Bandar Lampung
Berita Lampung Terkini 11 Juli 2022, Kasus Penikaman Masih PR hingga Wali Kota Kurban Sapi 1 Ton
Berita Lampung terkini polisi masih kesulitan untuk mengungkap kasus penikaman gadis belia di indekos hingga Wali Kota Metro kurban sapi seberat 1 ton
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Banyak kejadian dan peristiwa yang terjadi di Provinsi Lampung selama hari ini, Senin (11/7/2022).
Mulai dari polisi yang masih kesulitan untuk mengungkap kasus penikaman gadis belia di indekos hingga Wali Kota Metro kurban sapi seberat 1 ton.
Untuk lebih lengkapnya, inilah kompilasi enam peristiwa terhangat yang terjadi selama satu hari yang terkumpul dalam Lampung Terkini.
Baca juga: Korbannya Trauma, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Penikaman Gadis di Lampung
1. Polisi Masih Kesulitan Ungkap Kasus Penikaman Gadis di Kamar Indekos
HINGGA saat ini polisi masih belum menemukan barang bukti senjata tajam dalam kasus penikaman gadis penghuni indekos di Langkapura, Bandar Lampung.
Kendati demikian, aparat berwenang sudah memastikan jika aksi penikaman gadis berinisial TS menggunakan senjata tajam.
Kapolsek Tanjung Karang Barat Kompol Mujiono, Senin 11 Juli 2022 juga mengatakan, polisi belum bisa memastikan apa motifnya karena minim saksi dan alat bukti.
Mujiono mengatakan, belum ditangkapnya pelaku karena tidak adanya saksi mata dan CCTV di sekitar indekos.
Polisi juga belum bisa memastikan penikaman tersebut adalah curas atau curat, karena uang korban ada di tempat kejadian.
Sampai saat ini, ada 3 saksi telah dimintai keterangan Polsek Tanjung Karang Barat.
Ketiganya dimintai keterangan untuk mengusut kasusnya.
Saksnya yakni ibu korban, teman korban, dan ibu pemilik indekos korban.
Selain itu, Kapolsek menerangkan, pihaknya kesulitan mengungkap penikaman gadis tersebut lantaran korbannya masih di rawat di rumah sakit dan masih trauma.
Karena itu, pengusutan kasus penikaman gadis perlu waktu.
Meski kondisi korban TS berangsur membaik, kata Mujiono, namun TS masih mengalami trauma.
Kapolsek juga belum bisa memberikan penjelasan terhadap luka di mana saja di bagian tubuh korban karena aksi penikaman itu.
Baca juga: Wali Kota Wahdi Kurban Sapi Limosin Berbobot Satu Ton di Masjid Agung Taqwa Metro
2. Wali Kota Metro Potong Hewan Kurban Seberat 1 Ton
WALI Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menyumbang satu ekor sapi berjenis limosin berbobot 1 ton pada pemotongan hewan kurban di Masjid Agung Taqwa Kota Metro Senin 11 Juli 2022.
Sapi tersebut merupakan sapi terbesar pada acara kurban di Masjid Agung Taqwa Metro tahun ini.
Selain itu, Wakil Wali Kota Metro juga ikut menyumbangkan satu ekor sapi untuk dikurbankan.
Pada pemotongan kurban tahun ini, jumlah hewan yang dikurbankan di Masjid Taqwa berjumlah 14 ekor.
Panitia kurban Masjid Taqwa Kota Metro, Siti Rohani (49) mengatakan, hewan yang dikurbankan terdiri dari 8 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Untuk jenis dari sapi kurban terdapat 2 jenis sapi.
Siti mengungkapkan, terdapat jenis sapi limosin dan sapi metal pada kegiatan kurban tahun ini.
Ia mengatakan, jenis sapi dari Wali Kota jenisnya limosin, bobotnya 1 ton.
Sedangkan sapi dari Wakil Wali Kota sapi jenis metal.
Baca juga: Gadis Histeris Seperti Kesurupan usai Dipegang ODGJ di Rajabasa Bandar Lampung
3. Gadis Muda Histeris Usai Dipegang ODGJ di Daerah Rajabasa
SEORANG gadis remaja mengenakan baju berwarna pink histeris setelah dipegang oleh ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa).
Kejadian terjadi di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung, pada Minggu 10 Juli 2022, sekitar pukul 15.00 WIB.
Teriakan gadis berparas cantik itu membuat warga sekitar dan para pengendara geger.
Gadis yang diketahui bernama Hamidah itu merupakan warga Kabupaten Pesawaran.
Ia hendak pergi ke rumah kerabatnya di Jalan Komarudin Rajabasa Raya, Bandar Lampung.
Wanita yang menjadi kerabat Hamidah, menyebutkan jika saudaranya itu dari rumah kerabat yang ada di Tanjung Karang dan hendak ke Rajabasa Raya.
Hamidah mengendarai motor Honda Scoopy merah dengan nopol BA 6427 RB.
Dikatakannya, Hamidah masih duduk di bangkut SMP di Pesawaran.
Hamidah ke Bandar Lampung karena hendak bersilaturahmi dengan kerabatnya di momen Idul Adha 1443.
Saat berada di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, ada orang yang diduga ODGJ mendekati Hamidah.
Kemudian, ODGJ tersebut menabrakan dirinya ke arah Hamidah.
Sementara, Yeni saksi lainnya menyebut, saat itu dirinya sedang berjualan es dugan.
ODGJ sempat meminta uang kepada dirinya.
Setelah meminta uang, ODGJ tersebut pergi ke pertigaan tepat di depan tempatnya berjualan.
Saat itu korban sedang melintas, ODGJ tersebut membekap korban.
Yeni mengatakan, korban saat itu terjatuh dari sepeda motornya.
Namun, segera diselamatkan warga sekitar. Sedangkan pelaku yang merupakan ODGJ pergi.
Menurut Yeni, sebelumnya ODGJ tersebut sempat mengamuk di sekitaran Pasar Tempel Rajabasa.
Setiap orang yang lewat dilempar, bila ada pengendara yang melintar ODGJ tersebut berteriak.
Yeni berharap pihak terkait dari Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat menangani keberadaan ODGJ yang cukup meresahkan warga tersebut.
Baca juga: Bikin Heboh Warga Bandar Lampung, Sapi Kurban Jantan Miliki 2 Janin
4. Sapi Jantan Miliki Dua Janin, Bikin Heboh Warga
PERAYAAN Idul Adha 1443 Hijriah menyisakan kejadian yang unik di Bandar Lampung.
Setelah panitia pemotongan hewan kurban di Bilabong Jaya, Langkapura tersungkur hingga meninggal dunia.
Ada juga kejadian ditemukannya sapi jantan yang disembelih untuk hewan kurban namun ada 2 janin di dalam perutnya.
Kejadian tersebut terjadi di Masjid Nurul Yaqin, Jalan Bumi Manti 1, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 02 Lingkungan 1 Kampung Baru Raya Labuhan Ratu Poniran membenarkan hal tersebut.
Menurut dia, Senin 11 Juli 2022, kejadian terjadi hari Minggu kemarin, saat pihaknya sedang membuang jeroan sapi dan kaget karena ada 2 janin sapi
Diteruskannya, 2 janin di dalam perut itu tersimpan dalam ketuban yang masih berdenyut, namun setelah dibuka ketubannya nyawa janin sudah tidak ada.
Sontak kejadian itu membuat heboh warga lainnya yang sedang dalam nuansa Lebaran kurban.
Pihaknya mengaku sempat memviralkan kejadian unik tersebut.
Karena diakuinya kejadian ini belum pernah terjadi sama sekali.
Kemudian kedua janin tersebut langsung dikubur di areal masjid.
Sebelumnya sempat viral di media sosial snack video dengan durasi 30 detik yang menunjukan seorang warga yang diketahui Poniran memakai topi dan baju putih memegang 2 janin sapi.
Diktahui ada delapan sapi yang dikurbankan di Masjid Nurul Yaqin Jalan Bumi Manti 1, Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Semuanya didatangkan dari Kabupaten Lampung Tengah.
Baca juga: Kondisi Dermaga Canti Lampung Selatan Memprihatinkan, 2 Motor Jatuh ke Laut
5. Dermaga Canti Lampung Selatan Kondisinya Memprihatinkan
DERMAGA Canti merupakan dermaga yang menghubungkan antara Desa Canti dengan Pulau Sebesi.
Keduanya berlokasi di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Kedua desa ini dipisahkan dengan lautan.
Dermaga Canti dibangun sekitar tahun 1985 silam.
Kini kondisi dermaga canti tersebut sangat memperihantinkan
Pantauan Tribun Lampung, Senin 11 Juli 2022, di Dermaga Canti banyak kayu yang sudah mulai rapuh dan juga mulai terangkat.
Bahkan bagian ujung Dermaga Canti hancur dengan panjangnya kurang lebih 10-15 meter.
Tampak terlihat sisa puing-puing bekas runtuhan ujung Dermaga Canti yang kini jadi tempat terumbu karang buatan.
Selain itu sisa reruntuhan juga digunakan pemilik kapal untuk mengikat tali agar kapalnya bisa bersandar.
Kawat-kawat cor terlihat keluar dan sangat membahayakan warga.
Dermaga Canti sendiri kerap digunakan warga untuk lalu lintas mengangkut hasil bumi dari Pulau Sebesi seperti pisang dan kelapa.
Selain hasil bumi, Dermaga Canti juga dipakai untuk transit kendaraan roda dua warga atau wisatawan yang akan menyebrang ke Pulau Sebesi.
Dermaga Canti ini juga dipakai untuk transit kapal-kapal wisatawan untuk pergi ke Pulau Sebesi, Gunung Anak Krakatau, dan pulau-pulau lainnya di sekitar sana.
Selain itu, Dermaga Canti menjadi mata pencaharian warga sekitar, karena ada 40 warga yang mengantungkan hidupnya di sana.
Salah seorang warga bernama Andi mengatakan, kondisi Dermaga Canti sudah lama rusak.
Menurutnya, kerusakan makin parah setelah tsunami 2018 lalu.
Warga lainnya bernama syamsudin yang juga buruh panggul mengatakan, banyak kejadian buruk akibat kondisi Dermaga Canti saat ini.
Ia mengatakan tahun ini saja ada dua motor warga Pulau Sebesi yang jatuh ke laut karena permukaan dermaga yang tidak rata.
Ia berharap semoga Dermaga Canti diperbaiki.
Baca juga: Bukti Peninggalan Mahapatih Gajah Mada di Pesisir Barat Lampung
6. Menguak Peninggalan Gajah Mada di Pesisir Barat Lampung
TIDAK banyak yang tahu seperti apa sosok Maha Patih Gajah Mada, dari mana ia berasal, dan di mana tempat ia dimakamkan.
Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu hingga kini masih dalam perdebatan.
Di antaranya makam yang belokasi di Pesisir Barat, Lampung, yang disebut sebagai makam Maha Patih Gajah Mada.
Lokasi makam Maha Patih Gajah Mada tepatnya berada di Pekon Kerbang Langgar, Kecamatan Pesisir Utara, Pesisir Barat, Lampung.
Keyakinan makam tersebut milik Maha Patih Gajah Mada diperkuat dengan bukti yang ditampilkan ahli waris keturunan ke-17, Ahmad Saunan (76), Senin 11 Juli 2022.
Bukti itu berupa benda-benda yang diyakini sebagai peninggalan dari Gajah Mada.
Diantara yang ia tunjukan berupa bejana dengan motif wayang dan aksara Jawa kuno.
Menurutnya, banyak peninggalannya, namun karena pernah terjadi banjir dan lapuk dimakan usia, sehingga peninggalan tersebut rusak dan tidak utuh lagi.
Selain bejana, ada juga meriam berukuran kecil yang terbuat dari perunggu serta senjata perang.
Pada benda-benda tersebut terdapat tulisan Jawa kuno dan juga tulisan Arab dengan lafadz Lailahaillallah.
Hal itu juga yang jadi bukti dari para ahli waris meyakini bahwa Patih Gajah Mada seorang Muslim.
Ahmad juga menceritakan sejarah kedatangan Maha Patih Gajah Mada ke Pulau Sumatra.
Menurutnya, kala itu jelang kemunduran kerajaan Majapahit, Patih Gajah Mada menyebrang dari pulau Jawa ke Sumatera dan singgah di Kerajaan Sriwijaya.
Kemudian setelah singgah di Kerajaan Sriwijaya, Gajah Mada melanjutkan perjalanan dengan menyusuri sungai Komering Sumatera Selatan dan bermukim di Sukau, Lampung Barat.
Selang berapa waktu, Gajah Mada melanjutkan perjalanannya ke Krui dan singgah di Penggawa lima.
Setelah sampai di Penggawa Lima, Gajah Mada minta izin Raja Alam Pedada untuk mendirikan pemukiman di Pekon Balak Marga Laay.
Setelah bermukim di Pekon Balak tersebut, Gajah Mada melanjutkan perjalanan ke arah Pugung dan mendirikan pemukiman di Pekon Kerbang Langgar.
Setelah tinggal di Pekon Kerbang Langgar tersebut, Gajah Mada menetap dan tinggal di tempat tersebut hingga akhir hayatnya.
Maha Patih yang terkenal dengan Sumpah Palapa itu, diyakini wafat sesudah memeluk Islam atau jadi seorang muslim.
Hal itu juga yang membuat banyak masyarakat berziarah dan mengunjungi makam Maha Patih Gajah Mada tersebut.
Bahkan rencananya Pemerintah Pesisir Barat Lampung berniat akan menjadikan makan tersebut menjadi tempat wisata religi. (*)