Berita Lampung

Harga BBM Naik, Dishub Lampung Selatan Imbau Angkutan Tak Menaikkan Tarif Sendiri

Harga BBM naik, Dishub Lampung Selatan minta angkutan umum tidak menaikkan tarif sendiri-sendiri.

tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Kadishub Lampung Selatan M Darmawan imbau angkutan umum tak menaikkan tarif sendiri pasca harga BBM naik, sebelum ada ketentuan dari pemerintah pusat. 

Hanabi mengakui kenaikan tarif itu bukan dari pihak asosiasi usaha angkutan terkait. Bahkan belum ada pemberitahuan untuk penyesuaian tarif angkot atas harga BBM naik.

"Kita yang menaikan harganya sendiri, begitu harga BBM naik, kita langsung naikin tarifnya," kata Hanabi.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada informasi dari asosiasi angkutan terkait penyesuaian tarif angkot atas kenaikan harga BBM.

"Kalau kita nunggu keputusan dari mereka, keburu kita nggak makan," ujarnya.

Hanabi mengungkapkan, pasca naiknya harga BBM, jumlah penumpang mengalami penurunan. 

"Sudah sepi, naiknya BBM ini makin tambah sepi, dari jam setengah 7 sampai jam 2 atau 3 siang, kita cuma bisa mengunjal 3 kali (trayek). Itu juga nggak banyak-banyak 10 penumpang dalam sekali jalan aja udah syukur Alhamdulilah," katanya.

Hanabi mengatakan, sopir angkot seperti dirinya berharap dengan penumpang anak sekolah.

"Dua tahun pandemi anak sekolah belajar dari rumah (daring), penumpang makin sepi. Jadi kita cuma ngandelin penumpang ibu-ibu yang mau berangkat ke pasar aja," tuturnya.

"Giliran anak sekolah sudah masuk, kita dihadapkan cobaan (harga BBM naik) seperti ini," imbuhnya.

Hanabi mengatakan dalam sekali perjalanan dirinya bisa menghabiskan 5 liter, jarak tempuh kurang lebih 23 km.

Sebagai sopir angkot, dia hanya bisa berharap agar kenaikan harga BBM ini ditinjau ulang.

Tidak hanya tarif angkot, ongkos ojek di Pasar Inpres Kalianda pun juga ikut naik.

Salah satu Ojek di Pasar Inpres Kalianda, Arsyad mengatakan dirinya sudah menaikan harga tarif perjalannya.

"Udah naik, tapi kalau untuk ongkos ojek ini kan nggak nentu ya, nggak kayak angkutan umum ada tarif minimumnya kalau dari kita jarak dekat Rp 5 ribu per kilometer," katanya

"Kalau harga tergantung sama penumpang, kadang kalau penumpangnya baik dilebihin, lebih banyak ngasih ongkosnya pas," ujarnya

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved