Tempat Wisata di Lampung

Tempat Kuliner di Lampung, Cikwo Resto and Coffee Sajikan Makanan Khas Lokal

Tak hanya makanan, sebagai tempat kuliner di Lampung, Cikwo Resto and Coffee menyediakan minuman kopi robusta khas Lampung Barat

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Dokumentasi
Rekomendasi tempat wisata di Lampung, Cikwo Resto and Coffee di Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Cikwo Resto and Coffee cocok sebagai salah satu tempat kuliner di Lampung bagi anda yang masih bingung cari tempat makan ketika berada di Lampung Barat.

Cikwo Resto and Coffee merupakan salah satu tempat kuliner di Lampung yang berada di Lampung Barat dengan menyuguhkan masakan khas Lampung.

Tak hanya makanan, sebagai tempat kuliner di Lampung, Cikwo Resto and Coffee yang berlokasi di Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, juga menyediakan minuman kopi robusta khas Lampung Barat dengan kualitas premium.

Owner Cikwo Resto and Coffee. Isna Adianti mengatakan, pihaknya ingin memperkenalkan makanan khas Lampung serta kopi robusta lampung ke masyarakat luas.

Ia juga mengatakan, bahwa saat pertama kali dibuka di Liwa Lampung Barat tahun 2019, di Liwa belum ada tempat-tempat makan yang menyediakan makanan khas Lampung khususnya Lampung Barat.

Baca juga: Rizky Billar Tak Menyesal Banting Istrinya, Tapi Sesali Lesti Kejora Lapor KDRT

Baca juga: Mirip Kopi Joni, Aspri Hotman Paris Buka Pendampingan Hukum Gratis di Lampung

“Biasanya makanan-makanan ini tersedia hanya pas acara tertentu saja seperti acara adat dan sebagainya,”

“Nah Waktu itu juga orang kalau dateng ke Liwa cuma beli kopi robusta saja, namun belum ada tempat untuk menikmati makanan khas Lampung dan kopi robusta tersebut,”

“Dari situlah muncul di benak fikiran saya untuk membuka tempat agar orang-orang bisa makan makanan khas Lampung dan minum kopi robusta,” kata Isna, Minggu (9/10/2022).

Diketahui Cikwo Resto and Coffee pertama kali berdiri di Bandar Lampung pada tahun 2015, dan saat ini Cikwo Resto and Coffe sudah memiliki 2 cabang lainnya.

Yakni di Liwa Lampung Barat dan satu lagi di Foodcourt yang berada di Fisip Universitas Lampung.

Maksud Isna memberikan nama resto dan cafe ini dengan nama Cikwo dikarenakan Cikwo merupakan nama panggilannya di keluarga.

Selain itu diketahui juga bahwa Cikwo merupakan panggilan kakak perempuan dalam adat Lampung Sai Batin.

Baca juga: Fakta Perselingkuhan di Balik Gugatan Cerai Wendy Walters kepada Reza Arap

Baca juga: 7 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Kencan Palsu Lengkap dengan Sinopsis

Isna merupakan anak perempuan paling tua, dan adik-adik serta sepupunya memanggil Isna dengan panggilan Cikwo.

Pemberian nama Cikwo untuk usaha kulinernya ini juga dimaksudkan agar orang-orang lebih gampang mengingat namanya.

“Cikwo itu panggilan adek dan sepupu-sepupu ke saya, karena kebutulan saya anak perempuan yang tua di keluarga dan memang saya dari adat Lampung Sai Batin,” kata Isna.

“Diberi nama Cikwo juga maksudnya biar lebih mudah diinget dan nama itu memang sudah melekat di diri saya,” tambahnya.

Isna mengatakan bahwa awal pembangunan Cikwa Resto and Coffe ini sebenarnya memakai konsep rumah panggung adat Lampung.

Namun seiring berjalannya waktu akhirnya Isna memutuskan untuk menambah sedikit sentuhan-sentuhan konsep modern didalamnya.

Fasilitas yang berada di Cikwo Resto ini pun terbilang sangat lengkap, terdapat free wifi, toilet, mushalla, gubuk lesehan.

Selain itu ada area bermain anak, ada juga wisata untuk pengunjung yang mau melihat kebun kopi, dan wastafel di tiap sudut.

Pengunjung juga diperbolehkan untuk duduk dan menggelar karpet di bawah pohon kopi yang beralaskan rumput sintetis.

Saat pertama kali berkunjung, Tribunlampung.co.id disuguhkan dengan berbagai properti yang menggambarkan ciri khas adat Lampung khususnya Lampung Barat.

Ada beberapa topeng sekura terpajang di dinding-dinding yang merupakan hasil pahatan dari budayawan Lampung Barat yaitu Mamak Wayak.

Ada juga beberapa poto yang menggambarkan ciri khas Lampung Barat yang merupakan hasil jepretan dari Fotograper Lampung Barat yaitu Eka Pendi.

Terdapat juga alat musik gamolan serta pojok baca yang isi bukunya rata-rata tentang adat istiadat dan sejarah Lampung.

Baca juga: Cucu Syekh Abdul Qodir Al Jailani Hadiri Maulid Nabi Saw di Pesisir Barat

Baca juga: Pemain Chelsea Christian Pulisic Jadi Incaran AC Milan di Bursa Transfer Mendatang

Adapun jam buka Cikwo Resto nad Coffee setiap hari pada jam 10 pagi hingga jam 10 malam.

Saat ini juga Cikwo Resto and Coffee sudah memiliki karyawan sebanyak 14 orang yang jam kerjanya terbagi.

Menu-menu yang ditawarkan pun beragam dan menarik, ada beberapa olahan ikan nila, olahan ayam, nasi goreng dengan berbagai macam topping, nasi bakar, dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk menu masakan khas Lampung diantaranya ialah gulai taboh iwa tapa, sop tuhuk, peghuk masin tuhuk, pandap, taboh tuhuk, halipu sambol, khetak belulang, dan masih banyak lagi.

Isna mengatakan bahwa untuk menu makanan yang paling banyak dibeli ialah gulai taboh iwa tapa, dan sop iwa tuhu.

“Untuk makanan yang best seller itu ada di makanan khas Lampung yaitu gulai taboh iwa tapa dan sop iwa tuhu,” kata Isna.

Sementara untuk minuman, Cikwo Reston and Coffee juga menyediakan beberapa menu yang menarik seperti es kopi susu cikwo, kahud yahud, mango dance.

Selain itu ada juga menu minuman kopi-kopian, teh, jus, es coklat dan menu lainnya yang tentunya tidak kalah menarik.

“Untuk best sellernya itu biasanya orang sering pesan yang es kopi susu cikwo dan kahud yahud,” ucap Isna.

Untuk masyarakat yang penasaran dengan menu-menu yang ada di restonya tersebut, Isna menyarankan untuk langsung datang ke tempat atau langsung cek instagram mereka @cikwo.coffe.iwa.

Isna juga mengatakan bahwa dalam sebulan, Cikwo Resto and Coffee bisa menghasilkan omset sebesar Rp 30-70 juta.

“Untuk omset sih kalo di sini kita stabil ya perbulannya,” kata Isna.

“Perbulannya itu kita bisa mendapat keuntungan di kisaran Rp 30-70 juta,” ujarnya.

Isna berharap dengan adanya usaha kuliner yang sudah Ia jalani tersebut, makanan khas Lampung bisa terus ada dan lestari.

Isna juga mengatakan bahwa Ia ingin bisa lebih mengenalkan masakan khas Lampung ke masyarakat luar daerah.

“Kalau bisa masakan Lampung dan kopi robusta khas Lampung Barat ini bisa menginvasi provinsi dan daerah-daerah lain,” kata Isna.

“Itu merupakan khayalan saya yang semoga bisa terwujud,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved