Berita Lampung
Kisah Pemuda di Sidomulyo Lampung Selatan Rakit Motor Listrik, Bisa Tempuh Jarak Ratusan Km
Iriyanto, pemuda asa Kabupaten Lampung Selatan berhasil merakit sepeda motor listrik, mptor ini mampu menempuh jarak ratusan kilometer.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Iriyanto seorang pemuda asal Dusun Karang Tempel, Desa Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan berhasil merakit sepeda motor listrik.
Sepeda motor listrik milik Iriyanto tersebut mampu menempuh jarak ratusan kilometer.
Iriyanto, sang perakit motor listrik tersebut mengaku sudah menekuni dunia elektronik selama puluhan tahun.
Karena ketekunannya itu Iriyanto mencoba merakit sebuah kendaraan sepeda motor dengan menggunakan tegangan listrik.
Iriyanto mengatakan salah satu tujuannya membuat motor listrik ini untuk menghindari bahan bakar.
Baca juga: Nanang Ermanto Lakukan Groundbreaking Peningkatan 2 Ruas Jalan Koridor di Lampung Selatan
Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Dapat 6.500 Dosis Vaksin PMK
"Bebas perawatan, seperti gir, oli, rantai, dan sebagainya," kata Iryanto, Jumat (1/7/2022)
"Terus dapat ramah lingkungan," ujarnya.
Iriyanto menuturkan motor listrik ini kerjanya melalui baterai.
"Dari baterai ke kontroler," katanya
"Kemudian dari kontroler ke dinamo," ujarnya
"Dari dinamo ke gas," jelasnya.
Iriyanto mengatakan kekuatan jarak tempuh sepeda motor miliknya mencapai ratusan kilo.
"Kalau kita bawa kendaraannya santai, sekitar 40-60 km/jam, bisa menempuh sampai 180 km baru di cas," terangnya.
"Untuk pengisian ulang baterai dicas di baterai bertegangan 72 vol dan 80 amper," ujarnya.
"Bisa bertahan 13-14 jam dalam sehari," imabuhnya.
Dirinya menjelaskan untuk kekuatan bobot yang dapat ditampung motornya, ia berdasarkan bobot badannya sendiri.
"Mungkin sekitar 75-80 kiloan," katanya.
"Tapi sampai bobot 120 kiloan masih bisa," ujarnya.
"Semakin berat bobot beban, makin boros di baterai," jelasnya
Iriyanto menyebut kecepatannya dari kendaraan sepeda motor miliknya bisa di setel (atur) di controlernya, tergantung keinginan.
"Kalau kita mau lari 90km/jam, kita seting 90km/jam," katanya
"Tapi kalau kita seting semakin cepat, semakin boros," ujarnya
"Makanya kita setel (seting) standaran yang biasa dipakai hari-hari," jelasnya
Iriyanto berharap kendaraan sepeda motor listrik miliknya mendapat izin mengaspal di jalanan.
"Yang penting dapat perizinan supaya dapat digunakan di jalan raya terlebih dahulu," katanya.
"Mudah-mudahan dapat izinnya, baru kalau ada yang mau pesan lagi, Insya Allah bisa dibuat lagi," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)