Berita Lampung
Harga Tomat Naik di Lampung Barat jadi Rp 15 Ribu/kg Akibat Cuaca
Harga tomat sekarang naik akibat kelangkaan karena faktor cuaca yang kerap hujan hingga buah pun turun.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Harga tomat pada beberapa pasar di Lampung Barat mengalami keniakan pada awal bulan ini, Sabtu (5/11/2022).
Selama ini harga tomat di beberapa pasar di Lampung Barat kisaran Rp 5-6 ribu per kg.
Namun pada awal bulan ini harga tomat di beberapa pasar Lampung Barat naik menjadi Rp 15 ribu per kg.
“Untuk sekarang harganya udah naik jadi Rp 15 ribu per kg,” kata Ayu selaku penjual sayuran di Pasar Liwa Lampung Barat.
“Kalau bulan lalu kan harganya di sekitaran Rp 4-5 ribu itu,” terusnya.
Naiknya harga tomat di Lampung Barat saat ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca juga: Wisata Bukit Aslan Bandar Lampung Kedatangan Pencipta Situs Seni Instalasi asal Amerika
Baca juga: Damkarmat Lampung Selatan Butuh Mobil Penyelamat dan Perahu Karet
Joni selaku petani sayuran di Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Lampung Barat mengatakan bahwa saat ini tomat sudah mulai langka.
Kelangkaan tomat tersebut disebabkan banyak petani yang gagal panen akibat cuaca.
Sebab akhir-akhir ini cuaca di Lampung Barat tidak menentu membuat tanaman tomat jadi tidak produktif.
Selain itu juga bisa dari faktor perawatan dari petani, sebab kendala dari cuaca memang sulit diatasi oleh petani.
“Untuk tomat kan sekarang udah mulai langka, itulah yang jadi penyebab harganya naik,” ujar Joni.
“Banyak petani yang gagal panen karena cuaca yang lagi engga stabil dan kurang perawatan yang baik dari petaninya,” sambungnya.
Dengan demikian bisa diketahui bahwa hal-hal tersebutlah yang membuat harga tomat saat ini naik di pasaran.
Joni juga mengungkapkan bahwa saat ini harga tomat dari petani ke pengepul diperkirakan harganya menyentuh angka Rp 8.500 per kg.
Sementara dari pengepul ke pasar Rp 9-10 ribu, dan dari pasar dijual ke para konsumen di harga Rp 15 ribu.
Sedangkan bulan lalu harga tomat dari petani ke pengepul hanya di angka Rp 1.500 per kg.
Dari pengepul ke pasar dijual Rp 3-4 ribu, dan kemudian dari pasar ke konsumen hanya Rp 5-6 ribu per kg.
Selain itu, Joni menjelaskan bahwa masa tanam tanaman tomat pun hanya memerlukan waktu sekitar 80 hari agar bisa dipanen.
Ia juga mengatakan bahwa tanaman tomat bisa dipanen dalam waktu 5 hari sekali.
“Untuk masa tanam hingga bisa dipanen itu tanaman tomat kira-kira memerlukan waktu sekitar 80 hari,” kata Joni.
“Kalau sudah bisa dipanen, kita sudah bisa panen dalam waktu 5 hari sekali,” tambahnya.
Normalnya tanaman tomat sendiri bisa bertahan kurang lebih 2 bulan atau dalam 12 kali masa panen.
Perawatan untuk tanaman tomat juga harus diperhatikan, biasanya petani akan menyemprotkan obat rutin 4 hari sekali ke tanaman tomatnya.
Terakhir Joni mengatakan bahwa faktor cuaca terhadap gagal panen tidak bisa disalahkan.
Karena menurutnya hal itu sifatnya alamiah dan tidak ada yang bisa memprediksi.
Ia mengatakan bahwa cuaca merupakan suatu hal yang harus disyukuri oleh selurung makhluk yang ada di dunia.
Baca juga: Sebanyak 767 siswa di Lampung Barat dapat Seragam Sekolah Gratis
Baca juga: Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus Pesan Jaga Pembangunan Jelang Akhir Jabatannya
“Kalau udah masalah cuaca itu kita engga bisa salahin cuacanya,” kata Joni.
“Justru malah harus kita syukuri karena itu semua kan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)