Berita Lampung

Gojek Pahlawan UMKM, Jadi Andalan Mitra dan Konsumen

Denyut perekonomian pelaku UMKM di Lampung terus berdetak sekalipun kondisi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dan Gojek turut andil di dalamnya.

Gojek Pahlawan UMKM, Jadi Andalan Mitra dan Konsumen - Gojek-Pahlawan-UMKM.jpg
Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
Driver Gojek tengah menunggu orderan GoFood disiapkan merchant di bilangan Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung. 
Gojek Pahlawan UMKM, Jadi Andalan Mitra dan Konsumen - Pengantaran-GoSend-tugas-kuliah-oleh-driver-Gojek-ke-rumah-costumer.jpg
Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
Pengantaran GoSend tugas kuliah oleh driver Gojek ke rumah costumer.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Denyut perekonomian pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Lampung terus berdetak sekalipun kondisi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dan Gojek turut andil di dalamnya. 

Pelaku UMKM semakin dimudahkan merambah pasar online melalui ragam fitur yang dihadirkan perusahaan teknologi on-demand terdepan di Asia Tenggara ini. Sasaran pasar pun kini lebih luas seolah tanpa batas.

Ingrid Veranty Latuconsina salah satunya yang merasakan betul bisnis kuliner yang dikelolanya bersama suami, Chrisseto Suryo Sidharto, terus membukukan peningkatan omzet.

Perempuan 40 tahun pengelola Omah Jowo itu bahkan sampai membuka cabang di Jalan Mataram Nomor 5, Enggal, Bandar Lampung, sejak 12 Juli 2022 lalu yang difokuskan hanya terima pesanan take away (dibungkus).

"Pendapatan dari GoFood saya akui bagus, dalam sebulan mencapai Rp 6 juta hanya di Omah Jowo Enggal. Belum termasuk yang di Jalan Inpres II Langkapura yang join Gojek lebih dulu di November 2020 lalu," ungkap Inge, sapaan akrab Ingrid, penuh antusias kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (5/10/2022) siang.

Ragam menu unik tak pasaran plus bebas dari penggunaan MSG (Monosodium Glutamat), diakuinya turut melejitkan angka penjualan. 

Ada menu ayam Bali, ayam bakar kalasan, ayam goreng serundeng, SITORI (Nasi Tutug Oncom Teri), hingga lele dendeng.

Rating Omah Jowo Enggal di Gojek bahkan hampir tembus bintang 5. "Saat itu kami jualan baru tiga minggu sudah tembus rating 4,8 dan bertahan sampai sekarang," ungkap Inge.

Kini, perempuan kelahiran Bogor, 24 Agustus 1982 silam ini semakin terpacu inovasinya untuk menghadirkan ragam menu termasuk melalui menu paket.

"Kami punya paket ber5, itu sering soldout. Mungkin lebih praktis ya buat makan satu keluarga," papar ibu satu anak ini.

Di menu paket ber5 ada pilihan paket nasi lele dendeng dan paket nasi rames.

"Menu paket banyak peminatnya, sama menu SITORI paling laku," tutur mantan Operational Manager Spa & Wellness Putri Kedaton Group itu.

Atensi pembeli yang kadang bahkan request menu tertentu juga tak luput jadi perhatiannya untuk berkreasi.

"Apalagi saya melihat orang Lampung untuk urusan selera makan begitu picky (pemilih) banget, keren itu. Bikin saya semangat menghadirkan cita rasa yang sesuai," ujar lulusan Advertising Communication Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini.

Tipikal costumer di Lampung menurutnya ketika sudah jatuh hati, akan balik dan balik lagi. Apalagi dimanjakan dengan hadirnya menu request mereka.

"Kadang request mereka bahkan jadi menu tetap kami," ujarnya.

Kini, Inge makin fokus mengelola usahanya. Waktunya juga masih begitu luwes untuk ia bagi bersama anak dan suami.

"Sebagai ibu, saya merasa enjoy memilih jalan bisnis kuliner ini karena waktu untuk anak dan suami masih banyak," kata dia.

Jam buka Omah Jowo di Enggal mulai dari pukul 10.00 WIB sampai 16.00 WIB yang di-handle oleh karyawan. Namun diakuinya makanan yang dijual kerap ludes terjual lebih awal.

"Mudah-mudahan peminatnya terus bagus di GoFood, walaupun kondisi saat ini agak terdampak akibat naiknya harga BBM (bahan bakar minyak)," beber dia.

"Tapi jadi kayak ada fenomena costumer lebih ambil opsi GoFood Pickup, biar nggak bayar ongkir, mereka dateng ambil sendiri pesanannya," sambungnya.

Namun di sisi lain, beragam diskon yang digulirkan Gojek diakuinya turut membantu pulih di kondisi pasca kenaikan BBM dan perlahan driver GoFood kembali kebanjiran order.

Salah satunya dari adanya promo diskon ongkir, lebih hemat pakai GoPay dan lainnya.

Pelaku usaha fotokopian di jalur dua Universitas Lampung, Bandar Lampung, Bihin juga turut menuai cuan lewat GoSend, apalagi dengan adanya promo GOSENDHEMAT yang kerap dimanfaatkan pemakai jasanya.

"Kadang mahasiswa itu kirim tugas bahkan skripsi atau tesis lewat WhatsApp, terus kalau udah dicetak diambilnya pakai GoSend," papar dia.

Lewat beragam kemudahan teknologi saat ini, diakuinya memang untuk bertransaksi bisnis tidak harus bertemu langsung. Namun semua bisa beres sesuai permintaan costumer.

"Mereka tinggal nunggu Gosend-nya sampe rumah atau di kantin kampus," sambungnya.

Warga Rajabasa, Bandar Lampung, Dewi Yunita, mengamini jika hidupnya sebagai seorang ibu dan pekerja semakin mudah dan simpel berkat Gojek.

Mulai dari urusan isi perut, isi pulsa, token listrik, beli paket data, sampai urusan pekerjaan bahkan kesehatan dan belanja bulanan beres lewat satu aplikasi.

"Saya termasuk pengguna aktif Gojek, apalagi bayarnya pakai GoPay, ada banyak promo yang bisa kita dapatkan," tutur ibu satu anak itu.

Salah satu promo yang dipakainya adalah GOPAYPAYDAY. "Saya pantengin tuh akun Gojek Lampung buat update beragam promo khusus di Lampung," sambungnya.

Belum lagi tak jarang dia mendapatkan free ongkir untuk makanan yang dibelinya. Beragam menu masakan tradisional adalah kesukaannya, seperti seblak Jebreed A'Dodi, pecel lele pedas 4 Saudara, hingga bakso Bamieta.

"Saya juga kadang suka ambil langsung pesanan ke tempatnya karena ada juga diskonnya," papar perempuan 30an tahun itu.

Dia berharap beragam keunggulan dan kemudahan yang dihadirkan Gojek bisa semakin ditingkatkan lagi ke depannya sehingga konsumen seperti dirinya semakin termanjakan.

Pahlawan UMKM 

Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah (PMKM) Prima Indonesia Wilayah Lampung melihat perekonomian di provinsi ini terus tumbuh positif bagi pelaku UMKM sekalipun masih pandemi Covid-19.

Ketua DPD PMKM Prima Indonesia Wilayah Lampung Ririn Sri Lestari mengatakan, Gojek dalam hal ini tak luput perannya dalam membantu pemasaran produk pelaku UMKM.

"Gojek tentu punya andil bagi kami pelaku UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang, anggota kami juga tidak sedikit yang melakukan pemasaran online lewat Gojek," jelas Ririn.

"Bahkan saya mendefinisikan Gojek adalah pahlawannya pelaku UMKM, melalui sinergi ekosistem yang dibangunnya," sambungnya.

Pelaku usaha yang tergabung di PMKM sendiri mencapai 200 anggota lebih dan 360 pengurus di kabupaten/ kota di Lampung, dengan beragam bidang yang ditekuni. 

Mulai dari kafe atau rumah makan, produksi makanan ringan, olahan sambal, hingga kue basah maupun panganan khas oleh-oleh Lampung lainnya.

Dia berharap ke depannya akan ada kegiatan yang diberikan Gojek kepada anggota PMKM Prima Lampung. Utamanya terkait bagaimana memaksimalkan pemasaran produk secara online dan laris.

"Harapannya Gojek terus berperan aktif di UMKM, banyak pelatihan dan juga ilmu diberikan kepada anggota UMKM, sehingga pelaku UMKM tidak hanya produktif namun juga cerdas dalam melihat potensi pasar," ujarnya.

Di internal PMKM Prima Lampung sendiri pihaknya hadir untuk membantu pelaku UMKM baik dari sisi pengurusan perizinan usaha, proses produksi hingga pemasarannya.

"Dengan perizinan yang lengkap, pengemasan yang baik, tentu akan jadi nilai lebih untuk memudahkan dalam pemasarannya," jelas dia.

Tidak sedikit produk UMKM di bawah binaan DPD PMKM Prima Indonesia Wilayah Lampung yang bukan hanya memasarkan produk lewat Gojek, namun juga masuk gerai oleh-oleh Lampung, swalayan atau supermarket, anjungan di Dermaga Bakauheni, Bandara Radin Inten II, anjungan PKOR Way Halim, hingga koperasi sekolah.

"Bisa jadi orang yang berbelanja lewat GoMart juga membeli produk anggota kami lewat swalayan atau supermarket yang dituju," paparnya.

Lewat Gojek pula, dia yakin ke depannya akan lahir lebih banyak lagi pelaku UMKM di Bumi Ruwa Jurai ini. Dimana belajar berbisnis dan memasarkannya langsung secara online melalui wadah GoFood.

"Saat ini fenomenanya juga sudah seperti itu, tanpa harus bingung punya toko offline siapapun bisa mulai berbisnis dengan memasarkan secara online. Salah satunya lewat Gojek, yang penting jangan sampai mengecewakan costumer dan berikan produk terbaik," sambung Ririn.

Ingin Jadi Merchant

Salah satu pebisnis kuliner di Sabah Balau, Lampung Selatan yang merupakan Owner Dapur Nana, Yeli Apri berharap bisa join jadi merchant GoFood.

Apalagi sudah banyak pelaku UMKM di daerah Natar, Lampung Selatan yang menjadi merchant Gojek dengan kondisi penjualan semakin bagus.

"Kalau di Sabah Balau nggak tau kenapa belum bisa daftar jadi merchant, padahal sama-sama Lampung Selatan, atau mungkin pihak Gojek belum melakukan perluasan area merchant sampai sini," kata Yeli Apri.

Lewat olahan tidak pasaran yang dibuatnya seperti sambal teri tempoyak, sambal baby cumi, sambal cakalang, dan sambal teri Lampung, ia yakin ke depannya punya market lebih bagus setelah join merchant GoFood.

"Saya sudah sering terima orderan GoSend, hanya yang Gofood saya belum bisa akses. Kalau bisa gabung jadi merchant, tentu bisa semakin mengangkat produk saya," tutur ibu tiga anak ini.

Membesarkan buah hati seorang diri diakuinya semakin memotivasi untuk lebih tekun lagi mencari rejeki. Produknya juga sudah masuk ke beberapa toko oleh-oleh dan dia pasarkan lewat sosmed atau pameran.

Bahkan wujud keseriusannya berbisnis terlihat dari label halal dan izin PIRT (Pangan Industri Rumah) yang telah didapatkan untuk produk olahannya.

"Sambal olahan saya Alhamdulillah sudah ada label halal dan izin PIRT. Kalau nanti bisa jadi merchant GoFood, saya bersemangat sekali untuk semakin berkarya lebih baik lagi," tandasnya.

Pemulihan Ekonomi

Bisnis Gojek di Lampung terus tumbuh signifikan baik dari sisi pertambahan merchant maupun costumer yang turut menopang pemulihan perekonomian daerah pasca badai Covid-19. 

Bahkan penggunaan GoPay sebagai transaksi cashless (nontunai) sudah jadi bagian gaya hidup masyarakat. Ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk memasifkan program gerakan uang nontunai sebagai sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar.

"Pertambahan merchant tumbuh signifikan, merchant yang dulunya sepi akibat pandemi Covid-19 kini mulai ramai lagi, termasuk makan di tempat, pemakaian GoPay juga bertumbuh," beber Branch Manager Gojek Lampung Muhammad Kurnia Adiputra diwawancara terpisah.

Gojek berusaha terus berkontribusi menumbuhkan perekonomian para mitra termasuk dalam hal ini pelaku UMKM yang tentunya secara tak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

"Gojek terkait hal tersebut selalu berkomitmen untuk selalu mensupport UMKM termasuk apa yang jadi kebijakan pemerintah," ujarnya.

Di Lampung sendiri total merchant bahkan sudah lebih dari 2 ribu merchant di seluruh Bandar Lampung, Metro, termasuk Natar Lampung Selatan.

"Kalaupun ada masukan (untuk perluasan area) kita pasti tampung, pengembangan ke depannya bukan sesuatu yang tak mungkin," kata dia.

Lebih lanjut Adi yakin, Gojek melalui ekosistemnya bisa terus tumbuh bersama dan saling menopang. Tak hanya itu, pihak Gojek Lampung memiliki harapan besar agar UMKM di Lampung bisa terus berkembang lebih maju.

Dorong Pertumbuhan Usaha

Ekosistem Gojek yang terbangun dengan apik ternyata berkontribusi cukup signifikan dalam perekonomian nasional. Yakni mencapai Rp 249 triliun atau setara dengan 1,6 persen PDB Indonesia di tahun 2020.

Wakil Kepala Lembaga Demografi, FEB Universitas Indonesia (LDUI) Paksi CK Walandouw mengungkap hal tersebut saat peluncuran KPAB 2022 secara virtual, Kamis (4/8/2022).

Aplikasi Gojek bahkan telah diunduh lebih dari 221 juta pelanggan di tiga negara dengan lebih dari 2,6 juta mitra driver dan lebih dari 1 juta merchant dengan lebih dari 20 layanan yang tersedia.

"66 persen mitra UMKM GoFood secara rata-rata pendapatannya naik di 2021 dibandingkan 2020," papar Paksi.

4 dari 5 mitra UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha mereka dan 1 dari 3 mitra GoFood bahkan merupakan pengusaha pemula yang langsung berjualan online.

Dia juga membeberkan, pendapatan mitra driver GoRide meningkat 24 persen di 2021 dibandingkan awal pandemi 2020 lalu. Begitupun pendapatan mitra driver GoCar yang juga naik 18 persen.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved