Berita Lampung
Anggota DPRD Lampung Selatan Amelia Nanda Sari Vokal pada Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan
Kala itu Amelia terpilih menjadi 10 perwakilan anak Indonesia untuk menghadiri konfrensi anak dunia di PBB yang diselenggarakan UNICEF.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Wakil Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Amelia Nanda Sari, lahir di Bandar Lampung, 4 September 1991
Pendidikan terakhir Amel, sapaan akrabnya, pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Lampung. Amelia Nanda Sari dikenal vokal terhadap kasus kekerasan pada perempuan dan anak sejak duduk di bangku SMP.
Kala itu Amelia terpilih menjadi 10 perwakilan anak Indonesia untuk menghadiri konfrensi anak dunia di PBB yang diselenggarakan UNICEF.
Tahun 2003 Amel terpilih menjadi salah satu delegasi yang ditugaskan untuk menyosialisasikan UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002.
Tahun 2003 Kementerian PPPA pada saat itu menugaskan delegasi anak tersebut untuk membantu menyosialisaikan UU yang baru disahkan ke pemerintah daerah dari beberapa sektor.
"Jadi pada saat itu aku terpilih menjadi Person of Campaign perwakilan anak. Anak sekarang itu nggak bisa kayak dulu gampang dipukul, dimarahin dan sebagainya," kata Amel, Senin (15/8/2022)
"Tahun tersebut perhatian pemerintah terhadap anak sedang mengalir deras, dan disuarakan berbagai elemen. Ada unsur pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial seperti KPAI, LPAI dan lain sebagainya," ujarnya
Amel mengatakan biasanya setiap 23 Juli ada delegasi anak dari masing-masing provinsi di Indonesia mendapat kesempatan dan diundang untuk menghadiri hari anak di TMII atau di Dufan bersama presiden.
"Tahun 2004 ada kegiatan namanya kongres anak, yang sampai sekarang tiap tahun masih dilaksanakan," katanya "Saat itu aku berkesempatan ikut, dapat wild card," ucapnya
"Kongres anak itu menghasilkan 10 deklarasi yang di tandatangani oleh 10 delegasi anak di Indonesia," ujarnya
Pada 2005 Amel menjadi salah satu anak yang diberangkatkan ke Rotterdam 2000, Netherland.
Baca juga: Profil Sutono, Sekretaris DPD PDIP Lampung yang Gemar Mendaki Gunung
Baca juga: Profil Sumarsono, Ketua DPRD Lampung Tengah Merintis Kebun Edukasi Perjuangan
"Jadi di Belanda itu kami benar-benar belajar, karena di Belanda itu kan mother of law-nya dunia, sumber kita belajar hukum itu yang paling bener di Netherland," katanya
"Jadi selama dua minggu aku di sana aku belajar bagaimana menyuarakan aspirasi, belajar untuk ketemu anak-anak dari seluruh dunia, belajar untuk dapat bersosialisasi dengan baik dan lain sebagainya," ujarnya
"Nah setelah kepulangan dari situ ibu menteri Mutia hatta pada saat itu membangun Forum Anak daerah, kayak Forum Anak Daerah yang ada Lampung Selatan, itu kami yang menggagas dari 10 delegasi anak tadi," ungkapnya.
"Setelah pulang dari Belanda kami dinobatkan sebagai duta anak Indonesia," ucapnya.
Amel mengatakan dirinya terpilih menjadi Korwil bagian Sumatera. "Mulai dari situ pelan-pelan aku belajar jadi aktivis di tingkat SMA," katanya
Amel mengatakan Kementerian mulai menyuarakan ide-ide, memberi mandat, atau intruksi kepada dinas PPPA terkait, dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan.
"Salah satunya sekarang di Lampung Selatan ada Forum Anak Daerah Lampung Selatan," katanya.
Dari pengalaman organisasi, Amel sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Provinsi Lampung.
Pernah juga menjadi Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Selatan.
Kemudian Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Lampung Selatan, dan Pengurus Pusat TIDAR bidang Pengembangan Peranan Perempuan. ( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )