Berita Lampung
Gelombang Laut Tinggi Nelayan Pesisir Barat Sudah 3 Minggu Batal Melaut, Harap Ada Bantuan
Adi (40) seorang nelayan Pesisir Barat mengatakan, kondisi gelombang tinggi di perairan Pesisir Barat itu sudah terjadi sejak tiga minggu terakhir.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Nelayan di Pesisir Barat Lampung tidak bisa melakukan aktivitas mencari ikan akibat gelombang laut yang cukup tinggi.
Adi (40) seorang nelayan Pesisir Barat mengatakan, kondisi gelombang tinggi di perairan Pesisir Barat itu sudah terjadi sejak tiga minggu terakhir.
"Sudah lama hampir satu bulan ini gelombang laut sangat tinggi," ungkap nelayan Pesisir Barat, Jum'at (2/9/2022).
Akibat gelombang tinggi tersebut para nelayan memilih untuk menyandarkan perahunya.
Adi mengaku, dengan kondisi gelombang tinggi tersebut menyebabkan para nelayan kehilangan mata pencarian.
Baca juga: Picu Kecelakaan Ketika Hujan Turun, 2 Drainase di Metro Lampung Bakal Diperbaiki
Baca juga: Jadi Kabupaten Termiskin Nomor 2 di Lampung, Penerima PKH di Pesawaran Justru Berkurang
Sebab ikan hasil tangkap nelayan di Pesisir Barat itu menurun sangat drastis.
"Kalau biasanya kita bisa menghasilkan ikan 80 kilo per hari, tapi sekarang paling tinggi cuma bisa menghasilkan 30 kilo ikan," kata dia.
Dengan menurunnya hasil tangkap ikan tersebut membuat para nelayan di Pesisir Barat mengeluh.
"Cuma kadang-kadangkan gak sesuai lagi dengan pengeluaran untuk membeli bahan bakar minyak," ungkapnya.
Dikatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidup ia terpaksa tetap mencari ikan meskipun hanya di pinggiran tidak sampai ke tengah.
"Kalau ke tengah kita juga takut kalau nanti terjadi apa-apa," ujarnya.
"Sebab ditengah itu gelombangnya sangat tinggi dan anginnya cukup kencang," sambungnya.
Baca juga: Geger! Pelajar SMP di Lampung Selatan Nekat Rudapaksa Anak di Bawah Umur
Baca juga: Pengamanan Ketat Jelang Pernikahan Anak Gubernur Arinal yang Akan Dihadiri Presiden Jokowi
Ia berharap Pemerintah Pesisir Barat bisa membantu meringankan beban hidup yang dirasakan oleh para nelayan.
Hal yang sama juga dilakukan Bayu (32) nelayan lainnya.
Dirinya mengaku tetap melaut meski gelombang laut sedang tinggi.