Berita Lampung
Pembuatan Ikan Baung Laut Asap Khas Mesuji Lampung Butuh Waktu 12 Jam
Pengasapan menggunakan api yang kecil tidak besar dan jika ingin ikan lebih kering lebih lama lagi.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Proses pengasapan ikan asap khas Mesuji Lampung tidak semudah yang dibayangkan, sebab butuh proses yang amat panjang.
Proses panjang itu berupa waktu untuk pengasapan yang minimal butuh 12 jam agar menjadikan ikan baung laut segar menjadi produk ikan asap khas Mesuji Lampung.
Menurut pelaku usaha ikan asap di Desa Wiralaga I Mesuji Lampung bernama Dini, jika ingin lebih kering lagi, pengasapan bisa lebih dari 12 jam.
"Itupun untuk teksturnya sendiri masih sedikit basah jadi tidak terlalu kering. Kalau kepingin kering banget itu bisa lebih lama lagi," ujarnya, Minggu (23/10/2022).
Melihat proses pengasapan sendiri sangat sederhana, pelaku usaha ikan asap di Mesuji cukup memanfaatkan drum bekas.
Drum bekas itu kedua sisi lingkaranya berlubang yang berguna sebagai cerobong pengasapan ikan baung laut segar.
Baca juga: Damkar Catat 10 Kasus Kebakaran di Pesawaran Lampung Didominasi Korsleting Listrik
Baca juga: Rumah Perwira Polda Lampung Dibobol Maling, Pencuri Diduga Gasak Pistol
Bagian atas drum sendiri diletakkan rangka besi sebagai penyangga ikan segar yang bakal diasap.
Kemudian sisi bawahnya sedikit dilubangi untuk memasukkan belahan kayu bakar sebagai bahan utama pengasapan.
Bahkan serabut kelapa pun turut digunakan untuk proses pengasapan ikan baung laut segar itu.
Dini mengatakan pengasapan sendiri dilakukan tidak menggunakan api yang besar membara.
Hanya menggunakan api kecil yang menghasilkan kebulan asap yang banyak.
"Jadi cara mengasap seperti itu, kalau api membesar jadinya hangus lah ikan kami ini," ucapnya.
Selain itu, banyaknya kebulan asap membuat semakin sempurnanya dalam proses pengasapan.
Ia menambahkan untuk harganya sendiri perkilogram ikan baung laut asap ini dibanderol Rp 60 ribu.
Sedangkan jika ikan baung laut asap hasilnya lebih kering itu jauh lebih mahal diangka Rp 70 ribu per kilogram.
"Biasanya kami jual hanya di pasar dekat sini saja, dan orang sini memang lebih suka ikan asap yang agak basahya jadi bukan kering,"
"Kalu yang kering itu memang bagusnya buat oleh-oleh ke luar kota, karena waktu perjalanan agar ikan tidak busuk," sambungnya.
Selain ikan baung laut asap, ia juga terkadang menjual ikan gabus asap.
Baca juga: BPJS Kesehatan Mesuji Lampung Kini Tanggung Klaim Periksa Mata dan Kacamata Rp 300 Ribu
Baca juga: Disdukcapil Mesuji Lampung dan RSUD Ragab Begawe Caram Langsung Cetak Akta usai Bayi Lahir
Namun, untuk harganya sendiri jauh lebih mahal dibandingkan dengan ikan baung laut asap.
"Jadi untuk ikan gabus asap itu Rp 100 ribu per kilogram nya jelas lebih mahal dibanding ikan baung laut asap Rp 60-70 ribu per kilogram," jelasnya.
Lebih lanjut, pelaku usaha ikan asap di Desa Wiralaga I, Kecamatan Mesuji itu melakukan aktivitas pengasapan memasuki musim pasang.
Akibatnya, proses pengasapan sedikit direpotkan dengan masuknya air di pelataran hingga dapur rumahnya.
Kebulan asap dan sorotan sinar matahari yang memantulkan bayangan pada genangan air pasang itu pun tak terelakan.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)