandar Lampung.

Kepala Satreskrim AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menerangkan, motif pembunuh Tarmizi dilatarbelakangi oleh asmara.

"Pelaku utama yakni teman wanita korban berinisial FK alias Caca alias Chelsea (21) warga Kemiling, Bandar Lampung," kata AKP Edi Qorinas, Rabu (29/6/2022).

Pelaku FK alias Caca alias Chelsea dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh tiga orang rekannya yang lain.

"Pelaku lainnya yang turut terlibat dalam pembunuhan tersebut yakni BG (22), AT (17) warga Kampung Gorasjaya, Kecamatan Bekri, dan AD (18) warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan," bebernya.

Warga Kira Manekin

Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung memberikan atensi terhadap kasus penemuan jasad di areal perbukitan Kampung Sinar Banten Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (26/6/2022).

Penemuan jasad  tersebut diduga menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) alias begal.

"Saat ini penemuan jasad tersebut masih dalam penyelidikan. Yang jelas, jajaran Polda Lampung akan membackup Polres Lampung Tengah dalam pengungkapan kasus itu. Sudah kita kordinasikan dengan Polres Polres jajaran," jelas Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa Hutagalung, Minggu (26/6).

Sebelumnya, warga Kampung Sinar Banten geger dengan adanya penemuan mayat yang sudah membusuk di areal perbukitan itu.

Penemuan mayat yang hampir berbentuk belulang itu pertama kali ditemukan Ujang (57) warga Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Anak Tuha, saat sedang mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak.

Saat ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, Ujang menceritakan, kondisi jasad dalam posisi sedikit terkubur tanah dan sudah tertutupi dedaunan.

Awalnya Ujang mengira kerangka tubuh manusia itu adalah manekin (patung/boneka peraga), karena sebagian tubuhnya yang terlihat hanya bagian kaki dan tangan, sementara bagian badan dan kepala sudah tertimbun tanah.

Namun, ia curiga itu adalah kerangka tubuh manusia karena di sekitaran kerangka tersebut masih mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved