Advertorial
Kuartal I 2022 Ekonomi Indonesia Sentuh 5,01 Persen, Airlangga Yakin Pertumbuhan Ekonomi Menguat
Indikator perekonomian Indonesia kedepan diproyeksikan masih menguat dengan peluang resesi yang lebih kecil jika dibandingkan negara lain
Tribunlampung.co.id, Jakarta- Pemerintahan Indonesia tetap optimis pertumbuhan ekonomi akan terus tumbuh secara berkelanjutan pasca pandemi Covid-19.
Indikator perekonomian Indonesia kedepan diproyeksikan masih menguat dengan peluang resesi yang lebih kecil jika dibandingkan negara lain.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, Indonesia mempunyai bekal baik yakni pada Kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi mampu menyentuh angka 5,01 persen.
Pada sisi konsumsi, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) serta penjualan ritel terus tumbuh sehingga mampu menjadi insentif bagi industri untuk terus meningkatkan produksi.
Hal ini juga tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) yang terus mencatatkan ekspansi selama 11 bulan beruntun.
Di saat bersamaan, di tengah kenaikan inflasi global, inflasi Indonesia per Juli 2022 sebesar 4,94 % , dan ini relatif terkendali jika dibandingkan negara lainnya seperti Jerman yang mengalami inflasi sebesar 7,5 % atau Prancis sebesar 6,1 % .
Airlangga menuturkan, dari sisi eksternal, Indonesia memiliki ketahanan yang terjaga baik dan semakin solid didukung neraca perdagangan yang terus mencatatkan surplus selama 25 bulan berturut-turut.
Bahkan pada periode Januari-Juni 2022, surplus Indonesia telah mencapai USD24,8 miliar atau dua kali lipat dari surplus pada periode sama tahun lalu.
"Pencapaian ini menjadi modal penting bagi terjaganya cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar Rupiah," kata Airlangga dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (02/08/2022).
Airlangga Hartarto mengatakan bahwa berbagai prospek baik tersebut membuat Pemerintah tetap optimis bahwa di tahun 2022 ini perekonomian dapat tumbuh sebesar 5,2 % (yoy).
“Pemulihan tersebut didorong oleh sinergi kesehatan dan kebijakan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor,” kata Airlangga
Pertumbuhan ekonomi juga akan sangat bergantung kepada pengendalian pandemi Covid-19 dengan didukung perbaikan sistem ketahanan kesehatan.
Kemudian dari responsifnya kebijakan ekonomi yang tepat (termasuk kebijakan fiskal dan moneter) untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat, penciptaan lapangan kerja secara signifikan, serta kesiapan bertransformasi menggunakan teknologi digital dalam banyak bidang di masa depan.
Menyusul membaiknya situasi pandemi, Airlangga mengungkapkan, Pemerintah telah mempersiapkan strategi transisi ke endemi dengan penguatan pada berbagai kebijakan kesehatan di hulu dan hilir.
Pada saat yang sama, Pemerintah juga melanjutkan program PEN senilai Rp455,62 triliun yang berperan dalam percepatan pemulihan pasca pandemi.
"Per 22 Juli 2022 telah terealisasi hingga Rp146,7 triliun atau 32,2