Tribun Lampung Award 2022
Madu Suhita Beri Edukasi Perbedaan Madu Asli dan Palsu di Festival UMKM Tribun Lampung Award
Madu Suhita hadir menyemarakkan Festival UMKM Tribun Lampung Award 2022 di Lapangan Saburai sebagai edukasi mengenai perbedaan madu asli dan palsu.
Penulis: Mega Ulfa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Madu Suhita hadir menyemarakkan Festival UMKM Tribun Lampung Award sebagai edukasi mengenai perbedaan madu asli dan palsu.
Reka selaku pemilik mengatakan, UMKM produk madu murni dengan merek Suhita di bawah naungan Dinas Pemerintah Kota Bandar Lampung
Ia bercerita selama berjualan dari hari pertama hingga hari ini merasa senang bisa memberi edukasi kepada masyarakat yang mampir ke stan terkait perbedaan madu asli dan palsu.
Selain edukasi tentang madu asli dan palsu pihaknya juga mengenalkan produk dengan berbagai jenis lebah.
“Saya seneng banget bisa bergabung dalam event Festival UMKM Tribun Lampung Award 2022 dengn tema UMKM Hebat ini, karena bisa berbagi ilmu juga dan edukasi untuk masyarakat,”ucap reka, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Hadir di Festival UMKM TLA 2022, Tupperware Berikan Diskon Produk Peralatan Makan dan Minum
Baca juga: Festival UMKM Tribun Lampung Award 2022, Corn Dog ala Crunchy Bar Laris Manis Diburu Pembeli
Reka mengatakan produk madunya hasil dari ternak sendiri di kebunnya.
Ia memaparkan filosofi nama produknya. dimana Madu Suhita berasal dari cerita kerajaan Majapahit dulu dan ada namanya ratu lebah Suhita.
“Jadi saya terinpirasi memberi nama merek dari cerita itu makanya namanya Madu Suhita,” tuturnya.
"Kita punya peternakan kebun sendiri di Bandar Lampung juga ada dan selain itu juga ada di Provinsi Jambi, Pesisir Barat dan Way Kanan," paparnya.
Ia mengaku sejak tahun 2019 berjualan madu tapi untuk ternak lebah madunya sejak tahun 2016.
“Kita baru berani memasarkannya mulai tahun 2019 karena sudah BPOM dan berlabel halal,” ucapnya.
Mengenai harga dibanderol mulai dari Rp 20 ribu untuk kemasan 50 gram.
Untuk jenis Trigona harganya Rp 110 ribu karena dari jenis lebahnya juga langka dan trigona ini juga ada kandungan propolisnya.
Selain itu juga ada jenis melifera dan artisdosata.
Ardisdosata itu jenis lebah yang bersengat.
Sementara untuk trigona lebah tanpa sengat.
"Kalau melifera bedanya itu beda nektarnya aja dan kenapa dia lebih gelap karena tinggalnya dirawa-rawa. Jadi air juga mempengaruhi dari hasil madunya jadi kalau bening dia dari pergunungan madunya," jelas dia.
Menurutnya jenis madu yang paling best seller dan rekomendasi adalah jenis trigona.
Karena sudah ada kandungan propolis di dalamnya dan rasanya juga cenderung asam.
Untuk ukuran yang paling besar ada Rp185 ribu dan ada juga yang jumbo dengan harga Rp 500 ribu dengan kemasan 300 gram.
"Kenapa mahal karena jenis madu trigona langka dan sudah ada obatya makanya harga 300 gram (harga) segitu," urainya.
Menurutnya sampai hari kedua kemarin pengunjung lumayan ramai dan pembeli juga ramai.
“Harapannya untuk Tribun lampung pada event ini semoga makin sukses dan lebih baik lagi kedepan nya,” pungkasnya.
Selain itu ia juga berharap kedepannya Tribun Lampung akan lebih sering menyelenggara event-event seperti ini.
"Karena sangat membantu sekali untuk para UMKM-UMKM Lampung untuk bangkit dari pasca pandemi dan juga membantu mempromosikan dagangan kami," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Mega Ulfa)