Pemilu 2024
Profil Agus Widodo Bendahara DPD PKS Bandar Lampung, Pembina Kuntum Bunga
Berikut profil Agus Widodo Bendahara DPD PKS Kota Bandar Lampung. Agus merupakan pembina pemberdayaan Kuntum Bunga.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
"Jadi saya lahir dan besar di kota Bandar Lampung, saya anak pertama dari 3 bersaudara, ibu seorang guru dan Ayah sempetbekerja di Pemda Lampung Selatan, " kata Agus Widodo.
"Secara perjalanan pendidikan, saya memulai TK di Al-Azhar pada tahun 1989 kemudian SD pada tahun 1990, masuk SMPN 12 di tahun 1996 dan SMAN 9 di tahun 1899," imbuhnya.
Setelah SMA Agus langsung melanjutkan pendidikan setara S1 di Universitas Lampung pada tahun 2022.
Semasa menempuh pendidikan Agus Widodo dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi.
Ia pernah menjadi ketua Rohis di SMAN 9 Bandar Lampung, sempat juga menjadi ketua Risma Masjid Jami,ul Ikhlas, ketua Syiar, ketua TKS dan banyak organisasi yang pernah ia pimpin.
Menariknya Agus Widodo mulai tergabung di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak ia di bangku SMA.
"Jadi pasca reformasi dulu hadir Partai Keadilan (PK) dimana saya masih SMA dan kala itu saya tergabung di PK menjadi pengurus DPRa PK Way Halim," cerita Agus saat ia pertama masuk kepengurusan Partai.
"Masuk kuliah saya kemudian diberi amanah menjadi Ketua DPC PKS Sukarame," kata dia.
Seiring berjalannya waktu karir Agus Widodo di PKS terus meningkat, sempat menjadi pengurus DPW dan sekarang menjadi Bendahara DPD PKS Kota Bandar Lampung.
Bahkan pada Pemilu 2009 ia sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bandar Lampung dan di Tahun 2019 ia sempat mencalonkan juga sebagai DPRD Provinsi Lampung.
Namun, pencalonan itu sebagai ajang pembelajaran baginya dimana suaranya belum cukup di kala itu.
Memiliki jiwa sebagai mentor Agus kini menjadi Pembina Pemberdayaan Kuntum Bunga, dimana ia mengajarkan ibu-ibu untuk mandiri.
"Saya ikut terlibat dalam pembentukan Kuntum Bunga di daerah Panjang, Kedamaian dan Bumi Waras dan kini kelompok nya sudah ratusan orang, kita beri pemahaman bagi mereka supaya mereka terbiasa menabung sehingga tidak lagi terlibat dalam pinjaman berbunga," ujarnya.
"Tiga hal yang menjadi pedoman dalam kuntum bunga yakni bertanggung jawab, jujur dan tangan di atas," ucapnya.
"Melalui program ini alhamdulillah ibu-ibu mulai mandiri, karena setiap kali pertemuan kita wajib menabung dan bagi ibu-ibu yang mau pinjam tidak dikenakan bunga," ujarnya.