Berita Lampung
Serapan Belanja Pemkot Bandar Lampung Sudah 70 Persen, Terbanyak untuk Gaji Pegawai
Serapan belanja Pemkot Bandar Lampung telah terealisasi sekitar 70 persen dari target APBD Induk.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Serapan belanja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung telah terealisasi sekitar 70 persen dari target APBD Induk.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bandar Lampung, M Nur Ramdhan, Senin (7/11/2022).
Ramdhan menjelaskan, angka serapan belanja Pemkot Bandar Lampung berdasarkan data per 1 November 2022.
"Serapan belanja Pemkot Bandar Lampung sudah sekitar 70 persen, atau Rp 1,6 T," ujar Ramdhan.
Untuk diketahui, lanjut Ramdhan, APBD induk Pemkot Bandar Lampung mencapai Rp 2,3 triliun.
Artinya, masih 30 persen lagi anggaran belanja yang belum terserap.
Baca juga: Polres Tulangbawang Barat Ringkus Pelaku Penyalahguna Sabu, Amankan BB 0,22 Gram
Baca juga: Ekonomi Lampung Triwulan III 2022 Tumbuh 3,91 Persen
Karena itu, Ramdhan meyakini target serapan belanja dapat terealisasi di bulan Desember.
"Mudah-mudahan, akhir tahun nanti, semua sudah tercapai," kata Ramdhan.
Ramdhan menjelaskan, serapan belanja terbesar berasal dari realisasi belanja pegawai.
Yakni untuk keperluan membayar gaji dan tunjangan pegawai di lingkungan Pemkot Bandar Lampung.
Untuk belanja pegawai sendiri disebutkan mencapai sekitar 50 persen dari capaian tersebut.
"Termasuk untuk membayar gaji honorer dan pegawai kontrak (PPPK)," kata Ramdhan.
Untuk tunjangan kinerja (tukin) pegawai, lanjut Ramdhan Pemkot memerlukan anggaran sekitar Rp 12 Miliar untuk membayar tukin satu bulan.
Ramdhan juga mengakui, melunasi tunggakan insentif ketua RT juga termasuk dalam serapan belanja Pemkot di tahun 2022 ini.
Menurutnya, pembayaran insentif pamong dibutuhkan sekitar Rp 9 Miliar untuk satu bulan.
"Sisanya 20 persen (dari 70 persen realisasi) dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lainnya," kata Ramdhan.
Sementara itu, Ramdhan menyatakan bahwa realisasi pendapatan tidak jauh berbeda dengan angka realisasi belanja.
Meskipun tidak disebutkan, Ramdhan mengakui pendapatan sudah mencapai kisaran angka 70 persen.
"Semestinya sama, kalaupun ada selisih antara belanja dan pendapatan daerah itu selisih hanya sedikit," kata Ramdhan.
Ramdhan menambahkan, serapan belanja lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Pasalnya, lanjut dia, serapan belanja dan pendapatan di November 2021 baru tercapai 60 persennya.
Menurutnya hal tersebut dikarenakan tahun lalu masih berpengaruh besar dampak pandemi Covid 19.
Sehingga anggaran belanja daerah pada tahun lalu belum dapat terserap dengan maksimal.
"Kita harap sampai akhir tahun nanti, target realisasi belanja dan pendapatan bisa tercapai," kata Ramdhan.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )