Berita Lampung
170 Keluarga dan WBP Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Divaksin Booster
Pemberian vaksin booster terhadap keluarga WBP tak lain agar mereka bisa membesuk keluarganya yang masih menjalani pembinaan di dalam lapas.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ratusan keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan WBP Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Bandar Lampung divaksin dosis tiga atau vaksin booster di aula lapas, Kamis (11/8/2022).
Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Porman Siregar mengatakan, pemberian vaksin booster terhadap keluarga WBP tak lain agar mereka bisa membesuk keluarganya yang masih menjalani pembinaan di dalam lapas.
"Syarat untuk bisa jenguk narapidana di dalam lapas adalah harus sudah vaksin booster," papar Porman sembari memantau pelaksanaan vaksinasi, Kamis siang.
Melihat banyak keluarga yang tidak bisa masuk membesuk narapidana karena terkendala belum vaksin booster membuat pihak lapas berinisiatif memberikan pelayanan vaksin booster.
"Kita lihat banyak keluarga yang tidak bisa membesuk lantaran belum vaksin booster, jadi kasian tidak bisa bertemu dengan keluarganya sehingga kami fasilitasi untuk vaksin booster," ungkap dia.
Baca juga: Lapas dan Rutan Kota Agung Lampung Gelar Baksos Bersih-bersih Taman Makam Pahlwan
Baca juga: Rayakan Hari Pramuka ke-61, Ribuan Pelajar di Lampung Barat Bersepeda Bersama Bupati Parosil
Sebanyak 170 dosis vaksin dosis ketiga disiapkan untuk keluarga WBP maupun WBP bekerjasama dengan pihak Puskesmas Karang Anyar, Lampung Selatan.
Sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-12.HH.01.02 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Mekanisme terhadap Layanan Kunjungan Tatap Muka dan Pembinaan yang Melibatkan Pihak Luar.
Keluarga WBP sudah bisa membesuk dan bertemu langsung dengan keluarganya yang ada di dalam lapas.
Ada beberapa proses atau syarat yang harus dipenuhi keluarga WBP saat mengunjungi lapas dan bertemu narapidana langsung.
"Diantaranya hanya keluarga inti yang bisa berkunjung ke Lapas. Seperti istri atau suaminya, anaknya, orangtuanya (bapak dan ibu) serta mertua kandung," papar Porman.
Satu warga binaan juga hanya bisa dikunjungi oleh satu keluarga inti saja di setiap pertemuannya.
Keluarga yang akan berkunjung diharuskan sudah vaksin booster.
"Ini tidak lain untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 dalam lingkungan lapas," kata dia.
Ketentuan selanjutnya, pihaknya juga membatasi waktu kunjungan dengan WBP.
Terlebih melihat kasus Covid-19 saat ini yang kembali tinggi.
Setiap WBP bisa dikunjungi dan bertemu dengan keluarganya paling lama 30 menit.
"Selain itu setiap harinya maksimal hanya 50 orang yang bisa mengunjungi WBP dengan pengaturan waktu tadi," bebernya.
Diperbolehkannya WBP dikunjungi keluarga secara tatap muka ini menurutnya adalah kebijakan baru.
"Baru berjalan sekitar dua bulan terakhir, sebelumnya sama sekali tidak ada kunjungan tatap muka," ungkap dia.
Mengenai WBP yang sudah divaksinasi sampai dosis ketiga diakuinya sudah di angka 78 persen dari 1.014 WBP yang ada.
"Belum sampai 100 persen booster karena ada warga binaan pindahan dari tempat lain atau warga binaan yang baru masuk," jelas Porman.
Namun ia berjanji semua WBP segera bisa vaksin booster 100 persen.
"Ini tetap kita segerakan agar sudah vaksin booster semua. Karena ada kendala keterbatasan vaksinnya juga," tandas dia.
Salah satu keluarga WBP, Susi mengapresiasi atas pelaksanaan booster ini.
"Saya sempat nggak bisa ketemu suami karena belum vaksin booster, padahal sudah lama nggak ketemu, pengen besuk tapi nggak bisa," tutur dia.
Suaminya sedang menjalani masa pembinaan selama 6 tahun tiga bulan.
"Ini sudah berjalan tiga tahun, Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu suami langsung setelah divaksin booster," beber warga Panjang, Bandar Lampung ini.
Salah satu WBP Saiful yang telah menjalani hukuman 3 tahun dari total 8 tahun masa hukuman bersyukur akhirnya bisa bertemu keluarganya.
"Yang biasa bertemu saya istri dan anak, sempet terkendala nggak bisa ketemu karena mereka belum vaksin booster. Tapi sekarang jadi bisa ketemu lagi," kata Saiful.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)