Tragedi Arema di Kanjuruhan

Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan, Suami Istri Tewas Tinggalkan Anak Jadi Yatim Piatu

Orangtua Muhammad Alfiansyah meninggal dunia dalam tragedi Arema di Kanjuruhan saat kericuhan usai pertandingan bola antara Arema FC vs Persebaya.

TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Wali Kota Malang Sutiaji saat datang melayat ke rumah duka korban kericuhan tragedi Arema di Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya. 

Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

Doni menduga, kedua korban meninggal dunia karena terinjak-injak dengan suporter lainnya yang hendak keluar dari stadion.

Sedangkan anak korban, dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan, saudara saya jatuh dari tangga tribun lalu terinjak-injak suporter lainnya. Saat saya lihat, bagian muka jenazah sudah pucat membiru. Kalau anaknya, minta bantuan ke polisi yang sedang jaga di dalam stadion terus selamat," ungkapnya.

Dirinya menerangkan, almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan almarhum Yulianton, sudah sering menonton sebelumnya.

"Kedua jenazah sampai rumah duka sekitar Subuh. Rencananya, akan segera dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB ini," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji bersama beberapa kepala OPD lainnya telah datang melayat ke rumah duka.
 
Polisi tembakkan gas air mata

Aksi polisi menembakkan gas air mata setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya jadi sorotan. Dalam tragedi Arema di Kanjuruhan, sebanyak 127 orang meninggal dunia.

Polisi juga menyebut, 180 korban dalam tragedi Arema di Kanjuruhan kini masih dalam perawatan medis akibat luka-luka.  

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan alasan polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Irjen Pol Nico Afinta mengatakan polisi sebenarnya telah memberikan imbauan kepada suporter agar tidak turun ke lapangan usai laga berakhir.

"Sebelumnya didahului oleh imbauan terlebih dahulu kepada suporter. Jadi tolong dipahami rekan-rekan. Sudah dihalau oleh aparat kami untuk tidak usah turun ke lapangan," kata Irjen Pol Nico Afinta saat memberikan keterangan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari.

Nico Afinta menambahkan, imbauan petugas tidak diindahkan oleh kelompok suporter.

Hingga akhirnya suporter tumpah ruah ke dalam lapangan mengejar pemain Arema FC yang hendak berjalan menuju ruang ganti.

Menurut Nico Afinta, suporter begitu kecewa dengan penampilan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved