Berita Lampung
Tahun Ini Panen Kopi Robusta di Lampung Barat Capai 1.123 Ton
Tahun ini hasil panen kopi robusta dari petani kopi di Lampung Barat mengalami peningkatan dari tahun lalu, Jumat (7/10/2022).
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Tahun ini hasil panen kopi robusta dari petani kopi di Lampung Barat mengalami peningkatan dari tahun lalu, Jumat (7/10/2022).
Lampung Barat memang terkenal dengan kualitas kopi robustanya, dan diketahui bahwa hasil panen petani kopi robusta di Lampung Barat tahun ini sementara sudah mencapai 1.123 ton.
Dibandingkan dengan tahun 2021, hasil panen petani kopi robusta di Lampung Barat berada di angka 1.093 ton.
Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan melalui Kabid Perkebunan Sumarlin mengatakan bahwa kenaikan tersebut saat ini belum bisa dibilang signifikan.
Namun dengan naiknya hasil panen tahun sekarang dari tahun lalu, Sumarlin mengatakan bahwa hal tersebut sudah cukup baik.
“Data sementara dari kami untuk tahun ini hasil panen mencapai 1.123 ton,” kata Sumarlin.
“Sedangkan untuk tahun 2021, hasil panen petani kopi berada di angka 1.093 ton,” terusnya.
“Belum terlalu signifikan si naiknya, namun sudah bisa dibilang cukup bagus,” tambahnya.
Sumarlin juga menambahkan bahwa hasil panen tahun ini masih bisa bertambah lagi dikarenakan penghitungan akan terus dilakukan hingga akhir tahun.
Namun untuk hasil panen di tahun ini, Sumarlin mengatakan hal tersebut belum mencapai target dari mereka.
Diketahui tahun ini mereka menargetkan untuk hasil panen kopi robusta di Lampung Barat sebesar 2 ton.
“Kalau untuk target kita tahun ini itu 2 ton, mungkin ya belum sampe kesitu,” kata Sumarlin.
“Karena kita di sini targetkan kalo bisa ya 2 ton itu targetnya,” tambahnya.
Baca juga: Nikmati Kopi Robusta Kabupaten Tanggamus dengan Rasa dan Aroma Mantap
Baca juga: Owner Bengkel Kopi Ajak Coffee Shop di Lampung Membumikan Kopi Robusta Lampung
Di lain sisi, Ronald, petani kopi robusta di Kecamatan Batu Brak Lampung Barat, mengatakan, kenaikan hasil panen tahun ini disebabkan faktor cuaca.
Karena yang diketahuitahun lalu cuaca ekstrem di Lampung Barat lebih parah dibandingkan tahun ini.
“Faktor utama dari naiknya hasil panen ini selain karena produktifnya petani dalam merawat kopi ada juga pada faktor cuaca,” kata Ronald.
“Cuaca tahun ini memang sering hujan, namun tidak seekstrem tahun lalu,” tambahnya.
“Karena cuaca ekstrem tahun lalu masuk di tahap panen awal, sedangkan tahun ini masuk di tahap panen akhir,” terusnya.
Selain itu Ronald juga mengatakan bahwa harga 1 kg kopi di Lampung Barat saat ini sudah mencapai Rp 26 ribu-Rp 27 ribu.
Harga tersebut diketahui naik dari pertengahan bulan lalu yang waktu itu 1 kg kopi harganya berkisar di 20-22 ribu.
“Harga yang naik menjadi 26-27 ribu tersebut dikarenakan faktor kelangkaan kopi,” kata Ronald.
“Karena sekarang sudah bukan masa panen besar lagi, kalau waktu panen besar waktu itu harganya 20-22 ribu,” terusnya.
“Harga naik di bulan sekarang itu ya dikarenakan kopinya sudah mulai langka dan sekarang juga masa panennya sudah lewat,” ujarnya.
Ronald mengatakan biasanya masa panen kopi itu dilakukan 3 tahap, yaitu tahap panen awal, tahap panen besar, dan tahap panen akhir.
Tahap panen awal dilakukan ketika biji kopi masih dominan muda, namun sudah ada beberapa yang berwarna merah.
Tahap panen besar dilakukan ketika rata-rata biji kopi sudah berwarna merah dan hanya menyisakan sedikit biji kopi yang belum berwarna merah.
Terakhir tahap panen akhir ialah panen yang dilakukan ketika biji kopi hanya meninggalkan sisa atau bekas dari hasil panen besar.
( Tribublampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )