Berita Lampung

Harga Telur Ayam di Bandar Lampung Mulai Turun, Saat Ini Rp 28 Ribu per Kilo

Saat ini harga telur ayam di Bandar Lampung rata rata dijual Rp 28.000 hingga Rp 29.000 per kilogram.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/M Joviter
Harga telur ayam yang sempat meroket kini secara berangsur turun. Saat ini dijual Rp 28 ribu per kilogram. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Harga telur ayam di Bandar Lampung berangsur menurun.

Diketahui, harga telur ayam di tingkat pedagang di Bandar Lampung sempat di atas Rp 30.000 per kilogram.

Saat ini harga telur ayam di Bandar Lampung rata rata dijual Rp 28.000 hingga Rp 29.000 per kilogram.

Pantauan di Pasar Pasir Gintung, harga telur ayam dijual Rp 28.750 per kilogram. 

Harga selisih tipis jika dibandingkan dengan Pasar Tamin.

Baca juga: Mamak Fendi Pengrajin Anyaman Resam dan Bambu dari Lampung Barat

Baca juga: Polsek Kota Agung Patroli Malam Sisir Balap Liar, Jaga Jalan Soekarno Hatta

Di Pasar Tamin sejumlah pedagang menjual telur dengan harga Rp 28.000 per kilogram.

Sementara di Pasar Way Halim, harga telur ayam di tingkat pedagang terpantau Rp 29.000 per kilogram.

Pedagang di Pasar Tamin, Yuli (32) mengatakan, penurunan harga telur terjadi sejak tiga hari terakhir.

Menurutnya, harga telur berangsur turun Rp 1.000 per kilogram.

"Dari harga 30 ribuan turun sedikit sedikit, hari ini sudah 28 ribu," kata Yuli, Minggu (4/9/2022).

Kendati telah mengalami penurunan, namun hal itu belum berdampak pada daya beli konsumen.

Menurutnya, pembeli masih banyak menahan diri dengan mengurangi jumlah pembelian.

Baca juga: Lakalantas Minibus Travel dan Yamaha Mio di Jalinsum Penengahan, Satu Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Pesan Ganjar Pranowo kepada Isfansa dan Mareta saat Hadiri Pernikahan Anak Gubernur Arinal

"Yang beli masih kurang, karena mungkin pengaruh harga juga ya. Paling beli setengah atau satuan Rp 1.500," kata Yuli.

Yuli juga tidak menampik, rendahan daya beli masyarakat bagian dari dampak naiknya harga BBM subsidi.

"Bensin (BBM) kan kemarin harganya naik itu bisa jadi sebab orang ngurangin belanja, mungkin juga gitu," kata Yuli.

Sementara Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung M Zimmi Skill menilai harga telur ayam di tingkat pengecer masih terbilang wajar.

Pasalnya, harga telur dari agen atau peternak berkisar antara Rp 25.000 - Rp 26.000 perkilogram.

"Pengecer kan ambil keuntungan sekitar Rp 1.500 sampai Rp 2.000 perkilogram, masih wajar lah," kata Zimmi.

Zimmi mengatakan pemerintah telah melakukan rakor dengan tim pengendalian inflasi daerah.

Salah satunya membahas masalah harga telur ayam yang sejak beberapa pekan terakhir menjadi sorotan.

"Sudah kita bahas di dalam rapat tersebut, untuk melakukan operasi pasar," kata Zimmi.

Kendati demikian, Zimmi menyebut operasi pasar bakal dilakukan jika harga telur ayam kembali mengalami kenaikan.

Namun menurutnya, beberapa hari terakhir harga telur sudah mulai berangsur angsur turun.

Meskipun belum kembali ke harga biasanya, yang jelas harga telur sudah tidak terlalu memberatkan masyarakat.

"Mudahan mudahan saja, kita juga berharap harga telur ini bisa stabil di angka Rp 26.000-Rp 27.000 tidak terlalu berat," kata Zimmi.

Mengenai ketersediaan stok telur ayam, Zimmi mengklaim mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Vierratale Batal Manggung di Festival Melepas Penat Lampung, Panggung Dibongkar

Baca juga: Komnas Perempuan Disindir Selalu Bicara Hak Putri Candrawathi: Bela Dong Ibunya Yosua

Tidak hanya di Lampung tapi juga bisa mengirim atau mendistribusikan telur ayam ke konsumen di luar Lampung. 

"Di Lampung telur ayam kita surplus produksi nya, bahkan bisa kirim sampai ke Jakarta," kata Zimmi.

Sebelumnya, Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung Jenny Soelistiani mengatakan kenaikan harga telur ayam untuk memulihkan perekonomian peternak.

Karena sejak beberapa tahun terakhir ini kerap mengalami kerugian sehingga sulit untuk mengembangkan usahanya.

Bahkan menurutnya, mau tidak mau suka tidak suka harga telur ayam diprediksi tidak akan kembali ke harga seperti sebelumnya.

"Harga acuan telur ayam di tingkat bawah itu berkisar antara Rp 24.000-Rp 25.000 perkilogram," kata Jenny.

Dengan acuan tersebut, maka harga di tingkat pengecer antara Rp 27.000 - Rp 28.000 perkilogram.

"Artinya ini sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, harga telur ayam tidak lebih dari Rp 30.000 perkilogram," kata Jenny.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved