Berita Terkini Nasional

Presiden Jokowi Beli Sapi Simental Buat Kurban Idul Adha, Bobot 1 Ton Lebih

Sapi tersebut dibeli Presiden Jokowi dari warga lereng Bromo, Jawa Timur jelang Idul Adha 2022. Sapi usia 2,3 tahun itu dibeli seharga Rp 100 juta.

Sekretariat Presiden via Tribunnews.com
Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sapi bobot 1 ton lebih telah dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban Idul Adha 2022. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeli sapi untuk kurban dalam perayaan Idul Adha 2022 seberat 1,1 ton.

Sapi tersebut jenis simental yang dibeli Presiden Jokowi dari warga lereng Bromo, Jawa Timur jelang Idul Adha 2022.

Diketahui, sapi itu akan disumbangkan Presiden Jokowi untuk kurban pada perayaan Idul Adha 2022 mendatang.

Sapi berusia 2,3 tahun ini dibeli oleh Presiden Jokowi dengan harga Rp 100 juta.

Pemilik sapi, Mulyono mengungkap perihal pembelian sapi miliknya oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2022, Ketersediaan Hewan Kurban di Lampung Melimpah

Baca juga: Makna Berkurban saat Idul Adha 2022

Mulyono warga lereng Bromo, Jawa Timur menyebut, sebelumnya dia didatangi oleh staf khusus presiden untuk membeli salah satu sapi miliknya.

Sapi yang dipilih adalah sapi jenis simental dengan bobot 1,1 ton.

"Kemarin itu ada staf khusus presiden yang kesini, itu udah menentukan dan ternyata jadi di deal (dibeli sapinya). Sapi ini jenis simental, untuk beratnya 1,1 ton," kata Mulyono dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (2/7/2022).

Menurut Mulyono, sapi yang dipilih Presiden Jokowi tersebut adalah sapi yang berprestasi.

Pasalnya sapi berusia 2,3 tahun tersebut sudah pernah menang kontes dua kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Sapi jantan yang bernama Slamet tersebut dibeli Presiden Jokowi dengan harga Rp 100 juta.

Meski sedih harus berpisah dengan sapinya, Mulyono mengaku senang dan bangga karena sapi yang selama ini ia pelihara bisa dibeli oleh presiden.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2022, 4 Tradisi Unik Hari Raya Kurban di Berbagai Negara

Baca juga: Jelang Idul Adha 2022, Hukum Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal

Wapres Maruf Amin Minta Sapi Terjangkit PMK Tak Didistribusikan untuk Kurban

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah mengambil langkah pertama vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal tersebut diungkapkan Maruf Amin saat meninjau ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Rayan Baru, di Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Kamis (30/6/2022).

“Jadi sapi yang sehat divaksin supaya ada kekebalan dan yang kena [PMK] terus dilakukan pengobatan intensif," ujar Ma ruf Amin melalui keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

Terkait penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, Ma'ruf mengingatkan agar dalam pendistribusian sapi-sapi di berbagai daerah, tidak ada sapi yang masih terjangkit PMK.

Baca juga: Cara Kurban Online Melalui Aplikasi Shopee, Periode Pembayaran 6 Juni-10 Juli 2022

Menurut Ma'ruf, masih ada hewan ternak lain yang dapat dijadikan hewan kurban lainnya.

"Dan juga yang perlu diperhatikan para petugas jangan sampai di musim kurban ini ada sapi yang berpenyakit kemudian dilakukan distribusi ke daerah lain. Ini ada aturan untuk hewan yang bisa dikurbankan,” kata Ma'ruf.

“Kalau di daerah itu tidak ada sapi yang bisa dijadikan kurban bisa menggunakan hewan lain, kambing domba yang sehat," tambah Ma'ruf.

Sebagai informasi, perkembangan PMK per 28 Juni 2022 nasional, sebanyak 221 kab/kota di 19 Provinsi telah terindikasi terdapat ternak yang terjangkit PMK.

Kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh sebanyak 91.555 ekor, dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 2.689 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.

Provinsi NTB merupakan wilayah yang terjangkit PMK nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur dimana ternak yang terjangkit PMK sebanyak 115.478 ekor dan tingkat kesembuhan 21.096 ekor atau 18,2 persen.

Namun, NTB memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dimana ternak terjangkit PMK sebesar 45.738 ekor dan tingkat kesembuhan 24.284 ekor atau 53 persen .

Untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri, data per 28 Juni 2022 menyebutkan jumlah binatang ternak yang terkena PMK sebanyak 12.593 ekor, dan tingkat kesembuhan mencapai 6.441 ekor.

Terkait vaksin untuk mencegah PMK, telah tiba di Provinsi NTB sebanyak 2.400 dosis yang selanjutnya akan didistribusikan di kabupaten-kabupaten yang ternaknya paling banyak terkena PMK, yaitu kabupaten di Pulau Lombok.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved