Advertorial

Dosen ITERA Bantu Guru SLB Negeri Implementasikan Media Pembelajaran Interaktif dan Inovatif

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut juga melibatkan beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis dan Prog

Dosen ITERA Bantu Guru SLB Negeri Implementasikan Media Pembelajaran Interaktif dan Inovatif - ITERA1.jpg
Istimewa
Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan dasar dan pendampingan untuk penerapan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada para guru di SLB Negeri PKK Provinsi Lampung, Kamis (18/8/2022). 
Dosen ITERA Bantu Guru SLB Negeri Implementasikan Media Pembelajaran Interaktif dan Inovatif - ITERA2.jpg
Istimewa
Pelatihan ITERA

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung-Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan dasar dan pendampingan untuk penerapan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada para guru di SLB Negeri PKK Provinsi Lampung, Kamis (18/8/2022). 

Kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa dosen, yakni Rudi Setiawan S.T., M.T., dan Nova Resfita, S.T., M.Sc.,  dari Program Studi Teknik Biomedis, dan Putri Kholida S.Ds., M.Ds., dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut juga melibatkan beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis dan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). 

Pada kegiatan tersebut, sebanyak 25 orang guru dikenalkan dengan teknologi augmented reality dan virtual reality yang dapat mendukung media eksplorasi sensorik dan motorik siswa tunagrahita maupun siswa kebutuhan khusus lainnya.

Disampaikan oleh Putri Kholida S.Ds., M.Ds., Augmented Reality (AR) merupakan teknologi gabungan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi yang kemudian memproyeksikan benda maya dalam waktu nyata. 

Sedangkan Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memberikan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang ada pada dunia maya yang disimulasikan oleh komputer.

Sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. 

"Virtual reality juga memungkinkan pengguna untuk melihat, berinteraksi dan merasakan pengalaman multi-sensori (visual, audio, persepsi) dari stimulasi 3D (video/game) melalui tampilan perangkat yang di pasang pada bagian kepala," ungkap dosen Teknik Biomedis, Rudi Setiawan S.T., M.T.

Dalam pelatihan ini, selain diberikan penjelasan mengenai augmented reality dan virtual reality, para guru juga diberikan pengarahan langsung cara menggunakan, mencari dan menerapkan sumber-sumber media.

Yang tentunya bisa diakses secara terbuka untuk mengembangkan konten pembelajaran menggunakan augmented reality dan virtual reality di ruang kelas. 

“Saya berharap apa yang telah disampaikan kepada dewan guru mengenai teknologi augmented reality dan virtual reality ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan dengan baik," ungkap Dra. Suslina Sari, M.M, Plt Kepala Sekolah SLB Negeri PKK Provinsi Lampung.

"Sehingga mempermudah guru dan peserta didik berinteraksi melalui objek yang tertampil dan peserta didik juga dapat memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan baik," tambahnya.

Rudi Setiawan S.T., M.T., menyampaikan SLB Negeri PKK Provinsi Lampung menjadi mitra tujuan penerapan program ini karena merupakan Lembaga pendidikan khusus dan pendidikan layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

ABK telah berdiri selama kurang lebih 40 tahun dan banyak menerima siswa yang termasuk ABK dengan kategori tunagrahita. 

Para pakar menyatakan bahwa anak tunagrahita perlu diberikan stimulus secara bertahap untuk membantu perkembangan kemampuan bahasa, kognitif, sosial, dan motorik. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved