Berita Lampung

5 Fakta Siswi SMPN 8 Tersambar Kereta di Bandar Lampung, Tak Jadi Ulang Tahun

Paman korban Kori Andrian mengaku, kaget atas peristiwa yang menimpa keponakannya. Keluarga sangat sedih dengan kejadian tersebut.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Lokasi siswi SMP tewas tersambar kereta api Babaranjang di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung hari ini, Selasa (19/7/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Rasa duka mendalam menyelimuti keluarga Safira Aulia (14), siswi SMPN 8 yang meninggal dunia tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Korban merupakan siswi SMPN 8 Bandar Lampung yang meninggal dunia saat perjalanan menuju rumahnya.

Paman korban Kori Andrian mengaku, kaget atas peristiwa yang menimpa keponakannya yang rencananya pulang ke rumah dari sekolahnya di SMPN 8 Bandar Lampung.

"Saya mau antar undangan Muswil RAPI Kota Bandar Lampung ke Kadisos, Kominfo dan Kasat Pol PP," cerita Kori saat diwawancarai Tribun Lampung di RSUDAM. 

Ia menuturkan, keluarga sangat sedih dengan kejadian tersebut.

Berikut 4 fakta yang dirangkum Tribunlampung.co.id terkait tragedi siswi SMP tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu.

1. Jalan Kaki

Safira Aulia (14) tersambar kereta api sekitar pukul 12.15 WIB tadi di Bandar Lampung.

Siswi SMP itu meninggal dunia seketika usai tersambar kereta Babaranjang di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Dia tercatat sebagai siswi SMPN 8 Bandar Lampung.

Berdasarkan keterangan saksi mata, korban sedang dalam perjalanan pulang sekolah ke rumahnya di kawasan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

"Dia jalan kaki mau ke rumahnya. Padahal palang (kereta) sudah turun tapi dia jalan terus," kata Fidel, saksi mata di lokasi kejadian.

Tepat di tengah perlintasan kereta api di Stasiun Labuhan Ratu, korban justru jalan melambat.

Ini membuatnya langsung tersambar kereta yang melaju dari arah Palembang menuju Stasiun Panjang.

Setelah rangkaian gerbong kereta berlaku, barulah korban dilakukan evakuasi dari tengah rel kereta.

2. Palang Kereta Berfungsi 

Camat Labuhan Ratu Tarsi memastikan palang pintu kereta api Stasiun Labuhan Ratu berfungsi.

Tarsi menjelaskan, pada saat peristiwa nahas itu palang pintu kereta api justru dalam kondisi ke menutup.

"Banyak warga juga yang menyaksikan kalau palang pintu kereta api berfungsi. Pada saat sebelum kejadian juga palang pintu dalam kondisi menutup (turun)," kata Tarsi.

Ia menjelaskan, korban sesaat sebelum tersambar kereta api juga sudah diperingatkan kalau kereta akan melintas.

"Sudah diteriaki korban supaya jangan melintas, tapi korban sepertinya tidak mendengar, dan akhirnya terus jalan sampai ke tengah rel," terangnya.

Ia mengaku prihatin dan berduka dengan korban kecelakaan tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu.

"Kami perihatin atas kejadian itu. Kecelakaan ini lama sekali baru terjadi lagi dan semoga jangan ada lagi korban jiwa dari warga dan pengendara," harap Tarsi.

3. Diduga Pakai Earphone

Korban Safira Aulia diduga tak menyadari ada kereta yang melaju di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung

Herman seorang saksi mata di stasiun Bandar Lampung menerangkan, sebelum siswi SMP tersambar kereta banyak warga yang mencoba mencegah.

Namun, korban diduga menggunakan earphone atau penyumbat telinga hingga tak mendengarnya. 

"Warga banyak yang lihat korban masuk melewati palang pintu kereta, korban juga teriaki korban supaya berlari (mengindari kereta api)," terangnya.

Namun, karena tak mendengar teriakkan korban, korban yang berada di tengah rel kereta api langsung tersambar kereta api.

"Posisinya (korban) persis di tengah rel. Kereta juga melaju di rel perlintasan kedua langsung menyambar korban," jelas Herman.

Sontak melihat peristiwa itu, banyak warga teriak histeris dan berupaya mendekati jenazah korban yang berkapar di tengah rel.

4. Tersandung di Tengah Rel

Peristiwa siswi SMP tersambar kereta api Babaranjang di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung menghebohkan warga setempat.

Insiden siswi SMP tersambar kereta itu terjadi pada hari ini, Senin (19/7/2022) sekitar pukul 12.15 WIB.

Fidel saksi mata di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung mengatakan, sebelum sang siswi SMP tersambar kereta dirinya sempat berupaya mencegah. 

Fidel meneriaki korban agar tak menerobos palang pintu kereta api.

"Sudah kami teriaki tapi gak dengar," kata dia. 

Setelah beberapa langkah dari palang pintu, barulah korban seperti mendengar teriakkan warga.

"Kayak baru dengar gitu setelah korban di tengah rel, sudah itu korban kayak menghindar, dan sempat tersandung di tengah rel kereta," jelasnya.

Namun nahas, saat berupaya menjauh dari rel, kereta api Babaranjang dari arah Palembang melaju cepat dan menyambar korban.

Akibatnya, tubuh korban tersambar dan seketika meninggal dunia di lokasi kejadian.

5. Akan Berulang Tahun

Korban Safira Aulia (14) yang meninggal dunia tersambar kereta api sekitar pukul 12.15 WIB tadi di Bandar Lampung dikabarkan akan berulang tahun dalam waktu dekat.

Paman korban Kori Andrian mengaku, pada 23 Juli 2022 keponakannya akan berulang tahun ke-13 karena kelahiran 23 Juli 2009.

Pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban. 

Rencananya korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) kampung baru. 

Saat ini juga jenazah masih di ruang instalasi forensik atau ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM). 

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto / Syamsiralam / Bayu Saputra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved