Pemilu 2024
Koalisi Aktivis Perempuan Lampung Sayangkan Tidak Ada Perempuan Calon Bawaslu Lampung
Komposisi keanggotaan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Tri Yulianto
Aktivis perempuan Lampung menyoal inkonsistensi penyelenggara pemilu dan meminta Bawaslu RI segera meninjau kembali penetapan nama-nama calon anggota Bawaslu Lampung 2022-2027.
“Kami tidak mengenal mereka (calon) dan kami tidak ada kepentingan, yang kami perjuangkan adalah semangat keterwakilan perempuan 30 persen dalam rangka 17 Agustus, dan juga hari ulang tahun Kaukus Perempuan Politik Indonesia,” pungkas Aprilliati.
Koalisi Aktivis perempuan Lampung terdiri dari:
Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia Lampung yakni Aprilliati.
Kelompok Kajian Gender dan Pembangunan FISIP Unila (Handi Mulyaningsih).
Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia Lampung (Nenden Tresnanursari).
Aktivis Perempuan (Diah Dharma Yanti).
Ketua Posbakum Aisyiyah Lampung (Hayesti Maulida).
LETTS Talk (Renvi Liasari).
Kepala Pusat Pemberdayaan UML (Sulastri).
Caretaker Direksda PKBI Lampung (Budisantoso Budiman).
Akademisi Unila (Ari Darmastuti).
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Lampung (Nurjanah).
Lembaga Children Crisis Center (Turaihan Aldi).
Direktur Lembaga Advokasi Anak Damar (Sely Fitriani)
Wanita Katolik (Elisabeth Sri Puryanti).
Direktur LPHPA (Tony Fisher).
Ketua Forum Advokat Perempuan Lampung (Nina Suzanti).
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Lampung (Pundari).
Ketua Bundo Kandung Provinsi Lampung (Elmarosya).
Perempuan Timur dan Pengusaha (Syarifah). (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)