Berita Lampung
Waspadai Titik Rawan Kecelakaan di Mesuji Lampung, Sudah 24 Orang Meninggal
Sejumlah 38 kasus kecelakaan di Mesuji Lampung selama Januari-September 2022 mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan 69 orang luka-luka.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Sebanyak 24 orang meninggal akibat kecelakaan di Kabupaten Mesuji Lampung.
Jumlah korban meninggal kecelakaan itu berdasar data Satlantas Polres Mesuji.
Berdasar data kecelakaan Satlantas Polres Mesuji, jumlah korban jiwa itu yang tercatat Januari hingga September 2022.
Total korban meninggal dunia itu dari 38 kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Mesuji.
Sejumlah 38 kasus kecelakaan itu mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan 69 orang mengalami luka-luka.
Kasat Lantas Polres Mesuji Iptu Wahyu Dwi Kristanto mewakili Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo mengungkap data tersebut, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Satlantas Polres Mesuji Sosialisasi Operasi Zebra Krakatau 2022 di SMAN 1 Simpang Pematang
Baca juga: Kecurigaan Guru Bongkar Kelakuan Ayah Tiri Rudapaksa Siswi SMP di Mesuji
"Untuk kasus kecelakaan sendiri ada 38 kasus, dimulai dari Januari sampai September 2022, dan menyebabkan korban jiwa atau meninggal dunia sebanyak 24 orang," ujarnya.
Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan ada 69 orang.
Angka lakalantas di Mesuji sepanjang 2022 didominasi pada bulan April.
Selanjutnya, Wahyu Dwi Kristanto mengungkap angka kecelakaan itu didominasi oleh kendaraan bermotor.
"Kalu di jalan lintas atau Jalintim sendiri lakalantas ada kendaraan sepeda motor dengan mobil dan kendaraan fuso juga".
"Tapi banyak kendaraan bermotor yang mendominasi terjadinya lakalantas," sambungnya.
Untuk jalan Tol sendiri terus Joni kecelakaan didominasi kendaraan roda empat.
Dijelaskannya adapun titik rawan kecelakaan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sendiri itu di daerah Moro-moro atau KM 170-180.
Jalintim Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang.
"Untuk di daerah Desa Jaya Sakti itu di tikungannya, lalu ada juga di KM 180 pertigaan menuju Desa Brabasan," sebutnya.
Wahyu Dwi Kristanto menilai kecelakaan di wilayah tersebut akibat kelalaian para pengendara saat melintas.
Mengingat untuk perlintasan Jalintim sendiri terbilang mulus dan jarang ditemukan jalan berlubang.
Malam hari memang terdapat titik rawan lakalantas akibat kurangnya penerangan jalan.
"Seperti jalan di tikungan Desa Jaya Sakti itu minim penerangan. Jadi jalan tikungan dan kurangnya penerangan juga jadi penyebab lakalantas," paparnya.
Baca juga: Ini Tips Sukses Bagi Pelajar dari Pj Bupati Mesuji Sulpakar
Baca juga: Siltap 53 Desa di Mesuji Lampung Terancam Tertunda Pembayarannya
Oleh karena itu, terus nya pihak Satlantas Polres Mesuji sendiri saat ini belum lama ini telah bersurat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi.
Yang diharapkan nantinya dapat memasang atau menambah penerangan jalan di titik rawan kecelakaan.
"Sebab untuk rambu-rambu lalu-lintas sendiri dirasa sudah terpasang di titik rawan kecelakaan," ucapnya.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)