Advertorial

Bertemu Menteri Jepang, Airlangga Hartarto Sebut 2023 Momentum Terbaik Saling Mendukung

Kedua Menteri membahas berbagai isu, termasuk didalamnya keikutsertaan dalam pilar-pilar yang menjadi fokus pembahasan di pertemuan menteri IPEF.

istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Menteri Energi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi. Didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pertemuan berlangsung di sela-sela Pertemuan Menteri IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, Jumat (09/09/2022) pekan kemarin 

Tribunlampung.co.id, Los Angeles- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Menteri Energi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi.

Didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pertemuan berlangsung di sela-sela Pertemuan Menteri IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, Jumat (09/09/2022) pekan kemarin.

Kedua Menteri membahas berbagai isu, termasuk didalamnya keikutsertaan dalam pilar-pilar yang menjadi fokus pembahasan di pertemuan menteri IPEF.

Menko Airlangga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022, yang mampu tumbuh 5.01 persen di kuartal I dan mencapai 5.44 perseb (YoY) pada kuartal II.

Baca juga: Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Perdagangan India, Perkuat Kerja Sama Kedua Negara

Baca juga: Pengamat Sebut Airlangga Hartarto Berpeluang Menangi Pilpres, Meskipun Prabowo dan Puan di Duetkan

Tren pertumbuhan ekonomi yang positif ini didukung pemulihan sejumlah indikator ekonomi, termasuk neraca perdagangan Indonesia yang terus mencatatkan surplus selama 27 bulan berturut-turut.

“Surplus ini terjadi karena meningkatnya perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara, termasuk Jepang. Total nilai perdagangan antara Indonesia dan Jepang di tahun 2021, mencapai USD 32.5 Miliar, meningkat 36 persen dari tahun 2020 yang sebesar USD 23.8 Miliar," kata Airlangga.

Dalam pertemuan juga diingatkan kembali permintaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Jepang terkait tarif bea masuk untuk beberapa komoditas seperti ikan tuna dalam kaleng.

Saat ini, produk ikan tuna Indonesia masih dikenakan tarif bea masuk sebesar 7 persen sementara produk serupa asal negara tetangga sudah dibebaskan tarif bea masuk oleh Jepang.

Untuk ekspor buah nanas dan pisang, masih dikenakan pembatasan atas jumlah ekspor yang mendapatkan fasilitas.

Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk aktif dalam keempat pilar IPEF, terutama di pilar kedua terkait dengan supply chain (rantai pasok), berharap akan mendapat dukungan dalam pengembangan 2 komoditas strategis.

Yaitu semi conductor dan EV (Electronic Vehicle) battery. Selain itu juga disampaikan mengenai masalah trade facilitation, pengembangan SDM khususnya untuk pengembangan semi konduktor dan SDM di bidang digital.

Menteri Nishimura baru diangkat menjadi Menteri METI pada tanggal 10 Agustus yang lalu, dan telah bertemu dengan Menko Airlangga di Jakarta pada 3 September lalu.

Menteri Nishimura menyampaikan bahwa posisi Jepang sama dengan Indonesia yang berharap pertemuan IPEF ini akan mendatangkan manfaat nyata (tangible benefit) untuk negara partisipan IPEF.

Terkait dengan ekspor ikan tuna dalam kaleng, Nishimura menyampaikan sedang menyelesaikan pembahasan di kementerian terkait di Jepang, sedangkan untuk peningkatan kuota jumlah ekspor pisang dan nanas yang mendapatkan fasilitas telah disetujui oleh Pemerintah Jepang.

Jepang juga akan terus mendukung kerja sama di dalam pengembangan semi conductor, EV battery dan pengembangan SDM pendukungnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved