Berita Lampung
Gojek Jembatani Semua Lini, Pulihkan Ekonomi Negeri
Gojek begitu mengutamakan keamanan dan kenyamanan, termasuk di kondisi yang masih pandemi Covid-19.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kesetiaan selalu selaras dengan ketidakinginan berpaling. Tak hanya bagi pasangan, konsep ini ternyata berlaku untuk pelanggan loyal aplikasi sejuta manfaat, Gojek.
Sejak kemunculan pertama kali di Sai Bumi Ruwa Jurai 2018 lalu hingga melewati badai Covid-19 bersama, pelopor model ekosistem multi-layanan ini masih memikat hati Cindy Tania, sosok perempuan karir yang masih muda dan energik.
"Kalau ada yang mudah, kenapa harus dibikin susah," ucapnya penuh keseriusan, membuka cerita dengan Tribunlampung.co.id, Senin (31/10/2022).
"Nggak perlu punya kendaraan pribadi tapi berasa punya sendiri. Jadi nggak ada alasan untuk meninggalkan Gojek," seloroh pemilik paras ayu itu.
Terlebih Gojek begitu mengutamakan keamanan dan kenyamanan, termasuk di kondisi yang masih pandemi Covid-19.
Sebab lain, warga Perumahan Green Hill Village Kemiling ini memiliki mobilitas yang tinggi.
Ketika dulu bekerja di media, pun belakangan menjajaki karir di Galeri 24.
Saat matahari masih malu-malu, bahkan gadis berkulit putih itu sudah rapi dengan setelan blazer dipadukan sepatu hak tinggi. Menunggu GoCar pesanannya tiba, menembus pagi menuju tempat berkarya.
"Pagi buta saya sudah siap berangkat kerja, saya nggak bisa bawa kendaraan, cukup tekan aplikasi si hijau ada yang siap antar jemput sampai tujuan," sambung gadis lincah ini.
Pekerjaannya yang menuntut fleksibilitas mobilitas, menurutnya sudah sangat pas jika memilih Gojek yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo itu.
"Saya paling sering pakai Gocar, karena harus ke sana ke sini untuk ketemu klien," beber perempuan ramah kelahiran 2 Juni 1994.
Bahkan driver GoJek selalu diberinya bintang 5, demikian ketika order makanan sebagai apresiasi atas keuletan para driver dan merchant.
Menurutnya hal sesederhana memberi bintang 5, berdampak besar bagi para driver maupun merchant.
"Kalau ratingnya bagus paling nggak kita sudah bantu mereka untuk semakin semangat dan tekun bekerja," tuturnya.
Tak hanya urusan kerjaan dan isi perut, Cindy bahkan mengandalkan Gojek untuk skincare-nya.
"Saya pakai Bening dan itu sudah kerjasama dengan Gojek. Ada potongan harganya kalau order lewat GoShop," ungkap perempuan berkulit putih ini.
Simbiosis mutualisme yang didapat dari seringnya menggunakan platform on-demand terkemuka yang sudah menjamah 3 negara dengan 20 lebih layanan itu, Cindy mengaku makin sering kecipratan promo.
Kondisi kekinian meskipun ada kenaikan tarif, lulusan FISIP Universitas Lampung ini tetap setia.
"Karena kasian juga mitra drivernya kalau tidak ada penyesuaian, karena kita saling topang," ujar penyandang Anak Sultan di Gojek ini.
Namun ada asa yang terbesit, ia ingin Gojek semakin terdepan dalam memberi pelayanan maksimal dan inovatif. Di tengah banyaknya persaingan dan perang tarif.
"Promo dan diskon yang diberikan agar semakin beragam, sehingga konsumen militan seperti saya tetap bertahan," sambung gadis berhijab ini.
Sama beda rupa, Direktur Slanik Waterpark Nur Fita Sari juga menjadi salah satu costumer loyal Gojek bergelar Anak Sultan.
Tak lagi resah ketika anak tetiba minta jajan kesukaan nun jauh di sana, Nur Fita Sari (33) tinggal memainkan jari jemari menelusuri apa yang dimau buah hati lewat Gojek Super App.
Saat tidak sempat masak dan perut keroncongan, semua juga aman lewat GoFood. Makanan jenis apapun ada dari tradisional sampai internasional.
"Gojek memang bisa diandalkan di segala situasi. Bahkan tak peduli jarak sekalipun menempuh rute dari kota ke daerah pinggiran," beber perempuan yang tinggal di daerah Jatiagung, Lampung Selatan ini.
Ibu dua anak itu bahkan kesulitan mendeskripsikan, bagaimana Gojek begitu membantunya memenuhi hal-hal yang bisa jadi sulit dipenuhi aplikator lain.
"Di daerah Slanik kalau kepengen cari makan di luar, paling banyak menu dan outletnya ya di GoFood," kata dia.
Belum lagi beragam promo dan diskon yang diberikan menggiurkan. "Saking seringnya pakai GoFood, saya suka dapat potongan ongkir atau diskon untuk makanan yang diorder," ujarnya yang bahkan sampai mendapat merchandise eksklusif BTS.
Di balik kemujurannya mendapat merchandise tersebut, Fita mengaku telah melewati misi yang ditawarkan fitur yang diinstal oleh lebih dari 190 juta orang itu.
Tak jarang, Fita, sapaan akrab Nur Fita Sari, juga bermobilitas menggunakan GoCar atau GoRide. Termasuk urusan berbelanja kebutuhan sekunder.
Soal kesan yang begitu melekat di pikirannya, Gojek paling menjangkau rutenya. Akses dan mobilitas Gojek yang seakan tak berbatas begitu sangat membantu seorang ibu 'sibuk' sepertinya.
"Dengan aktivitas yang lumayan plus harus tetap berbagi waktu dengan anak semua kian termudahkan, nggak cuman urusan jajan," tutur dia.
Tawaran kemudahan dari jasa layanan yang terus berakselerasi dan berinovasi ini menurutnya bisa menjembatani semua lini dan membantu memulihkan ekonomi negeri.
Pasalnya ada pelaku usaha, driver, hingga konsumen yang 'dipupuk' dalam satu wadah yang sama untuk saling topang.
Menggeliatkan roda perekonomian secara digital melalui transaksi jual jasa dan jual beli.
Fita berharap, sebagai startup dengan pertumbuhan tertinggi se-Asia Tenggara, Gojek bisa terus berakselerasi memudahkan costumer dalam segala aspek.
Menjadi ladang rejeki yang menyejahterakan mitra driver dan merchant, sehingga semuanya saling menopang dan memudahkan.
Wirda Aryanti (38), ibu muda lainnya di Bandar Lampung juga terbantu dengan keberadaan aplikasi yang turut berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia ini.
"Tadinya saya khawatir mau lepas anak begitu saja dan sering antar gantian sama suami, tergantung siapa yang nggak harus buru-buru ke kantor," tutur warga Pramuka, Bandar Lampung ini.
Namun dengan beragam proteksi yang diberikan Gojek, kini dirinya tak lagi was-was. "Belum kita pasti cerewet wanti-wanti driver jangan ngebut, dan sambutan drivernya ramah sehingga saya makin kepincut," kata istri Herdianto ini.
Apalagi saat ini lewat PerjalananAman+ yang ditawarkan Gojek, ada banyak perlindungan yang semakin memanjakan konsumen.
"Tidak hanya dapat jaminan tepat waktu tapi juga ada perlindungan semisal amit-amit terjadi insiden di luar dugaan," papar dia lebih lanjut.
Di luar urusan antar jemput anak yang beres di tangan Gojek, Wirda juga begitu terbantu dengan beragam layanan lainnya.
"Saya kalau token listrik udah bunyi, langsung pencet aplikasi Gojek buat beli token. Kalau pengen makan sesuatu di kantor atau buat di rumah, ya tinggal order GoFood," paparnya
"Termasuk soal belanja obat di apotek saya andalkan Gojek lewat fitur Gomed, semudah itu. Nggak kayak dulu kalau pengen nasi Padang atau mau beli obat harus ke lokasinya," sambung dia.
Beragam diskon dan cashback yang diberikan melalui pembayaran cashless (nontunai) lewat GoPay juga dimanfaatkannya. Seiring sering digunakan semakin banyak promo yang bisa didapatkan.
"Apalagi kalau sudah liat Tokopedia, banyak sekali tawaran cashback plus bebas ongkir, bayarnya kelar pakai Gopay atau bahkan GoPayLater," kata karyawan swasta ini.
Sejahterakan Mitra
Setali tiga uang, Driver GoRide turut menuai berkah seiring costumer memanfaatkan jasa layanan Gojek. Tak hanya antar penumpang, orderan berdatangan lewat fitur GoFood hingga GoSend dan GoMed.
"Alhamdulillah ada saja orderan masuk, minta diantar ke kampus, ke tempat kerja, antar anak sekolahan, termasuk pesan makanan sampai obat-obatan," beber Yadi, pria paruh baya itu.
Tren orang saat ini menurutnya makin mager dan memilih pesan lewat online untuk sekedar minum boba atau makan ayam geprek menjadi berkah tersendiri.
Dalam sehari, terusnya, Bapak dua anak ini bisa membawa pulang kisaran Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu. "Kalau rating kita bagus, semakin moncer 'karirnya'. Saya berusaha betul menjaga performa tetap prima," sambung pria yang sudah sejak tiga tahun belakangan menjadi mitra Gojek.
Di tengah kenaikan harga BBM, diakuinya tidak terlalu berdampak signifikan karena dari pihak aplikator juga sudah melakukan penyesuaian tarif.
Namun di sisi lain, kondisi orderan memang tidak selamanya stabil, kadang ada pasang surutnya juga. "Harapannya dari pihak Gojek bisa memberikan besaran insentif yang kian membahagiakan karena situasi tidak selalu menguntungkan," tuturnya penuh harap.
Pemerhati kuliner yang juga digital talent di Lampung Agus Sani Salim atau familiar dipanggil Domin mengatakan, pertumbuhan platform Gojek memang begitu signifikan.
Tidak hanya memudahkan mobilitas orang melalui GoRide dan GoCar saja, namun turut menyokong bisnis UMKM yang terdampak Covid-19 melalui layanan GoFood-nya.
Content Creator Instagram @lampungkuliner yang turut support event Kuliner Lampung Festival (KLF) yang digagas bersama Alejenes ini menjelaskan, Gojek membantu memulihkan usaha para pelaku kuliner di Lampung.
"Kami sudah sering menjalin kerjasama dengan Gojek, teranyar event di Lampung City Mall yang menghadirkan 77 tenant pilihan yang mana 54 diantaranya adalah baru," beber kulit sawo matang itu.
Jika menilik 70 persen tenant yang baru, sambung dia, bisa menjadi tolak ukur betapa pelaku UMKM terus tumbuh di Tanoh Lado ini.
Festival yang menjadi surganya bagi para pencinta kuliner bahkan harus mengkurasi tenant dari total 700 lebih yang mendaftar.
Pelaku UMKM kebanyakan anak muda dimana lebih kreatif dan inovatif. Apa yang ada di Jakarta sudah ada di Lampung.
"Update ya soal menu kulinernya, apalagi pelakunya anak muda jadi lebih kreatif," ujar pemilik usaha Es Limau itu.
"Kalau bicara omzet di tiap KLF bisa mencapai Rp 2 miliar lebih secara total," jelas Domin.
Bahkan kerjasama yang sudah lama terjalin ini sekaligus tanpa disadari mengedukasi masyarakat membudayakan alat pembayaran nontunai alias cashless lewat GoPay.
"Sekarang orang sudah terbiasa pakai cashless, yang ditanya costumer lebih ke ada cashback apalagi atau ada potongan apalagi kalau pakai Gopay," bebernya.
Dia berharap, kerjasama dan support Gojek terhadap festival kuliner di Lampung bisa lebih intens ke depannya. Sehingga berdampak ke semua sisi.
"Kerjasama bareng Gojek dari 2018 kalau tidak salah, semoga bisa terus bergandengan dan kembali menghadirkan festival kuliner yang penuh kejutan," tandas foodies ini.
Terus Beri Manfaat
Berkontribusi secara berkelanjutan terhadap roda perekonomian Indonesia termasuk saat badai Covid-19 mengancam, Gojek diharapkan terus mampu mewujudkan asa jutaan mitra dan merchant GoFood.
Termasuk untuk situasi Lampung, Pemerhati Ekonomi Dr Pujiati melihat keberadaan aplikasi yang bisa memberi beragam solusi di era digitalisasi memang sangat berarti.
Apalagi saat awal pandemi Covid-19 melanda berdampak terhadap pembatasan mobilitas. Melalui aplikasi multifungsi salah satunya Gojek, membantu masyarakat bisa mewujudkan keinginan tanpa harus pergi ke tujuan.
"Pandemi Covid-19 nggak membatasi untuk dapat yang diinginkan," ujar Kaprodi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung ini diwawancara terpisah.
Justru lantaran dipicu oleh Covid-19 yang sempat membatasi mobilitas masyarakat, turut mendobrak penggunaan layanan digital yang semakin masif.
Bersama mitra GoFood dan driver GoRide saling menopang menggeliatkan perekonomian. Menjadi support system menghasilkan cuan di era kekinian yang serba digital.
"Saya melihatnya memang keberadaan ojol semakin mendominasi dan memudahkan costumer khususnya, termasuk saya pribadi merasakan," kata Pujiati.
Solusi digitalisasi yang ditawarkan Gojek untuk pelaku UMKM juga semakin menggairahkan mereka dengan sasaran pasar yang seolah tanpa sekat.
"Dulu belum pandemi orang kurang mengenal apa itu GoFood, tapi kini jadi wadah yang baik untuk mengembangkan usahanya," paparnya.
"Tinggal bagaimana bisa saling bersaing secara sehat untuk memberikan yang terbaik bagi costumer," sambung dia.
Ditambah lagi transaksi secara cashless tanpa disadari jadi bagian gaya hidup, seiring perkembangan layanan multifungsi itu tadi.
Meskipun tidak ditampik, masih ada masyarakat yang memilih transaksi secara tunai.
"Bagi yang belum paham memang masih ada yang pakai cash dengan transaksi face to face. Karena tetap ada kesenjangan literasi digital, nggak semua masyarakat kita literate dengan digitalisasi," sambung dia.
Menurutnya masih ada sebagian masyarakat yang butuh terus diedukasi terkait kemudahan bertransaksi secara digital.
"Tentu menjadi bagian dari tugas Gojek bersama mitra dan merchant untuk mengedukasi masyarakat terkait itu," kata dosen mengampu mata kuliah Studi Sosial Masalah Ekonomi dan Kewirausahaan itu.
Dalam hal ini, menurutnya juga perlu ada kebijakan yang relatif stabil terkait promo atau harga dari pihak aplikator. Jangan hanya karena sering pakai baru mendapatkan promo.
"Dengan kebijakan yang relatif stabil tentu akan semakin menjangkau semua kalangan," ungkapnya.
"Dari sisi merchant, agar tidak dibebani biaya tertentu ketika tokonya off sementara. Hal-hal seperti ini bisa diganti dengan kebijakan lain agar lebih menyemangati pelaku UMKM," tandasnya.
Ekosistem Digital Raksasa
Deputy Chief of Corporate Affairs Gojek Audrey Progastama Petriny sempat membeberkan, Gojek merupakan bagian dari grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia yang menggabungkan lebih dari 2,6 juta mitra driver, 15,1 juta merchant, dan 59,3 juta pengguna bertransaksi tahunan (ATU) per 31 Desember 2021.
Menghadirkan layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology services melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
"Ekosistem digital GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp 461,6 triliun pada 2021, berkontribusi terhadap sekitar 2 persen dari PDB Indonesia pada 2021," jelas Audrey beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut VP Corporate Affairs, Food and Groceries Gojek Rosel Lavina dalam diskusi daring juga mengatakan, angka mitra merchant Gojek terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Gojek juga menelurkan tiga strategi dalam rangka optimalisasi usaha kuliner pelaku UMKM. Yaitu lewat pendekatan hyperlocal yang memudahkan costumer mendapatkan pilihan menu dari resto terdekat, terlaris, 24 jam, menu hemat, bahkan menu sehat hingga menu terfavorit.
Gojek juga terus mendorong inovasi untuk meningkatkan kenyamanan, termasuk memperkuat basis loyalitas pelanggan.
Lewat tagline Kami Membangun Layanan untuk Membantumu Melewati Halangan, muaranya Gojek telah berhasil menjembatani semua lini membentuk jaringan saling diuntungkan dalam pulihkan ekonomi negeri, termasuk di Lampung.
Branch Manager Gojek Lampung Muhammad Kurnia Adiputra menambahkan, bahkan bisnis Gojek di Lampung terus tumbuh signifikan dengan jumlah merchant yang sudah tembus 2 ribu lebih.
"Merchant tumbuh signifikan, yang dulunya sepi akibat pandemi Covid-19 kini mulai ramai lagi, ditambah yang baru-baru," beber Adi.
Gojek terus berusaha berkontribusi terhadap perekonomian para mitra termasuk dalam hal ini pelaku UMKM yang tentunya secara tak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Bahkan menggeliatnya pelaku UMKM dan masifnya penggunaan layanan Gojek, membuat pihaknya melakukan penambahan mitra baik itu roda empat dan roda dua.
Tak hanya sebatas rekrutmen, pihaknya juga menjamin sisi keamanan dan kenyamanan yang tentunya terus ditingkatkan.
"Fokusnya Gojek yang pertama adalah terkait reliability, savety and hygiene. Bagaimana costumer percaya dan terlindungi dengan Gojek," kata Adi.
Pihaknya juga melakukan training berkelanjutan kepada seluruh driver melalui kopi darat (kopdar) terkait yang menjadi fokus tersebut.
"Kita juga mengedukasi costumer ketika ada problem bahkan barang tertinggal, selagi ada tracknya kita bisa lacak," jelas dia.
Pun semisal ada kasus atau perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan driver, aplikasi Gojek bahkan telah memfasilitasi penanganan cepat melalui layanan keamanan dan keadaan darurat.
Untuk kepedulian terhadap mitra driver sendiri, terusnya, pihaknya punya program khusus seperti Jumat Berkah dan warung swadaya di lokasi kantor Gojek Lampung (harga kebutuhan pokok lebih murah dari pasaran).
"Kita akan terus melakukan awareness kepada BPJS Ketenagakerjaan, 50 persen tenaga driver kita bahkan sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan," paparnya.
Gojek Lampung berharap antusias dan semangat para mitra dan merchant bisa terus terjaga. Gojek sendiri bisa terus membantu memajukan semua mitra yang muaranya semakin membaiknya perekonomian negeri meskipun Covid-19 belum benar-benar pergi.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kuliner-Lampung-Festival-2022-di-Lampung-City-Mall-beberapa-waktu-lalu.jpg)