Senjata AS Disegel di Lampung
Total Ada 618 Senpi, Panglima TNI Tegaskan Kontainer Disegel di Lampung Bukan Selundupan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebut total ada 618 senjata api yang disegel di Bandar Lampung. Sebelumnya disebut senjata diselundupkan.
Bantah Selundupan
Di sisi lain, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Panjang, Bandar Lampung, membantah, kabar yang beredar jika satu tricon kontainer senjata disegel lantaran diselundupkan melalui Lampung.
Bantahan tersebut disampaikan Wakil General Manager Bidang Humas PT Pelindo II Panjang, Bandar Lampung, Frans Rahardian.
Frans menyatakan hal tersebut merespon ramainya unggahan sejumlah foto senjata api militer yang disebut diselundupkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Sekitar empat foto yang beredar tersebut memperlihatkan puluhan senjata laras panjang sedang dijajarkan di lantai.
Di dalam foto juga terlihat beberapa orang mengenakan pakaian dinas TNI dan tentara Amerika sebagai latar belakang.
Pada keterangan foto disebutkan puluhan senjata ini adalah milik militer Amerika yang diselundupkan pada Jumat (22/7/2022) di Pelabuhan Panjang.
Foto yang sama juga beredar dengan narasi berbeda.
Narasi itu menyebutkan Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang telah menyegel satu tricon kontainer dari Amerika berisi senjata yang tidak tercatat dalam daftar izin impor oleh satu di antara perusahaan vendor.
Terkait kabar ini, Frans Rahardian membenarkan, memang ada pengiriman senjata yang masuk di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Namun, terkait narasi bahwa senjata itu adalah barang selundupan ataupun ilegal, Fran menegaskan hal itu adalah kabar bohong.
"Terkait dengan senjata itu benar, tapi senjata itu tidak terdaftar dalam manifes."
"Bukan selundupan, itu hoaks," kata Frans, seperti dilansir Kompas.com pada Minggu (24/7/2022).
Menurut Frans, dari data yang diperoleh pelabuhan, senjata itu akan digunakan untuk latihan bersama TNI dengan US Army di Baturaja, Sumatera Selatan.
"Bukan selundupan, tetapi pada saat cek bea cukai melihat tidak terdaftar dalam manifes."