Berita Lampung

Dinas Pertanian Pringsewu Siapakan 1 Ton Racun Tikus untuk Basmi Hama Tikus dan Wareng

Dinas Pertanian Pringsewu menyiapkan 1 ton racun tikus serta obat wereng untuk basmi hama di sawah.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Pringsewu, Dwiyanto. Dinas Pertanian Pringsewu menyiapkan 1 ton racun tikus serta obat wereng untuk basmi hama di sawah. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Dinas Pertanian Pringsewu menyiapkan 1 ton racun tikus serta obat wereng untuk basmi hama di sawah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Pringsewu, Dwiyanto kepada Tribunlampung.co.id.

Dwiyanto mengatakan, hama yang bisa menyerang sawah warga Pringsewu adalah tikus dan wereng.

"Ya kita mencegah serangan hama tikus dan wereng cokelat pada tanaman pada di musim tanam gaduh (kemarau)," katanya, (23/7/2022).

Menurutnya, saat ini di sawah sudah banyak terlihat lubang-lubang tikus.

Ia menyampaikan, hama tersebut memang yang paling dikeluhkan petani pada musim rendeng (hujan) maupun gaduh (panas).

Sebab, tikus dan wareng merusak tanaman padi dan dapat menurunkan hasil produksi.

Ia mengatakan, BMKG telah memprediksi bulan Juli, Agustus, dan September akan terjadi musim kemarau basah.

Atas hal itu, pihaknya telah membuat surat edaran bagi  petani di bulan April lalu untuk bersiap menghadapi hal itu.

Ia juga mengjelaskan, kemungkinan serangan hama wareng akan dagang bulan Agustus menjelang panen di musim gaduh.

"Petani harus siaga dan jangan lengah," ujarnya.

Berkaca pada tahun selumnya, hama wareng biasanya menyerah di wilayah Ambarawa Timur, Pujodadi dan Wates Induk.

Sebab, daerah tersebut lembab dan petani di sana menggunakan varietas yang kurang tahan serangan hama.

Upaya mengantisipasi hama, pihaknya juga memiliki petugas pengamat penyakit tanaman atau PUPT.

"PUPT bertugas memantau kondisi persawahan serta membantu para petani di lapangan," katanya.

"Apabila terjadi kendala seperti serangan hama maka tim PUPT akan berkoordinasi dengan pihak dinas pertanian untuk mengambil langkah," terangnya.

Dwiyanto juga mengimbau, petani sebaiknya menggunakan varietas padi yang baik.

"Harus yang tahan terhadap hama, seperti Inpari 42, Inpari 48 atau Inpari Nutri Zinc," ujarnya.

Diketahui, pada musim gaduh ini, sekira 12 ribu hektar sawah di Pringsewu telah ditanami padi.

Diperkirakan masa panen pada pulan Agustus-September.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved