Berita Lampung
Penjelasan Dinas Terkait Beras Berbahan Kimia yang Bikin Heboh Pesawaran
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pesawaran Awaludin angkat bicara terkait isu beras berbahan kimia yang tersebar melalui pesan berantai.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Pesawaran- Heboh pesan berantai terkait adanya beras berbahan kimia di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Keberadaan isu soal beras berbahan kimia ini langsung mendapat reaksi dari Dinas Ketahanan Pangan Pesawaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pesawaran Awaludin angkat bicara terkait isu beras berbahan kimia yang tersebar melalui pesan berantai itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pesawaran Awaludin mengatakan jika pesan yang beredar melalui aplikasi grup WA tersebut adalah hoaks atau kabar bohong.
Bahkan Awaludin, yang juga ketua Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Pesawaran ini langsung melakukan cross chek.
"Isi dalam pesan yang beredar kan ada penggerebekan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Pesawaran, dan itu tidak benar" ucap Awaludin, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Pemkab Data Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir di Pesawaran
Baca juga: Profil Bambang Suheri Anggota DPRD Pesawaran, Pemerhati Olahraga Bola Voli
Dalam pesan tersebut, dikatakan Awalduin, ada merek-merek beras yang tercampur dengan bahan kimia berbahaya. Dalam kabar itu, apa bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit.
Awaludin menampik kebenaran info tersebut dan memastikan kabar itu sebagai hoaks yang tengah beredar di masyarakat.
Bahkan dirinya juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait adanya pesan tersebut.
"Saya sudah berkordinasi dengan intel Polres Pesawaran, dan kami memastikan kabar dan informasi tersebut adalah kabar bohong" ujarnya.
Lanjutnya, penggerebekan itu pernah terjadi pada tahun 2017 silam.
Namun, ia tegaskan bukan di Kabupaten Pesawaran.
"Bahkan setau saya pribadi dan informasi yang didapat, kejadian penggerebekan itu ada di Kalimantan bukan di Pesawaran" katanya lagi.
Ia sendiri mengakui bahwa pesan berantai yang beredar di masyarakat dapat membuat ketakutan dan kepanikan.
Dirinya juga mengaku tidak paham, kenapa pesan tersebut bisa beredar kepada masyarakat di Bumi Andan Jejama.
Demikian dirinya meminta kepada masyarakat agar tidak cemas dengan beredarnya kabar hoaks itu.
Awaludin meminta masyarakat yang dapat pesan sama, supaya tidak meneruskannya kepada orang lain.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)