Berita Lampung

Sisa Pembakaran Batubara Dimanfaatkan Membangun Rumah Layak Huni

Fly Ash Bottom Ash (Faba) atau limbah sisa pembakaran batubara, kini bisa dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bermanfaat.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus
Audiensi antara Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto bersama General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (Upk) Sebalang Dwi Suprianto, yang berlangsung di ruang vidcon rumah dinas bupati setempat, Jumat (14/10/2022). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Fly Ash Bottom Ash (Faba) atau limbah sisa pembakaran batubara, kini bisa dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bermanfaat dan dapat mendukung pembangunan di suatu daerah.

Salah satunya, yaitu pembuatan batako dari Faba yang dapat digunakan untuk membangun rumah.

Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 2 Februari 2021, yang menetapkan Fly Ash dan Bottom Ash (Faba) bukan lagi merupakan limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3).

Hal tersebut terungkap dalam audiensi antara Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto bersama General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (Upk) Sebalang Dwi Suprianto, yang berlangsung di Ruang Vidcon, Rumah Dinas Bupati setempat, Jumat (14/10/2022).

GM PT PLN (Persero) UPK Sebalang Dwi Suprianto mengatakan, dalam satu hari PT PLN (Persero) UPK Sebalang bisa menghasilkan Faba sebanyak 100 ton.

"Jika diakumulasikan selama satu bulan penuh, maka Faba yang dihasilkan bisa mencapai 3.000 ton," katanya.

Baca juga: Mengenal FABA, Hasil Pembakaran Batubara yang Cocok Dijadikan Batako

Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Km 28 Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa

Lanjut Dwi, hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh PT PLN (Persero) UPK Sebalang untuk membantu pembangunan di daerah.

Yaitu dengan mengelola limbah sisa pembakaran batubara menjadi campuran pembuatan material bangunan, seperti, Paving, Batako dan campuran beton.

"Kami menghasilkan Faba sebanyak 100 ton per hari, kalau sebulan itu bisa sampai 3.000 ton kurang lebihnya," katanya

"Jadi, selama ini yang yang sudah kita manfaatkan sebagai landasan Jalan sebelum di beton itu," ujanya.

"Juga sebagai campuran beton jalan dan juga sebagai campuran bahan untuk pembuatan batako," ucapnya.

Lebih lanjut Dwi Suprianto mengatakan, pihaknya juga telah membuat jalan percontohan dan rumah percontohan yang menggunakan campuran dari limbah sisa pembakaran batubara.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pemalsu Surat Tanah 1 Hektar di Lampung Selatan

"Yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan tepatnya sekitaran PLTU PT PLN (Persero) Sebalang," ujarnya.

Dwi menjelaskan, pemanfaatan Faba sebagai bahan material bangunan juga sangat menguntungkan.

"Karena bisa menghemat biaya material, serta waktu dan tenaga kerja karena durasi pengerjaannya yang terbilang lebih cepat," katanya

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved