Berita Lampung
Dalam Satu Hari, 3.434 Pelajar Lampung Buka Rekening
Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto menyebut, pada survei tahun 2019, indeks literasi keuangan di Lampung berada di angka 30,97 persen.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan (ILIK) di Provinsi Lampung masih perlu ditingkatkan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Bambang Hermanto menyebut, pada survei tahun 2019, indeks literasi keuangan di Lampung berada di angka 30,97 persen.
Lalu untuk indeks inklusi keuangan di Lampung berada di angka 61,94 persen.
"Angka tersebut masih cukup jauh dibanding dengan ILIK Nasional," kata Bambang Hermanto, Rabu (31/8/2022).
Yang kata dia, pada tahun survei tersebut, indeks literasi keuangan nasional ada di angka 38,03 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan nasional berada di angka 76,19 persen.
Dikatakan Bambang Hermanto, saat ini pihaknya bersama stakeholder terkait, seperti pemerintah dan pihak perbankan tengah mengupayakan kenaikan persentase ILIK di Lampung.
Mengingat pula, survei yang rutin dilakukan tiga tahun sekali tersebut sebentar lagi bakal dilaksanakan.
Menurutnya, langkah kerja sama dengan menggaet stakeholder dilakukan agar setidaknya, angka ILIK Lampung berada di atas angka rata-rata nasional.
"Target kita untuk perhitungan survei selanjutnya, yakni 2022 hingga 2025, ILIK di Lampung di atas rata-rata nasional," kata dia.
Langkah paling strategis yang digalakkan saat ini guna tujuan tersebut ialah mengedukasi kelompok muda akan hal menabung di lembaga keuangan formal.
Bambang Hermanto mengatakan, kelompok pelajar di Lampung saat ini bisa menghadirkan kebiasaan menabung melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).
"Program Kejar sendiri merupakan salah satu bentuk implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung," kata dia.
Untuk di Lampung, Program Kejar dihadirkan melalui Gerakan Menabung Simpel IB (Simpanan Pelajar Islamic Banking).
"Gerakan ini memiliki tujuan agar setiap pelajar memiliki rekening sehingga budaya menabung di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) formal dapat dilakukan sejak dini," jelas dia.
Ia menerangkan, saat ini, sudah ada tiga belas perbankan syariah yang sudah memfasilitasi Gerakan Menabung SimPel IB.
Juga pada Selasa (30/8/2022) kemarin, ada 21 sekolah yang sudah ikut dalam program itu.
"Terinci dari sekolah/madrasah dan pesantren," jelas dia.
"Pada hari kemarin, sebanyak 3.434 rekening pelajar dibuka," kata dia.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)